Follow Us :              

Taj Yasin Senang Bawaslu Libatkan Pramuka Sebagai Pengawas Partisipatif

  22 June 2022  |   15:00:00  |   dibaca : 667 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Senang Bawaslu Libatkan Pramuka Sebagai Pengawas Partisipatif

22 June 2022 | 15:00:00 | dibaca : 667
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - "Kawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan Adil" pesan itu yang dituliskan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) Taj Yasin Maimoen saat mengunjungi stand Saka Adhyasta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang. Acara itu digelar dalam rangka Pembukaan Perkemahan Wirakarya Daerah X dan Kemah Bakti Gugus Depan Perguruan Tinggi Kwartir Daerah Jawa Tengah Tahun 2022 Binwil Semarang dan Binwil Kedu, Rabu(22/06/2022). 

Taj Yasin merasa senang Bawaslu Kota Semarang melibatkan organisasi Pramuka untuk menjadi pengawas partisipatif pada Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang. Inisiatif ini sangat bermanfaat untuk memperkenalkan pentingnya pemilu pada mereka. 

"Saya senang dengan dimulai sejak dini, pengenalan bagaimana tahapan-tahapan pemilu. Dan tentu dengan pembelajaran itu, (akan dipahami) pentingnya pemilu," tuturnya. Wagub berharap generasi muda mengerti bahwa Pemilu bukan sekadar ajang pesta rakyat, tetapi lebih dari itu, pemilu adalah penentuan kemajuan bangsa untuk lima tahun ke depan. 

"Sehingga saya berharap, dengan adanya (keterlibatan) Pramuka dalam pemilu 2024, (mereka bisa) mengawal, memberikan wawasan kepada masyarakat untuk menentukan pemimpin yang lebih baik. Dan ingat pesan saya, pemilu bukan mengganti tapi meneruskan," tegas Taj Yasin. 

Sekretaris Saka Adhyasta Bawaslu Kota Semarang, Marini mengaku pola pikirnya berubah setelah mendapatkan pembekalan dari Bawaslu. Dia menjadi paham mengapa tidak boleh sembarangan memberikan suara. 

"Dulu pas waktu pemilu tinggal pilih aja. O siapa sih yang dikenal. Apalagi kaya pemilihan gubernur kemudian partai-partai (wakil rakyat), itu kita tinggal milih aja. Tapi sekarang kita tahu bahwa tidak semua itu kita harus langsung memilih, tapi juga harus dilihat juga dari visi misi, juga cara kerjanya," urai gadis yang tercatat sebagai mahasiswi Undip itu. 

Marini menambahkan, dalam pembekalan itu juga diberikan pengetahuan mengenai  beragam pelanggaran dalam pemilu dan jenis tindak sengketa. Dia pun mengaku siap apabila dilibatkan sebagai pengawas partisipatif dalam pemilu 2024. 

"Untuk rencana selanjutnya, juga mempersiapkan pilpres 2024. Kita akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, juga anak-anak muda supaya tidak salah pilih. Juga lebih semangat mengawasi pemilu, supaya kelak Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju," tutupnya.


Bagikan :

SEMARANG - "Kawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan Adil" pesan itu yang dituliskan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) Taj Yasin Maimoen saat mengunjungi stand Saka Adhyasta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang. Acara itu digelar dalam rangka Pembukaan Perkemahan Wirakarya Daerah X dan Kemah Bakti Gugus Depan Perguruan Tinggi Kwartir Daerah Jawa Tengah Tahun 2022 Binwil Semarang dan Binwil Kedu, Rabu(22/06/2022). 

Taj Yasin merasa senang Bawaslu Kota Semarang melibatkan organisasi Pramuka untuk menjadi pengawas partisipatif pada Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang. Inisiatif ini sangat bermanfaat untuk memperkenalkan pentingnya pemilu pada mereka. 

"Saya senang dengan dimulai sejak dini, pengenalan bagaimana tahapan-tahapan pemilu. Dan tentu dengan pembelajaran itu, (akan dipahami) pentingnya pemilu," tuturnya. Wagub berharap generasi muda mengerti bahwa Pemilu bukan sekadar ajang pesta rakyat, tetapi lebih dari itu, pemilu adalah penentuan kemajuan bangsa untuk lima tahun ke depan. 

"Sehingga saya berharap, dengan adanya (keterlibatan) Pramuka dalam pemilu 2024, (mereka bisa) mengawal, memberikan wawasan kepada masyarakat untuk menentukan pemimpin yang lebih baik. Dan ingat pesan saya, pemilu bukan mengganti tapi meneruskan," tegas Taj Yasin. 

Sekretaris Saka Adhyasta Bawaslu Kota Semarang, Marini mengaku pola pikirnya berubah setelah mendapatkan pembekalan dari Bawaslu. Dia menjadi paham mengapa tidak boleh sembarangan memberikan suara. 

"Dulu pas waktu pemilu tinggal pilih aja. O siapa sih yang dikenal. Apalagi kaya pemilihan gubernur kemudian partai-partai (wakil rakyat), itu kita tinggal milih aja. Tapi sekarang kita tahu bahwa tidak semua itu kita harus langsung memilih, tapi juga harus dilihat juga dari visi misi, juga cara kerjanya," urai gadis yang tercatat sebagai mahasiswi Undip itu. 

Marini menambahkan, dalam pembekalan itu juga diberikan pengetahuan mengenai  beragam pelanggaran dalam pemilu dan jenis tindak sengketa. Dia pun mengaku siap apabila dilibatkan sebagai pengawas partisipatif dalam pemilu 2024. 

"Untuk rencana selanjutnya, juga mempersiapkan pilpres 2024. Kita akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, juga anak-anak muda supaya tidak salah pilih. Juga lebih semangat mengawasi pemilu, supaya kelak Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu