Follow Us :              

Dihadiri 58 Negara, Ganjar Tutup Konvensi Mennonite Dengan Pesan Perdamaian

  10 July 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 690 
Kategori :
Bagikan :


Dihadiri 58 Negara, Ganjar Tutup Konvensi Mennonite Dengan Pesan Perdamaian

10 July 2022 | 10:00:00 | dibaca : 690
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membacakan pesan damai dari Indonesia untuk dunia. Gubernur mengungkapkan berbagai fakta buruknya efek perang antarnegara saat ini bagi tatanan dua. Dunia yang damai adalah kepentingan semua negara karena itu harus diupayakan bersama-sama, termasuk oleh komunitas Mennonite. 

"Di Mennonite ini banyak sekali negara yang hadir, ini momentum kita untuk sampaikan pesan perdamaian. Saya kira dari komunitas Mennonite sendiri ke mana-mana selalu membawa pesan damai itu," kata Ganjar ditemui usai penutupan Minnonite World Conference (MWC) ke-17 di Holy Stadium, Minggu (10/7/2022). 

Ganjar berharap dari acara yang digelar sejak 5 Juli 2022 dan diikuti 58 negara peserta tersebut, akan menghasilkan rekomendasi bagi upaya perdamaian hubungan antarnegara. Pesan perdamaian tersebut, disampaikan kepada seluruh masyarakat di negara masing-masing. Sehingga hubungan antar manusia juga menjadi lebih baik. 

"Setelah pertemuan di Semarang, mereka pulang membawakan pesan ini. Dan Indonesia sudah membuktikan ke dunia (kesungguhan). Presiden Jokowi (Joko Widodo) pergi ke daerah-daerah konflik dan kemudian beberapa menteri luar negeri sekarang juga sedang berkumpul di Indonesia, kita mencoba dengan berbagai daya upaya agar perdamaian dunia ini terjaga," katanya. 

Terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia, dalam sambutannya Ganjar juga sempat menceritakan betapa saat itu ia sangat mencemaskan keselamatan Presiden. 

"Selama bertahun-tahun saya bekerja bareng dengan Presiden Joko Widodo, saya tidak merasa cemas kecuali beberapa waktu lalu saat beliau mengunjungi Ukraina dan Rusia. Tapi di antara kecemasan itu ada juga kebanggaan, karena secara konkret (Jokowi) menjadi penengah kedua negara  untuk berdamai," kata Ganjar.

Begitu mengerikannya peperangan, Ganjar  berharap semua negara, komunitas masyarakat dan organisasi, termasuk Mennonite, semua berusaha mendorong terciptanya perdamaian. Semua harus menyebarkan pesan damai secara masif. Apabila pesan perdamaian itu sampai kepada seluruh masyarakat dunia, diharapkan tidak ada lagi perang seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini. 

"Kalau perang ini berlanjut, seperti sekarang, ekonomi morat-marit, makan morat-marit, energi morat-marit, dan semua hanya saling menuding. Sekarang kelaparan sudah terjadi, negara-negara sudah ada beberapa yang "tutup" karena tidak ada energi," jelasnya. 

Maka dari itu Ganjar berharap, pesan perdamaian terus digaungkan semua pihak agar bisa membuka titik terang bagi terwujudnya keharmonisan dunia. 

"Apakah yang seperti ini mau dibiarkan saja? Tentu saja tidak. Dalam kesempatan ini saya titip kepada organisasi ini, agar mereka juga menyampaikan kepada masyarakatnya, kepada pemerintahnya masing-masing terkait pesan damai ini," pungkas Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membacakan pesan damai dari Indonesia untuk dunia. Gubernur mengungkapkan berbagai fakta buruknya efek perang antarnegara saat ini bagi tatanan dua. Dunia yang damai adalah kepentingan semua negara karena itu harus diupayakan bersama-sama, termasuk oleh komunitas Mennonite. 

"Di Mennonite ini banyak sekali negara yang hadir, ini momentum kita untuk sampaikan pesan perdamaian. Saya kira dari komunitas Mennonite sendiri ke mana-mana selalu membawa pesan damai itu," kata Ganjar ditemui usai penutupan Minnonite World Conference (MWC) ke-17 di Holy Stadium, Minggu (10/7/2022). 

Ganjar berharap dari acara yang digelar sejak 5 Juli 2022 dan diikuti 58 negara peserta tersebut, akan menghasilkan rekomendasi bagi upaya perdamaian hubungan antarnegara. Pesan perdamaian tersebut, disampaikan kepada seluruh masyarakat di negara masing-masing. Sehingga hubungan antar manusia juga menjadi lebih baik. 

"Setelah pertemuan di Semarang, mereka pulang membawakan pesan ini. Dan Indonesia sudah membuktikan ke dunia (kesungguhan). Presiden Jokowi (Joko Widodo) pergi ke daerah-daerah konflik dan kemudian beberapa menteri luar negeri sekarang juga sedang berkumpul di Indonesia, kita mencoba dengan berbagai daya upaya agar perdamaian dunia ini terjaga," katanya. 

Terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia, dalam sambutannya Ganjar juga sempat menceritakan betapa saat itu ia sangat mencemaskan keselamatan Presiden. 

"Selama bertahun-tahun saya bekerja bareng dengan Presiden Joko Widodo, saya tidak merasa cemas kecuali beberapa waktu lalu saat beliau mengunjungi Ukraina dan Rusia. Tapi di antara kecemasan itu ada juga kebanggaan, karena secara konkret (Jokowi) menjadi penengah kedua negara  untuk berdamai," kata Ganjar.

Begitu mengerikannya peperangan, Ganjar  berharap semua negara, komunitas masyarakat dan organisasi, termasuk Mennonite, semua berusaha mendorong terciptanya perdamaian. Semua harus menyebarkan pesan damai secara masif. Apabila pesan perdamaian itu sampai kepada seluruh masyarakat dunia, diharapkan tidak ada lagi perang seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini. 

"Kalau perang ini berlanjut, seperti sekarang, ekonomi morat-marit, makan morat-marit, energi morat-marit, dan semua hanya saling menuding. Sekarang kelaparan sudah terjadi, negara-negara sudah ada beberapa yang "tutup" karena tidak ada energi," jelasnya. 

Maka dari itu Ganjar berharap, pesan perdamaian terus digaungkan semua pihak agar bisa membuka titik terang bagi terwujudnya keharmonisan dunia. 

"Apakah yang seperti ini mau dibiarkan saja? Tentu saja tidak. Dalam kesempatan ini saya titip kepada organisasi ini, agar mereka juga menyampaikan kepada masyarakatnya, kepada pemerintahnya masing-masing terkait pesan damai ini," pungkas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu