Follow Us :              

Banjir Pati, Gubernur Perintahkan Evakuasi Warga dan Percepat Perbaikan Tangggul Darurat

  14 July 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 1037 
Kategori :
Bagikan :


Banjir Pati, Gubernur Perintahkan Evakuasi Warga dan Percepat Perbaikan Tangggul Darurat

14 July 2022 | 13:00:00 | dibaca : 1037
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah mengirim tim untuk menangani bencana banjir di Pati. Tim yang turun terdiri dari BPBD dan PMI. Dia menginstruksikan, tanggul darurat yang jebol agar segera diperbaiki. 

Hal itu dikatakan usai memberikan kuliah kebencanaan pada mahasiswa Politeknik Akbara Surakarta, Kamis (14/7). “Mereka sudah ada di lapangan. PUPR sudah turun, BBWS saya minta turun, dan hari ini kami koordinasi. Pak Bupati, BPBD juga sudah respons, PMI sudah turun juga di sana,” terangnya. 

Gubernur mengimbau agar para relawan segera mengevakuasi warga yang terdampak banjir di sejumlah titik di Pati. Tanggul darurat yang jebol di Sungai Sat juga harus segera diperbaiki. “Maka yang penting tolong orangnya. Tapi segera yang jebol diperbaiki,” tegasnya. 

Sebagai informasi sejumlah wilayah di Kabupaten Pati yang diterjang banjir, meliputi Kecamatan Pati kota terutama di Desa Mulyoharjo, Desa Kutoharjo, Kalidoro dan Widorokandang. Kecamatan Wedarijaksa, banjir terjadi Desa Ngurensiti, Ngepungrojo dan Mbapoh. Sementara di Kecamatan Margoyoso, banjir terjadi Desa Tunjungrejo, Bulumanis dan Sidomukti. 

Data dari BPBD Kabupaten Pati, hujan yang terjadi semalaman pada Rabu (13/7) hingga Kamis (14/7) dini hari juga mengakibatkan longsor di Kecamatan Tlogowungu. 

Terkait keberadaan Politeknik Akbara Surakarta, Gubernur menyambut baik perguruan tinggi yang akan memberikan pendidikan kebencanaan tersebut. Sebagai daerah yang rawan bencana, sudah seharusnya Jateng memiliki pusat pendidikan formal kebencanaan seperti ini. 

"Sehingga ilmu perumahannya (bangunan tahan bencana) diperoleh di sini, praktiknya (penanganan bencana) bisa ke lapangan dan itu mulai dari mitigasi, sosialisasi, tanggap darurat, pascabencana, mereka bisa lakukan semua,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Politeknik Akbara Surakarta merupakan perguruan tinggi yang didirikan dan dikelola oleh Yayasan Peduli Mandiri Insani bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta. Gubernur berharap keberadaan kampus ini akan semakin membangun kesadaran masyarakat dalam menyikapi hidup di tengah lingkungan yang rawan bencana. 

“Kita hidup di wilayah yang rawan bencana, penting untuk dilakukan maka kesiapsiagaannya akan bagus,” katanya. 

Agar ilmu yang mereka dapat disebarkan secara luas, Gubernur menawarkan kepada para mahasiswa Akbara terjun langsung ke sekolah. Mereka bisa memberi pelatihan dan pencerahan kepada anak-anak SD, SMP, dan SMA.


Bagikan :

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah mengirim tim untuk menangani bencana banjir di Pati. Tim yang turun terdiri dari BPBD dan PMI. Dia menginstruksikan, tanggul darurat yang jebol agar segera diperbaiki. 

Hal itu dikatakan usai memberikan kuliah kebencanaan pada mahasiswa Politeknik Akbara Surakarta, Kamis (14/7). “Mereka sudah ada di lapangan. PUPR sudah turun, BBWS saya minta turun, dan hari ini kami koordinasi. Pak Bupati, BPBD juga sudah respons, PMI sudah turun juga di sana,” terangnya. 

Gubernur mengimbau agar para relawan segera mengevakuasi warga yang terdampak banjir di sejumlah titik di Pati. Tanggul darurat yang jebol di Sungai Sat juga harus segera diperbaiki. “Maka yang penting tolong orangnya. Tapi segera yang jebol diperbaiki,” tegasnya. 

Sebagai informasi sejumlah wilayah di Kabupaten Pati yang diterjang banjir, meliputi Kecamatan Pati kota terutama di Desa Mulyoharjo, Desa Kutoharjo, Kalidoro dan Widorokandang. Kecamatan Wedarijaksa, banjir terjadi Desa Ngurensiti, Ngepungrojo dan Mbapoh. Sementara di Kecamatan Margoyoso, banjir terjadi Desa Tunjungrejo, Bulumanis dan Sidomukti. 

Data dari BPBD Kabupaten Pati, hujan yang terjadi semalaman pada Rabu (13/7) hingga Kamis (14/7) dini hari juga mengakibatkan longsor di Kecamatan Tlogowungu. 

Terkait keberadaan Politeknik Akbara Surakarta, Gubernur menyambut baik perguruan tinggi yang akan memberikan pendidikan kebencanaan tersebut. Sebagai daerah yang rawan bencana, sudah seharusnya Jateng memiliki pusat pendidikan formal kebencanaan seperti ini. 

"Sehingga ilmu perumahannya (bangunan tahan bencana) diperoleh di sini, praktiknya (penanganan bencana) bisa ke lapangan dan itu mulai dari mitigasi, sosialisasi, tanggap darurat, pascabencana, mereka bisa lakukan semua,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Politeknik Akbara Surakarta merupakan perguruan tinggi yang didirikan dan dikelola oleh Yayasan Peduli Mandiri Insani bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta. Gubernur berharap keberadaan kampus ini akan semakin membangun kesadaran masyarakat dalam menyikapi hidup di tengah lingkungan yang rawan bencana. 

“Kita hidup di wilayah yang rawan bencana, penting untuk dilakukan maka kesiapsiagaannya akan bagus,” katanya. 

Agar ilmu yang mereka dapat disebarkan secara luas, Gubernur menawarkan kepada para mahasiswa Akbara terjun langsung ke sekolah. Mereka bisa memberi pelatihan dan pencerahan kepada anak-anak SD, SMP, dan SMA.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu