Follow Us :              

Kembangkan Mina Padi, Penghasilan Petani Banyumas Naik Berlipat Ganda

  18 July 2022  |   15:00:00  |   dibaca : 1421 
Kategori :
Bagikan :


Kembangkan Mina Padi, Penghasilan Petani Banyumas Naik Berlipat Ganda

18 July 2022 | 15:00:00 | dibaca : 1421
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Desa Panembangan Kecamatan Cilongok Banyumas, Senin (18/7). Mayoritas petani di desa itu telah menerapkan konsep mina padi sejak 2001 lalu. 

Mina padi adalah konsep pertanian padi yang digabungkan dengan perikanan. Hari ini, Gubernur ikut menebar benih ikan ke sawah bersama para petani. Kegembiraan Gubernur saat menebar benih ikan, semakin bertambah saat ia diberitahu sistem pertanian ini membuat keuntungan petani berlipat ganda. 

"Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan (perikanan) untuk mengoptimalkan pertanian akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa," katanya. 

Selama praktik program mina padi, menurut pengakuan para petani, hasil pertanian meningkat drastis. Program itu ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang nempel di batang padi akan langsung dimakan ikan. 

"Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun (bajak tanah) kata mereka," jelasnya. 

Gubernur berharapkan sistem pertanian mina bisa terus dikembangkan. Para penyuluh diminta melakukan pendampingan secara intensif. Ia juga berharap, konsep mina padi yang sukses itu bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama. 

"Daerah seperti ini kan banyak di Jateng, misalnya di Banyumas ini, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan dan tujuan akhirnya membuat petani kita lebih sejahtera," pungkasnya sebelum melanjutkan kunjungan dinas meninjau vaksinasi di SMKN Purwokerto. 

Seperti disampaikan Gubernur, Narsono membenarkan keuntungan bahwa sistem padi mina telah membawa manfaat ganda bagi anggota kelompok taninya. 

"Program mina padi ini kami lakukan sejak 2001 lalu. Kalau dulu para petani hanya tanam padi, sekarang juga memelihara ikan jenis nila. Dan setelah dilakukan, hasil produksi padi bisa lebih meningkat, dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak," kata Narsono, pengurus kelompok tani Desa Panembangan. 

Narsono menerangkan, hasil panen padi dengan konsep mina padi perhektarnya bertambah 6 kwintal. Setiap satu hektare, hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp27 juta. 

"Itu baru dari padi, belum dari ikan. Perhektare biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Perkilonya dijual Rp22.000. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata perhekare Rp50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu," terangnya.


Bagikan :

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Desa Panembangan Kecamatan Cilongok Banyumas, Senin (18/7). Mayoritas petani di desa itu telah menerapkan konsep mina padi sejak 2001 lalu. 

Mina padi adalah konsep pertanian padi yang digabungkan dengan perikanan. Hari ini, Gubernur ikut menebar benih ikan ke sawah bersama para petani. Kegembiraan Gubernur saat menebar benih ikan, semakin bertambah saat ia diberitahu sistem pertanian ini membuat keuntungan petani berlipat ganda. 

"Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan (perikanan) untuk mengoptimalkan pertanian akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa," katanya. 

Selama praktik program mina padi, menurut pengakuan para petani, hasil pertanian meningkat drastis. Program itu ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang nempel di batang padi akan langsung dimakan ikan. 

"Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun (bajak tanah) kata mereka," jelasnya. 

Gubernur berharapkan sistem pertanian mina bisa terus dikembangkan. Para penyuluh diminta melakukan pendampingan secara intensif. Ia juga berharap, konsep mina padi yang sukses itu bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama. 

"Daerah seperti ini kan banyak di Jateng, misalnya di Banyumas ini, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan dan tujuan akhirnya membuat petani kita lebih sejahtera," pungkasnya sebelum melanjutkan kunjungan dinas meninjau vaksinasi di SMKN Purwokerto. 

Seperti disampaikan Gubernur, Narsono membenarkan keuntungan bahwa sistem padi mina telah membawa manfaat ganda bagi anggota kelompok taninya. 

"Program mina padi ini kami lakukan sejak 2001 lalu. Kalau dulu para petani hanya tanam padi, sekarang juga memelihara ikan jenis nila. Dan setelah dilakukan, hasil produksi padi bisa lebih meningkat, dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak," kata Narsono, pengurus kelompok tani Desa Panembangan. 

Narsono menerangkan, hasil panen padi dengan konsep mina padi perhektarnya bertambah 6 kwintal. Setiap satu hektare, hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp27 juta. 

"Itu baru dari padi, belum dari ikan. Perhektare biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Perkilonya dijual Rp22.000. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata perhekare Rp50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu," terangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu