Follow Us :              

Sukses Berkarir di Jepang, Lulusan SMKN Jateng Angkat Harkat Orangtua

  19 July 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 757 
Kategori :
Bagikan :


Sukses Berkarir di Jepang, Lulusan SMKN Jateng Angkat Harkat Orangtua

19 July 2022 | 11:00:00 | dibaca : 757
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG – SMKN Jawa Tengah (Jateng)  bukan hanya memberikan pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu, tapi juga mencetak lulusan yang unggul dan mampu mengangkat derajat keluarganya. Seperti Rizki Indra Pratama dan Dwi Angga Setiawan, yang sukses bekerja di Jepang. 

Rizki Indra Pratama merupakan lulusan angkatan 2 SMKN Jateng kampus Pati, yang berasal dari Desa Keser RT 004 RW 002 Tunjungan, Kabupaten Blora. Lulus  tahun 2018, dan berhasil diterima bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pengecatan AC di Jepang. 

“Setelah saya lulus, saya disalurkan kerja di Jepang. Alhamdulillah saya sudah pernah mengikuti ekstrakurikuler bahasa Jepang saat di SMKN Jateng. Saya bekerja di Jepang bidang pengecatan AC rumah, AC pabrik, dan juga AC kapal,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui posnelnya, Selasa (19/7/2022). 

Putra dari pasangan Joko Eko Supriyanto dan Lestari itu sekarang sudah mampu merubah kondisi ekonomi keluargnya. 

“Saya sudah 3,5 tahun lebih bekerja di sini dan alhamdulillah saya bisa merubah prekonomian keluarga. Saya memberikan modal orang tua untuk berdagang sehingga memberikan pemasukan yang jelas, membelikan mobil orang tua dan juga sepeda motor adik saya yang masih sekolah. Ada juga tanah untuk investasi masa depan, dan menabung buat buka usaha sepulang dari Jepang nantinya,”  ungkapnya. 

Bagi Rizki, SMKN Jateng telah memberikan banyak pelajaran, terutama kedisiplinan serta pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga ekonomi kurang mampu. Sekolah, asrama, makan dan perlengkapan alat sekolah, semua tidak dipungut biaya. 

“Saya masuk SMKN Jateng tahun 2015 saat itu keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang baik, yaitu ayah saya bekerja sabagai tukang ojek yang penghasilannya tergolong rendah dan tidak menentu, dan ibu hanya ibu rumah tangga,” imbuh lulusan jurusan Teknik Perbaikan Bodi Otomotif itu. 

Seperti Rizki, cerita kesuksesan juga disampaikan Dwi Angga Setiawan, lulusan SMKN Jateng kampus Semarang. Putra pasangan Tarudi dan Ramijah itu diterima bekerja di Jepang, bahkan saat ini ia sudah berpenghasilan Rp16 juta per bulan. 

“Saya alumni waktu itu lulus tahun 2018 dan Alhamdulillah setelah lulus saya bekerja di Jepang, sebagai operator CNC. Awalmya ada lowongan pemagangan ke Jepang, saya minat dan mendaftar, Alhamdulillah saya berhasil keterima. Sekarang saya bekerja di Jepang dengan gaji Rp16 juta per bulan,” terangnya. 

Dari pendapatannya per bulan itu, Angga mampu mengangkat derajat orang tuanya dengan merenovasi rumah, dan membeli lahan tanah. 

“Dengan gaji itu sampai saat ini saya sudah membeli tanah dan merenovasi rumah keluarga saya,” tutur pemuda asal Desa Punggurharjo RT 03 RW 01 Pancur, Rembang. 

Menurutnya, SMKN Jateng memberikan kesempatan baginya untuk mendapatkan pendidikan dan meraih cita-citanya. 

“Terimakasih Pak Ganjar yang telah mendirikan SMKN Jateng sehingga saya mampu melanjutkan sekolah dan mampu bekerja di Jepang. Kalau tidak ada SMKN Jateng saya tidak bisa melanjutkan sekolah dan tidak bisa bekerja di Jepang,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG – SMKN Jawa Tengah (Jateng)  bukan hanya memberikan pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu, tapi juga mencetak lulusan yang unggul dan mampu mengangkat derajat keluarganya. Seperti Rizki Indra Pratama dan Dwi Angga Setiawan, yang sukses bekerja di Jepang. 

Rizki Indra Pratama merupakan lulusan angkatan 2 SMKN Jateng kampus Pati, yang berasal dari Desa Keser RT 004 RW 002 Tunjungan, Kabupaten Blora. Lulus  tahun 2018, dan berhasil diterima bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pengecatan AC di Jepang. 

“Setelah saya lulus, saya disalurkan kerja di Jepang. Alhamdulillah saya sudah pernah mengikuti ekstrakurikuler bahasa Jepang saat di SMKN Jateng. Saya bekerja di Jepang bidang pengecatan AC rumah, AC pabrik, dan juga AC kapal,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui posnelnya, Selasa (19/7/2022). 

Putra dari pasangan Joko Eko Supriyanto dan Lestari itu sekarang sudah mampu merubah kondisi ekonomi keluargnya. 

“Saya sudah 3,5 tahun lebih bekerja di sini dan alhamdulillah saya bisa merubah prekonomian keluarga. Saya memberikan modal orang tua untuk berdagang sehingga memberikan pemasukan yang jelas, membelikan mobil orang tua dan juga sepeda motor adik saya yang masih sekolah. Ada juga tanah untuk investasi masa depan, dan menabung buat buka usaha sepulang dari Jepang nantinya,”  ungkapnya. 

Bagi Rizki, SMKN Jateng telah memberikan banyak pelajaran, terutama kedisiplinan serta pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga ekonomi kurang mampu. Sekolah, asrama, makan dan perlengkapan alat sekolah, semua tidak dipungut biaya. 

“Saya masuk SMKN Jateng tahun 2015 saat itu keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang baik, yaitu ayah saya bekerja sabagai tukang ojek yang penghasilannya tergolong rendah dan tidak menentu, dan ibu hanya ibu rumah tangga,” imbuh lulusan jurusan Teknik Perbaikan Bodi Otomotif itu. 

Seperti Rizki, cerita kesuksesan juga disampaikan Dwi Angga Setiawan, lulusan SMKN Jateng kampus Semarang. Putra pasangan Tarudi dan Ramijah itu diterima bekerja di Jepang, bahkan saat ini ia sudah berpenghasilan Rp16 juta per bulan. 

“Saya alumni waktu itu lulus tahun 2018 dan Alhamdulillah setelah lulus saya bekerja di Jepang, sebagai operator CNC. Awalmya ada lowongan pemagangan ke Jepang, saya minat dan mendaftar, Alhamdulillah saya berhasil keterima. Sekarang saya bekerja di Jepang dengan gaji Rp16 juta per bulan,” terangnya. 

Dari pendapatannya per bulan itu, Angga mampu mengangkat derajat orang tuanya dengan merenovasi rumah, dan membeli lahan tanah. 

“Dengan gaji itu sampai saat ini saya sudah membeli tanah dan merenovasi rumah keluarga saya,” tutur pemuda asal Desa Punggurharjo RT 03 RW 01 Pancur, Rembang. 

Menurutnya, SMKN Jateng memberikan kesempatan baginya untuk mendapatkan pendidikan dan meraih cita-citanya. 

“Terimakasih Pak Ganjar yang telah mendirikan SMKN Jateng sehingga saya mampu melanjutkan sekolah dan mampu bekerja di Jepang. Kalau tidak ada SMKN Jateng saya tidak bisa melanjutkan sekolah dan tidak bisa bekerja di Jepang,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu