Follow Us :              

Taj Yasin Apresiasi Sinergitas Pemda - Muslimat NU Rembang Cegah HIV /AIDS dan Narkoba

  31 July 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 1214 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Apresiasi Sinergitas Pemda - Muslimat NU Rembang Cegah HIV /AIDS dan Narkoba

31 July 2022 | 09:00:00 | dibaca : 1214
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

REMBANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi sinergitas Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PC Muslimat NU) Kabupaten Rembang dengan pemerintah kabupaten setempat. Di antaranya terkait upaya pencegahan penularan HIV dan AIDS, peredaran narkoba, serta pergaulan bebas. 

"Permasalahan-permasalahan saat ini masih banyak, termasuk pergaulan bebas dan narkoba. Alhamdulillah saya lihat Kabupaten Rembang peduli terhadap permasalahan-permasalahan ini," kata Wagub di Balai Kartini Rembang, Minggu (31/7/2022). 

Pada acara pelantikan Pengurus Ikatan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Muslimat NU (IGPAUD MNU) dan Pengurus Forum Silaturahim Hafidzah Qur’an Muslimat NU (PSHQ MNU) Rembang, Wagub juga menyampaikan, selain narkoba dan pergaulan bebas, tingginya kasus penularan HIV AIDS di berbagai daerah di Jateng juga harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. 

"Ini adalah permasalahan yang ditimbulkan akibat pemakaian obat-obatan terlarang dan pergaulan bebas. Pada tahun 2022 penyakit HIV/AIDS di Jateng belum menurun atau masih bertambah. Ada sekitar seribu lebih yang baru ditemukan terpapar HIV AIDS," jelasnya. 

Wagub mengatakan, keterlibatan berbagai pihak untuk menekan penularan HIV/AIDS, peredaran narkoba, serta pergaulan bebas sangat diperlukan. Terutama peran dari Muslimat NU dan para guru. Pengurus maupun anggota Muslimat NU harus lebih dekat dengan putra-putrinya, sehingga lebih mudah memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba, HIV /AIDS, dan sebagainya. 

"Dahulu mungkin di Rembang masih aman, tapi saat ini tidak. Terlebih adanya handphone. Orang biasanya melihat dari HP dan menganggap hidup di suatu tempat menyenangkan, bisa berteman dengan siapa saja dan bebas melakukan apa saja. Akhirnya terpengaruh dan ingin mencoba kemudian keterusan (ketagihan)," jelasnya. 

Wagub mengatakan, beragam informasi yang diakses dari handphone dengan mudah dan cepat. Apabila tidak disertai dengan kewaspadaan dan pendampingan dari Muslimat NU, para guru, tokoh agama, serta pihak-pihak lainnya, maka Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud. 

Sementara itu, Ketua PC Muslimat NU Rembang, Ulfa Munawar menjelaskan, sinergitas antara Muslimat NU dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah lama terjalin. Banyak program di berbagai bidang sudah dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Antara lain dengan Dinas Sosial terkait aksi bakti sosial keluarga berencana di 9 puskesmas yang ada di Rembang, panti asuhan, dan kegiatan sosial lainnya. 

"Kami juga bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Rembang, alhamdulilah kami mempunyai Koperasi Annisa Muslimat NU. Selain itu juga dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, alhamdulillah sudah dua tahun ini kami memiliki tenaga kerja mandiri Muslimat NU yang bergerak di bidang menjahit dan memiliki balai latihan kerja program kuliner dan keterampilan lainnya," katanya. 

Selain itu, berkat sinergitas dengan Disperindag dan Tenaga Kerja, Muslimat NU Rembang kini memiliki 320 tenaga medis dan paramedis yang tergabung di rumah sakit. Tidak kalah penting adalah kerja sama dengan Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan terkait penyuluhan pencegahan stunting, serta program-program kesehatan lain.


Bagikan :

REMBANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi sinergitas Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PC Muslimat NU) Kabupaten Rembang dengan pemerintah kabupaten setempat. Di antaranya terkait upaya pencegahan penularan HIV dan AIDS, peredaran narkoba, serta pergaulan bebas. 

"Permasalahan-permasalahan saat ini masih banyak, termasuk pergaulan bebas dan narkoba. Alhamdulillah saya lihat Kabupaten Rembang peduli terhadap permasalahan-permasalahan ini," kata Wagub di Balai Kartini Rembang, Minggu (31/7/2022). 

Pada acara pelantikan Pengurus Ikatan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Muslimat NU (IGPAUD MNU) dan Pengurus Forum Silaturahim Hafidzah Qur’an Muslimat NU (PSHQ MNU) Rembang, Wagub juga menyampaikan, selain narkoba dan pergaulan bebas, tingginya kasus penularan HIV AIDS di berbagai daerah di Jateng juga harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. 

"Ini adalah permasalahan yang ditimbulkan akibat pemakaian obat-obatan terlarang dan pergaulan bebas. Pada tahun 2022 penyakit HIV/AIDS di Jateng belum menurun atau masih bertambah. Ada sekitar seribu lebih yang baru ditemukan terpapar HIV AIDS," jelasnya. 

Wagub mengatakan, keterlibatan berbagai pihak untuk menekan penularan HIV/AIDS, peredaran narkoba, serta pergaulan bebas sangat diperlukan. Terutama peran dari Muslimat NU dan para guru. Pengurus maupun anggota Muslimat NU harus lebih dekat dengan putra-putrinya, sehingga lebih mudah memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba, HIV /AIDS, dan sebagainya. 

"Dahulu mungkin di Rembang masih aman, tapi saat ini tidak. Terlebih adanya handphone. Orang biasanya melihat dari HP dan menganggap hidup di suatu tempat menyenangkan, bisa berteman dengan siapa saja dan bebas melakukan apa saja. Akhirnya terpengaruh dan ingin mencoba kemudian keterusan (ketagihan)," jelasnya. 

Wagub mengatakan, beragam informasi yang diakses dari handphone dengan mudah dan cepat. Apabila tidak disertai dengan kewaspadaan dan pendampingan dari Muslimat NU, para guru, tokoh agama, serta pihak-pihak lainnya, maka Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud. 

Sementara itu, Ketua PC Muslimat NU Rembang, Ulfa Munawar menjelaskan, sinergitas antara Muslimat NU dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah lama terjalin. Banyak program di berbagai bidang sudah dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Antara lain dengan Dinas Sosial terkait aksi bakti sosial keluarga berencana di 9 puskesmas yang ada di Rembang, panti asuhan, dan kegiatan sosial lainnya. 

"Kami juga bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Rembang, alhamdulilah kami mempunyai Koperasi Annisa Muslimat NU. Selain itu juga dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, alhamdulillah sudah dua tahun ini kami memiliki tenaga kerja mandiri Muslimat NU yang bergerak di bidang menjahit dan memiliki balai latihan kerja program kuliner dan keterampilan lainnya," katanya. 

Selain itu, berkat sinergitas dengan Disperindag dan Tenaga Kerja, Muslimat NU Rembang kini memiliki 320 tenaga medis dan paramedis yang tergabung di rumah sakit. Tidak kalah penting adalah kerja sama dengan Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan terkait penyuluhan pencegahan stunting, serta program-program kesehatan lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu