Follow Us :              

Sekda : "Jangan Sampai Pelaku UMKM Tidak Masuk Dalam Dunia QRIS"

  20 August 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 1825 
Kategori :
Bagikan :


Sekda : "Jangan Sampai Pelaku UMKM Tidak Masuk Dalam Dunia QRIS"

20 August 2022 | 14:00:00 | dibaca : 1825
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Seiring dengan kemajuan teknologi, sebagian besar masyarakat kini lebih memilih melakukan transaksi secara elektronik. Salah satu cara melakukan transaksi elektronik adalah melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS adalah standardisasi QR Code pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di seluruh Indonesia. 

Saat membuka acara Pesta Rakyat Simpedes yang diselenggarakan BRI, Sabtu (20/08/2022), Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Sekda Jateng) Sumarno meminta agar pelaku UMKM beradaptasi mengimbangi konsumen yang trennya lebih senang melakukan transaksi non tunai. Pelaku UMKM harus mengenal QRIS 

"Sekarang kita sudah transaksi non tunai. Pembayaran sudah tidak membawa uang tunai lagi, tapi sudah menggunakan smartphone. Kita dimana saja bisa melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS itu. Jangan sampai teman-teman UMKM kita tidak masuk di dunia QRIS ini," pesannya di GOR Diponegoro. 

Pelaku UMKM yang tidak bisa beradaptasi dengan era transaksi elektronik, lanjut Sekda, akan berdampak pada omzet penjualannya. Sebab, konsumen yang awalnya mau membeli produknya, batal lantaran penjual tidak bisa menerima pembayaran non tunai. 

"Kalau UMKM tidak ada fasilitas (QRIS) itu, (konsumen) mau beli tidak bisa bayar.  Harusnya dagangannya laku, jadi tidak laku karena yang mau beli sudah tidak membawa uang tunai lagi," jelasnya 

Menurut Sekda, mendorong pelaku usaha UMKM untuk menggunakan QRIS adalah tugas bersama. Keberhasilan penggunaan QRIS akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku UMKM dan jadi pemicu bangkitnya UMKM. 

Regional CEO BRI Semarang Handaru Sakti sepakat dengan pernyataan Sekda Sumarno. Pihaknya sekarang tengah mendorong pelaku UMKM binaannya untuk menggunakan QRIS dalam bertransaksi dengan konsumen. Transaksi cashless akan lebih efisien. Selain dapat dipantau transaksi penjualan secara realtime, dan pedagang juga tidak perlu menyiapkan uang kembalian. 

"QRIS yang sudah kita pasang untuk mendukung transaksi cashless ada 160 ribu QRIS pedagang. Kami siap melakukan transaksi cashless untuk bisa lebih efisien," tuturnya.


Bagikan :

SEMARANG - Seiring dengan kemajuan teknologi, sebagian besar masyarakat kini lebih memilih melakukan transaksi secara elektronik. Salah satu cara melakukan transaksi elektronik adalah melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS adalah standardisasi QR Code pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di seluruh Indonesia. 

Saat membuka acara Pesta Rakyat Simpedes yang diselenggarakan BRI, Sabtu (20/08/2022), Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Sekda Jateng) Sumarno meminta agar pelaku UMKM beradaptasi mengimbangi konsumen yang trennya lebih senang melakukan transaksi non tunai. Pelaku UMKM harus mengenal QRIS 

"Sekarang kita sudah transaksi non tunai. Pembayaran sudah tidak membawa uang tunai lagi, tapi sudah menggunakan smartphone. Kita dimana saja bisa melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS itu. Jangan sampai teman-teman UMKM kita tidak masuk di dunia QRIS ini," pesannya di GOR Diponegoro. 

Pelaku UMKM yang tidak bisa beradaptasi dengan era transaksi elektronik, lanjut Sekda, akan berdampak pada omzet penjualannya. Sebab, konsumen yang awalnya mau membeli produknya, batal lantaran penjual tidak bisa menerima pembayaran non tunai. 

"Kalau UMKM tidak ada fasilitas (QRIS) itu, (konsumen) mau beli tidak bisa bayar.  Harusnya dagangannya laku, jadi tidak laku karena yang mau beli sudah tidak membawa uang tunai lagi," jelasnya 

Menurut Sekda, mendorong pelaku usaha UMKM untuk menggunakan QRIS adalah tugas bersama. Keberhasilan penggunaan QRIS akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku UMKM dan jadi pemicu bangkitnya UMKM. 

Regional CEO BRI Semarang Handaru Sakti sepakat dengan pernyataan Sekda Sumarno. Pihaknya sekarang tengah mendorong pelaku UMKM binaannya untuk menggunakan QRIS dalam bertransaksi dengan konsumen. Transaksi cashless akan lebih efisien. Selain dapat dipantau transaksi penjualan secara realtime, dan pedagang juga tidak perlu menyiapkan uang kembalian. 

"QRIS yang sudah kita pasang untuk mendukung transaksi cashless ada 160 ribu QRIS pedagang. Kami siap melakukan transaksi cashless untuk bisa lebih efisien," tuturnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu