Follow Us :              

Permudah Akses Nelayan, Sedimentasi Muara Pelabuhan Asemdoyong Pemalang Mulai Dikeruk   

  05 June 2025  |   15:00:00  |   dibaca : 15 
Kategori :
Bagikan :


Permudah Akses Nelayan, Sedimentasi Muara Pelabuhan Asemdoyong Pemalang Mulai Dikeruk   

05 June 2025 | 15:00:00 | dibaca : 15
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

PEMALANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengecek proyek pengerukan muara dan dermaga di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang pada Kamis, 5 Juni 2025. 

"Asemdoyong ini kan urat nadi para nelayan. Dulu saat saya datang ke sini, pendangkalan muaranya besar sekali. Mau tidak mau kita lakukan revitalisasi dengan kita keruk. Dengan begitu, kapal-kapal nelayan kita tidak akan lagi tersangkut," ucapnya saat ditemui di lokasi.

Kondisi Muara PPP Asemdoyong sering dikeluhkan oleh para nelayan. Sebab, sedimentasi/endapan di area dermaga, alur pelayaran, dan muara Sungai Elon mencapai 68.489 m³, sehingga mengganggu aktivitas keluar masuk kapal nelayan. 

Bahkan, breakwater (pemecah gelombang) exsisting sepanjang 80 m juga sudah rusak, sehingga tidak memadai untuk menahan gelombang dan menanggulangi sedimentasi.

"Dengan revitalisasi yang kita lakukan, nelayan akan lebih gampang dan lebih sejahtera dalam rangka masuk-keluarnya kapal ke dermaga," ucap Gubernur.

Pada tahun ini, pekerjaan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan yang ada, meliputi pembangunan breakwater sisi timur (batu bolder & tetrapod) sepanjang 220 m senilai Rp4,65 miliar serta pengerukan muara Sungai Elon dan kolam pelabuhan dengan volume 30.571 m³ senilai Rp2,9 miliar. Pekerjaan ini dimulai pada 5 Juni 2025 dan ditargetkan selesai dalam waktu 150 hari.

"Target 150 hari, anggarannya tahap pertama ini Rp7,55 miliar. Nanti bertahap sampai Rp30an miliar," katanya.

Berdasarkan data yang disampaikan, ada 1.447 unit aktivitas kapal di PPP Asemdoyong. Terkait dengan komoditas ikan tangkap di wilayah tersebut, meliputi teri, tembang, kuniran, beloso, dan petek. 

Pada tahun 2024, produksi ikan tangkap mencapai 1.115,75 ton dengan nilai Rp111,9 miliar. Pendapatan asli daerah dari PPP Asemdoyong mencapai Rp129,5 miliar, dengan capaian 130,83% dari target Rp99 juta lebih.

Para nelayan di PPP Asemdoyong menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang kembali berkunjung ke sana. Apalagi, ia sudah mengambil langkah cepat dengan melakukan pengerukan sedimentasi, seperti yang diharapkan para nelayan.

"Itu yang diharapkan nelayan. Sedimentasi dikeruk, muara didalamkan lagi, karena banyak baling-baling kapal nelayan rusak karena terlalu dangkal," ujar Siswandi, tokoh nelayan Asemdoyong.

Ia berharap, penanganan sedimentasi di PPP Asemdoyong terus dilakukan agar anak cucu dan generasi muda nelayan masih dapat beraktivitas dengan baik di masa yang akan datang.


Bagikan :

PEMALANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengecek proyek pengerukan muara dan dermaga di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang pada Kamis, 5 Juni 2025. 

"Asemdoyong ini kan urat nadi para nelayan. Dulu saat saya datang ke sini, pendangkalan muaranya besar sekali. Mau tidak mau kita lakukan revitalisasi dengan kita keruk. Dengan begitu, kapal-kapal nelayan kita tidak akan lagi tersangkut," ucapnya saat ditemui di lokasi.

Kondisi Muara PPP Asemdoyong sering dikeluhkan oleh para nelayan. Sebab, sedimentasi/endapan di area dermaga, alur pelayaran, dan muara Sungai Elon mencapai 68.489 m³, sehingga mengganggu aktivitas keluar masuk kapal nelayan. 

Bahkan, breakwater (pemecah gelombang) exsisting sepanjang 80 m juga sudah rusak, sehingga tidak memadai untuk menahan gelombang dan menanggulangi sedimentasi.

"Dengan revitalisasi yang kita lakukan, nelayan akan lebih gampang dan lebih sejahtera dalam rangka masuk-keluarnya kapal ke dermaga," ucap Gubernur.

Pada tahun ini, pekerjaan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan yang ada, meliputi pembangunan breakwater sisi timur (batu bolder & tetrapod) sepanjang 220 m senilai Rp4,65 miliar serta pengerukan muara Sungai Elon dan kolam pelabuhan dengan volume 30.571 m³ senilai Rp2,9 miliar. Pekerjaan ini dimulai pada 5 Juni 2025 dan ditargetkan selesai dalam waktu 150 hari.

"Target 150 hari, anggarannya tahap pertama ini Rp7,55 miliar. Nanti bertahap sampai Rp30an miliar," katanya.

Berdasarkan data yang disampaikan, ada 1.447 unit aktivitas kapal di PPP Asemdoyong. Terkait dengan komoditas ikan tangkap di wilayah tersebut, meliputi teri, tembang, kuniran, beloso, dan petek. 

Pada tahun 2024, produksi ikan tangkap mencapai 1.115,75 ton dengan nilai Rp111,9 miliar. Pendapatan asli daerah dari PPP Asemdoyong mencapai Rp129,5 miliar, dengan capaian 130,83% dari target Rp99 juta lebih.

Para nelayan di PPP Asemdoyong menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang kembali berkunjung ke sana. Apalagi, ia sudah mengambil langkah cepat dengan melakukan pengerukan sedimentasi, seperti yang diharapkan para nelayan.

"Itu yang diharapkan nelayan. Sedimentasi dikeruk, muara didalamkan lagi, karena banyak baling-baling kapal nelayan rusak karena terlalu dangkal," ujar Siswandi, tokoh nelayan Asemdoyong.

Ia berharap, penanganan sedimentasi di PPP Asemdoyong terus dilakukan agar anak cucu dan generasi muda nelayan masih dapat beraktivitas dengan baik di masa yang akan datang.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu