Follow Us :              

Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Terintegrasi dengan Tanggul Laut

  05 June 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 775 
Kategori :
Bagikan :


Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Terintegrasi dengan Tanggul Laut

05 June 2025 | 08:00:00 | dibaca : 775
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,634 km yang teranggarkan sebesar Rp10,9 triliun, terintegrasi dengan pembangunan giant sea wall (tanggul laut). 

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Khusairi, mengatakan, pembangunan jalan tol sepanjang 10,634 km ini, diestimasikan akan mengeringkan lahan seluas 576,04 hektare.

Pekerjaan fisik jalan tol, juga dibangun dengan konstruksi khusus tanggul laut (giant sea wall) sepanjang 6,73 km. Selain itu, ada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan yang digunakan untuk menampung air dalam jangka waktu tertentu, sebelum dialirkan ke laut atau daerah resapan lain. 

Adapun pekerjaan fisik giant sea wall dan kolam retensi yang terintegrasi dengan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung) ini dimaksudkan untuk menanggulangi banjir dan rob di sisi selatannya.

"Progresnya 42,81 persen. Insyaallah pengerjaan pondasi giant sea wall selesai (pada) Desember 2025. Awal 2026 diharapkan giant sea wall sudah bisa fungsional," kata Kushairi, dalam tinjauannya di Tol Semarang Demak Seksi 1, Kota Semarang pada Kamis, 5 Juni 2025.

Lebih rinci, nilai kontrak sebesar Rp10,9 triliun itu, terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yakni Paket 1A senilai Rp2,02 triliun; Paket 1B sebesar Rp6,84 triliun; dan Paket 1C nominalnya Rp2,11 triliun.

Progres pembangunan Paket 1A sudah sebesar 64,95%, yang mencakup pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, pekerjaan approach, jalan layang (elevated freeway), serta pekerjaan pelat di atas tiang pancang (slab on pile).

Selanjutnya, progres Paket 1B sudah mencapai 42,29%, yang mencakup empat lingkup pekerjaan. Pertama, pembangunan tanggul laut, pelindung pantai (revetment), dan jalan utama pada segmen STA 1+586 hingga STA 8+314. Kedua, pembangunan struktur jalan layang (elevated structure) untuk jalan utama, ramp Terboyo, Jembatan Babon, dan Jembatan Sayung. Ketiga, pekerjaan pematangan lahan dan pembangunan kawasan rest area. Keempat, pembangunan gerbang tol dan fasilitas pendukung tol.

Sementara progres pekerjaan paket 1C mencapai 27,21%, di antaranya menggarap Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan, termasuk rumah pompa pada dua kolam retensi tersebut, serta Pekerjaan Saluran Pembawa Sriwulan sepanjang 1.500 m.

"Rencananya, tol terintegrasi fungsional akan selesai (pada) September 2027," ucap Kushairi.

Dengan selesainya pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung), diharapkan persoalan banjir di Kaligawe dan Genuk, Kota Semarang serta Sayung, Demak bisa teratasi.  

Sebelumnya, Gubernur Jateng mengatakan, penanganan rob di Sayung Demak itu dilakukan dengan berbagai upaya. 

“Kita punya program untuk jangka pendek, sedang, dan panjang," katanya beberapa waktu lalu. 
 
Ia menyampaikan, pembangunan giant sea wall atau tanggul laut itu sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat.

Terkait dengan penanganan banjir, rob, dan abrasi, Gubernur mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat kembali terkait dengan langkah-langkah taktis penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan di wilayah Kecamatan Sayung, Demak, dan sekitarnya. 

Sementara itu, pekerjaan jangka pendek dan sedang yang akan dilakukan, salah satunya mengupayakan normalisasi sungai dengan mengeruk sedimentasi/endapannya.


Bagikan :

SEMARANG - Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,634 km yang teranggarkan sebesar Rp10,9 triliun, terintegrasi dengan pembangunan giant sea wall (tanggul laut). 

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Khusairi, mengatakan, pembangunan jalan tol sepanjang 10,634 km ini, diestimasikan akan mengeringkan lahan seluas 576,04 hektare.

Pekerjaan fisik jalan tol, juga dibangun dengan konstruksi khusus tanggul laut (giant sea wall) sepanjang 6,73 km. Selain itu, ada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan yang digunakan untuk menampung air dalam jangka waktu tertentu, sebelum dialirkan ke laut atau daerah resapan lain. 

Adapun pekerjaan fisik giant sea wall dan kolam retensi yang terintegrasi dengan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung) ini dimaksudkan untuk menanggulangi banjir dan rob di sisi selatannya.

"Progresnya 42,81 persen. Insyaallah pengerjaan pondasi giant sea wall selesai (pada) Desember 2025. Awal 2026 diharapkan giant sea wall sudah bisa fungsional," kata Kushairi, dalam tinjauannya di Tol Semarang Demak Seksi 1, Kota Semarang pada Kamis, 5 Juni 2025.

Lebih rinci, nilai kontrak sebesar Rp10,9 triliun itu, terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yakni Paket 1A senilai Rp2,02 triliun; Paket 1B sebesar Rp6,84 triliun; dan Paket 1C nominalnya Rp2,11 triliun.

Progres pembangunan Paket 1A sudah sebesar 64,95%, yang mencakup pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, pekerjaan approach, jalan layang (elevated freeway), serta pekerjaan pelat di atas tiang pancang (slab on pile).

Selanjutnya, progres Paket 1B sudah mencapai 42,29%, yang mencakup empat lingkup pekerjaan. Pertama, pembangunan tanggul laut, pelindung pantai (revetment), dan jalan utama pada segmen STA 1+586 hingga STA 8+314. Kedua, pembangunan struktur jalan layang (elevated structure) untuk jalan utama, ramp Terboyo, Jembatan Babon, dan Jembatan Sayung. Ketiga, pekerjaan pematangan lahan dan pembangunan kawasan rest area. Keempat, pembangunan gerbang tol dan fasilitas pendukung tol.

Sementara progres pekerjaan paket 1C mencapai 27,21%, di antaranya menggarap Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan, termasuk rumah pompa pada dua kolam retensi tersebut, serta Pekerjaan Saluran Pembawa Sriwulan sepanjang 1.500 m.

"Rencananya, tol terintegrasi fungsional akan selesai (pada) September 2027," ucap Kushairi.

Dengan selesainya pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung), diharapkan persoalan banjir di Kaligawe dan Genuk, Kota Semarang serta Sayung, Demak bisa teratasi.  

Sebelumnya, Gubernur Jateng mengatakan, penanganan rob di Sayung Demak itu dilakukan dengan berbagai upaya. 

“Kita punya program untuk jangka pendek, sedang, dan panjang," katanya beberapa waktu lalu. 
 
Ia menyampaikan, pembangunan giant sea wall atau tanggul laut itu sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat.

Terkait dengan penanganan banjir, rob, dan abrasi, Gubernur mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat kembali terkait dengan langkah-langkah taktis penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan di wilayah Kecamatan Sayung, Demak, dan sekitarnya. 

Sementara itu, pekerjaan jangka pendek dan sedang yang akan dilakukan, salah satunya mengupayakan normalisasi sungai dengan mengeruk sedimentasi/endapannya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu