Follow Us :              

Tinjau Hasil Bantuan di Donosari Kendal, Ganjar : Butuh Partisipasi Masyarakat Untuk Kontrol

  15 September 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 586 
Kategori :
Bagikan :


Tinjau Hasil Bantuan di Donosari Kendal, Ganjar : Butuh Partisipasi Masyarakat Untuk Kontrol

15 September 2022 | 11:00:00 | dibaca : 586
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KENDAL - Masyarakat Desa Donosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, menggelar syukuran usai terima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Tiga objek bantuan di daerah mereka berjalan baik dengan hasil yang memuaskan tanpa penyelewengan dana. 

"Bantuannya sudah selesai, dikorupsi apa tidak? Tidak, katanya. Itu jaminannya. Kalau itu terbiasa baik pasti akan berjalan baik. Partisipasi masyarakat begitu penting, mulai dari idenya, kontrolnya, sehingga seluruh apa yang kita kerjakan. Apalagi menggunakan uang negara," ungkap Gubernur usai meninjau bantuan RTLH dan syukuran bersama warga di Masjid Jami'Baitul Mu'min, Desa Donosari, Patebon, Kendal, Kamis (15/9/2022). 

Bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jateng kepada masyarakat meliputi tiga objek. Di antaranya rumah tidak layak huni (RTLH) berjumlah 2 unit dengan anggaran masing-masing Rp20 juta, Jaringan Irigasi Desa (JIDes) dengan nilai Rp200 juta, dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) dengan nilai Rp 200 juta. 

"Ini masyarakat lagi syukuran. Ada bantuan Pemprov untuk jalan usaha tani, irigasi, terus tadi kita melihat RTLH yang dibantu Baznas. Ini juga ada anak-anak muda yang menyampaikan ide bagaimana caranya kita mengelola bantuan ini dengan baik dan hari ini mereka syukuran," ujar Gubernur Jateng. 

Pada saat berdialog, Gubernur mendapat masukan dari masyarakat tentang berbagai hal. Menurutnya dialog seperti yang dilakukan masyarakat Donosari sangat menarik karena dapat menjadi model memecahkan masalah dari level terbawah. 

"Obrolannya berkembang, ada obrolan tentang sampah, sedimentasi. Menurut saya ini cara khas desa, di mana musyawarah bisa dilakukan di level desa dan itu bisa dijadikan atau digeser menjadi kebijakan publik," katanya. 

Terkait masalah sampah, Gubernur berharap muncul gerakan-gerakan dari Kelompok masyarakat untuk sadar hidup bersih, memilah sampah dari rumah, hingga menyiapkan tempat pengolahan sampah. Gerakan tersebut dapat dimulai dari level desa atau kelompok masyarakat terkecil.  

"Sampah itu memang harus dibereskan segera. Maka tadi saya sampaikan kepada Kadesnya, kepada kelompok masyarakat, ayo dibuat gerakan. Gerakan hidup bersih itu tempat sampahnya ada, pengolahan sampahnya ada," jelasnya. 

Turut ditambahkan, Pemprov Jateng siap membantu apabila masyarakat membutuhkan sarana prasarana untuk pengolahan sampah. Sebab sekarang ini sampah dapat diolah menjadi berbagai macam. "Kalau memang butuh sarana prasarana kita bisa bantu, itulah sekali lagi yang bisa didorong untuk menjadi kebijakan publik untuk pengolahan sampahnya. Nanti anak-anak muda ini akan bisa bergerak. Kalau perlu kita dampingi," ungkap Gubernur.


Bagikan :

KENDAL - Masyarakat Desa Donosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, menggelar syukuran usai terima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Tiga objek bantuan di daerah mereka berjalan baik dengan hasil yang memuaskan tanpa penyelewengan dana. 

"Bantuannya sudah selesai, dikorupsi apa tidak? Tidak, katanya. Itu jaminannya. Kalau itu terbiasa baik pasti akan berjalan baik. Partisipasi masyarakat begitu penting, mulai dari idenya, kontrolnya, sehingga seluruh apa yang kita kerjakan. Apalagi menggunakan uang negara," ungkap Gubernur usai meninjau bantuan RTLH dan syukuran bersama warga di Masjid Jami'Baitul Mu'min, Desa Donosari, Patebon, Kendal, Kamis (15/9/2022). 

Bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jateng kepada masyarakat meliputi tiga objek. Di antaranya rumah tidak layak huni (RTLH) berjumlah 2 unit dengan anggaran masing-masing Rp20 juta, Jaringan Irigasi Desa (JIDes) dengan nilai Rp200 juta, dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) dengan nilai Rp 200 juta. 

"Ini masyarakat lagi syukuran. Ada bantuan Pemprov untuk jalan usaha tani, irigasi, terus tadi kita melihat RTLH yang dibantu Baznas. Ini juga ada anak-anak muda yang menyampaikan ide bagaimana caranya kita mengelola bantuan ini dengan baik dan hari ini mereka syukuran," ujar Gubernur Jateng. 

Pada saat berdialog, Gubernur mendapat masukan dari masyarakat tentang berbagai hal. Menurutnya dialog seperti yang dilakukan masyarakat Donosari sangat menarik karena dapat menjadi model memecahkan masalah dari level terbawah. 

"Obrolannya berkembang, ada obrolan tentang sampah, sedimentasi. Menurut saya ini cara khas desa, di mana musyawarah bisa dilakukan di level desa dan itu bisa dijadikan atau digeser menjadi kebijakan publik," katanya. 

Terkait masalah sampah, Gubernur berharap muncul gerakan-gerakan dari Kelompok masyarakat untuk sadar hidup bersih, memilah sampah dari rumah, hingga menyiapkan tempat pengolahan sampah. Gerakan tersebut dapat dimulai dari level desa atau kelompok masyarakat terkecil.  

"Sampah itu memang harus dibereskan segera. Maka tadi saya sampaikan kepada Kadesnya, kepada kelompok masyarakat, ayo dibuat gerakan. Gerakan hidup bersih itu tempat sampahnya ada, pengolahan sampahnya ada," jelasnya. 

Turut ditambahkan, Pemprov Jateng siap membantu apabila masyarakat membutuhkan sarana prasarana untuk pengolahan sampah. Sebab sekarang ini sampah dapat diolah menjadi berbagai macam. "Kalau memang butuh sarana prasarana kita bisa bantu, itulah sekali lagi yang bisa didorong untuk menjadi kebijakan publik untuk pengolahan sampahnya. Nanti anak-anak muda ini akan bisa bergerak. Kalau perlu kita dampingi," ungkap Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu