Follow Us :              

Generasi Muda Mau Bertani, Gubernur Jateng Optimis Ketahanan Pangan Terjaga

  07 October 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 1179 
Kategori :
Bagikan :


Generasi Muda Mau Bertani, Gubernur Jateng Optimis Ketahanan Pangan Terjaga

07 October 2022 | 14:00:00 | dibaca : 1179
Kategori :
Bagikan :

Foto : Adi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Adi (Humas Jateng)

BALI - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di sela kunjungan kerjanya ke Bali, menyempatkan diri bergabung mengikuti belajar dan diskusi dengan puluhan petani muda dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berkumpul di Desa Gobleg, Buleleng, Bali, Jumat (7/10) untuk belajar smart farming dengan komunitas Petani Muda Keren yang ada di lokasi itu. 

"Iya ini ada teman-teman dari hampir seantero Indonesia. Tadi ada dari NTT, Kalbar, Sulawesi dan banyak tempat. Mereka lagi belajar pertanian organik dengan IoT (internet of thing), dengan smart farming bersama Petani Muda Keren di Bali. Mereka belajar banyak sekali. Mudah-mudahan bisa diterapkan di tempat masing-masing," ungkapnya. 

Pada pertemuan tersebut Gubernur melihat mereka saling berbagi pengalaman tentang teknia pertanian dari mulai hulu sampai hilir. Mereka tidak hanya belajar bercocok tanam, tapi juga pemasaran, packaging, dan menghitung secara skala ekonomi. Termasuk tentang akses permodalan. 

"Akses modal penting, pendampingan seperti apa, penggunaan pupuk, termasuk mereka juga belajar membuat pupuk. Kalau saya melihat situasi seperti ini, politik pangan kita ke depan ya sangat menjanjikan karena anak-anak mudanya mau bertani. Mereka tidak takut kotor, tidak takut basah, dan mereka pejuang yang hebat," terangnya. 

Penggerak Petani Muda Keren, Anak Agung Gede Agung Wedatama menjelaskan, Petani Muda Keren merupakan gerakan yang mengajak bertani anak muda untuk bertani organik, secara cerdas. Selain itu gerakan ini juga mendorong agak generasi muda menjaga kesehatan alam dan lingkungan serta mencoba membuat aktivitas pertanian yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan. 

"Kami juga membawa anak muda untuk smart farming. Yaitu, pertama, smart culture di mana mereka bisa menjaga budaya di daerah masing-masing. Kedua smart farmer jadi petani harus smart. Jadi dengan teknik tumpang sari, bertani organik, dan pertanian ramah lingkungan. Lalu smart technology, bertani harus pakai IoT dan digitalisasi, "melek" market place, "melek" sosial media, dan bertaninya pakai smart farming," jelasnya. 

Agung mengaku sangat senang Gubernur Jawa Tengah ikut datang ke acara tersebut. Kedatangan Ganjar ke lokasi itu. menambah semangat anak-anak muda yang sedang belajar pertanian. 

"Senang sekali ada Pak Ganjar datang ke sini, terima kasih sudah meng-empower teman-teman. Saya rasa teman-teman akan lebih semangat lagi bertani dan memang kekuatan bangsa ini adalah di pertanian. Petani adalah emas bangsa. Jika kita bisa menjaga pertanian kita, bisa menjaga pangan kita, maka kita akan bisa menjaga negara tercinta. Control the food, control the people, control the nation," pungkasnya.


Bagikan :

BALI - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di sela kunjungan kerjanya ke Bali, menyempatkan diri bergabung mengikuti belajar dan diskusi dengan puluhan petani muda dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berkumpul di Desa Gobleg, Buleleng, Bali, Jumat (7/10) untuk belajar smart farming dengan komunitas Petani Muda Keren yang ada di lokasi itu. 

"Iya ini ada teman-teman dari hampir seantero Indonesia. Tadi ada dari NTT, Kalbar, Sulawesi dan banyak tempat. Mereka lagi belajar pertanian organik dengan IoT (internet of thing), dengan smart farming bersama Petani Muda Keren di Bali. Mereka belajar banyak sekali. Mudah-mudahan bisa diterapkan di tempat masing-masing," ungkapnya. 

Pada pertemuan tersebut Gubernur melihat mereka saling berbagi pengalaman tentang teknia pertanian dari mulai hulu sampai hilir. Mereka tidak hanya belajar bercocok tanam, tapi juga pemasaran, packaging, dan menghitung secara skala ekonomi. Termasuk tentang akses permodalan. 

"Akses modal penting, pendampingan seperti apa, penggunaan pupuk, termasuk mereka juga belajar membuat pupuk. Kalau saya melihat situasi seperti ini, politik pangan kita ke depan ya sangat menjanjikan karena anak-anak mudanya mau bertani. Mereka tidak takut kotor, tidak takut basah, dan mereka pejuang yang hebat," terangnya. 

Penggerak Petani Muda Keren, Anak Agung Gede Agung Wedatama menjelaskan, Petani Muda Keren merupakan gerakan yang mengajak bertani anak muda untuk bertani organik, secara cerdas. Selain itu gerakan ini juga mendorong agak generasi muda menjaga kesehatan alam dan lingkungan serta mencoba membuat aktivitas pertanian yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan. 

"Kami juga membawa anak muda untuk smart farming. Yaitu, pertama, smart culture di mana mereka bisa menjaga budaya di daerah masing-masing. Kedua smart farmer jadi petani harus smart. Jadi dengan teknik tumpang sari, bertani organik, dan pertanian ramah lingkungan. Lalu smart technology, bertani harus pakai IoT dan digitalisasi, "melek" market place, "melek" sosial media, dan bertaninya pakai smart farming," jelasnya. 

Agung mengaku sangat senang Gubernur Jawa Tengah ikut datang ke acara tersebut. Kedatangan Ganjar ke lokasi itu. menambah semangat anak-anak muda yang sedang belajar pertanian. 

"Senang sekali ada Pak Ganjar datang ke sini, terima kasih sudah meng-empower teman-teman. Saya rasa teman-teman akan lebih semangat lagi bertani dan memang kekuatan bangsa ini adalah di pertanian. Petani adalah emas bangsa. Jika kita bisa menjaga pertanian kita, bisa menjaga pangan kita, maka kita akan bisa menjaga negara tercinta. Control the food, control the people, control the nation," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu