Follow Us :              

Wisata Edukasi Jamur di Borobudur Banjir Kunjungan Pasca Dikunjungi Gubernur

  02 December 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 942 
Kategori :
Bagikan :


Wisata Edukasi Jamur di Borobudur Banjir Kunjungan Pasca Dikunjungi Gubernur

02 December 2022 | 10:00:00 | dibaca : 942
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

MAGELANG - Kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke lokasi budidaya jamur milik Puput Setyoko, membuat tempat itu terkenal. Terlebih setelah di-repost di Lapak Ganjar. Pada akhir pekan, kebun jamur miliknya yang berlokasi di Borobudur, Kabupaten Magelang, bisa menarik pengunjung hingga seribu orang perhari. 

Puput menekuni usaha budidaya jamur sejak 2013. Awalnya ia hanya seorang petani jamur kecil-kecilan. Tiga tahun kemudian, tepatnya 2016, mulai mencoba berproduksi olahan jamur. Seperti kripik dan krupuk berbahan jamur. Usaha makin berkembang dan kini mulai menjadi wisata edukasi. 

"Waktu itu usaha ini belum banyak dikenal masyarakat. Saya kesulitan berkembang terutama soal pemasaran," ujarnya, Jumat (2/12/2022). Namun, Puput mengaku tidak putus asa dan tetap menggeluti usahanya tersebut. 

Keberuntungan datang saat Gubernur berkunjung ke tempat usahanya di Dusun Jowahan, Desa Wanurejo. Sejak itulah, usahanya kian naik daun dan para wisatawan mulai ramai berdatangan, terlebih saat sudah dipromosikan di Lapak Ganjar. 

"Tahun 2018 mulai merintis wisata edukasi. Waktu itu dikunjungi Pak Ganjar, dan langsung dikenal masyarakat lebih luas. Kunjungan wisata semakin ramai. Ada wisatawan dari Kalimantan sengaja datang ke sini karena dapat info dari Lapak Ganjar, bahkan minta foto bareng saya," ungkapnya sambil tertawa. 

Puput menerangkan, dalam satu hari ada sekitar 200 wisatawan yang datang. Bahkan saat akhir pekan rata-rata sampai 1000 wisatawan. Pengunjung tidak ditarik tiket, alias gratis. Namun, dari hasil penjualan produk, Puput mampu mendapatkan omzet Rp100 juta hingga Rp150 Juta per bulan. 

Kepedulian Gubernur dalam mendorong dan mengupayakan kemajuan para UMKM seperti dirinya, diakui Puput sangat besar manfaatnya. Berbagai terobosan dibuat untuk mengangkat UMKM.

Wisata edukasi jamur miliknya kini dapat dinikmati para pengunjung. Mereka merasa nyaman dengan dukungan sarana dan prasarana yang menunjang. Puput membangun pendapa-pendapa bagi wisatawan untuk beristirahat sambil menikmati suasana. Termasuk menyiapkan belasan karyawan untuk melayani mereka. "Dulunya hanya 4 orang, kini sudah ada 16 karyawan di sini," pungkas Puput bangga.


Bagikan :

MAGELANG - Kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke lokasi budidaya jamur milik Puput Setyoko, membuat tempat itu terkenal. Terlebih setelah di-repost di Lapak Ganjar. Pada akhir pekan, kebun jamur miliknya yang berlokasi di Borobudur, Kabupaten Magelang, bisa menarik pengunjung hingga seribu orang perhari. 

Puput menekuni usaha budidaya jamur sejak 2013. Awalnya ia hanya seorang petani jamur kecil-kecilan. Tiga tahun kemudian, tepatnya 2016, mulai mencoba berproduksi olahan jamur. Seperti kripik dan krupuk berbahan jamur. Usaha makin berkembang dan kini mulai menjadi wisata edukasi. 

"Waktu itu usaha ini belum banyak dikenal masyarakat. Saya kesulitan berkembang terutama soal pemasaran," ujarnya, Jumat (2/12/2022). Namun, Puput mengaku tidak putus asa dan tetap menggeluti usahanya tersebut. 

Keberuntungan datang saat Gubernur berkunjung ke tempat usahanya di Dusun Jowahan, Desa Wanurejo. Sejak itulah, usahanya kian naik daun dan para wisatawan mulai ramai berdatangan, terlebih saat sudah dipromosikan di Lapak Ganjar. 

"Tahun 2018 mulai merintis wisata edukasi. Waktu itu dikunjungi Pak Ganjar, dan langsung dikenal masyarakat lebih luas. Kunjungan wisata semakin ramai. Ada wisatawan dari Kalimantan sengaja datang ke sini karena dapat info dari Lapak Ganjar, bahkan minta foto bareng saya," ungkapnya sambil tertawa. 

Puput menerangkan, dalam satu hari ada sekitar 200 wisatawan yang datang. Bahkan saat akhir pekan rata-rata sampai 1000 wisatawan. Pengunjung tidak ditarik tiket, alias gratis. Namun, dari hasil penjualan produk, Puput mampu mendapatkan omzet Rp100 juta hingga Rp150 Juta per bulan. 

Kepedulian Gubernur dalam mendorong dan mengupayakan kemajuan para UMKM seperti dirinya, diakui Puput sangat besar manfaatnya. Berbagai terobosan dibuat untuk mengangkat UMKM.

Wisata edukasi jamur miliknya kini dapat dinikmati para pengunjung. Mereka merasa nyaman dengan dukungan sarana dan prasarana yang menunjang. Puput membangun pendapa-pendapa bagi wisatawan untuk beristirahat sambil menikmati suasana. Termasuk menyiapkan belasan karyawan untuk melayani mereka. "Dulunya hanya 4 orang, kini sudah ada 16 karyawan di sini," pungkas Puput bangga.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu