Follow Us :              

Koperasi Bhakti Praja Bertambah Ribuan Anggota di 2022, Sekda Optimis Tahun Depan Lebih Maju

  15 December 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 552 
Kategori :
Bagikan :


Koperasi Bhakti Praja Bertambah Ribuan Anggota di 2022, Sekda Optimis Tahun Depan Lebih Maju

15 December 2022 | 09:00:00 | dibaca : 552
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Meski periode 2021 - 2022 dilanda pandemi Covid-19, KPRI Bhakti Praja ternyata mampu menunjukkan peningkatan kinerja. Salah satu indikatornya adalah bertambah banyaknya anggota yang bergabung. Tidak hanya ratusan, bahkan mencapai ribuan. 

Melihat perkembangan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno optimistis, di tahun-tahun berikutnya, KPRI Bhakti Praja bisa lebih maju. 

"Meskipun selalu yang disampaikan presiden saja, tahun 2023 itu gelap. Gelapnya tahun 2023 itu sebenarnya lebih banyak yang di luar negeri. Kebanyakan di luar negeri karena kondisi krisis 2023 lebih banyak disebabkan oleh cost of money," tutur Sekda dalam Rapat Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja KPRI Bhakti Praja 2023 di Kantor Gubernur, Kamis (15/12/2022) 

Selain persoalan cost of money, krisis ekonomi global terjadi karena faktor kegagalan negara dalam membayar hutang. Sekda berpandangan, Indonesia relatif aman terkena dampak tersebut karena termasuk negara produsen pangan. 

"Di negara-negara yang krisisnya agak berat adalah negara-negara yang bukan penghasil makanan. Harga makanan cukup tinggi. Alhamdulillah kita di Indonesia penghasil produk makanan. Tahun 2023 meski dunia khawatir krisis,  kita (berharap) Indonesia bisa mengantisipasi (agar) tidak terjadi krisis," urainya 

Ketua KPRI Bhakti Praja, Sujarwanto Dwiatmoko dalam laporannya menyampaikan, pada tahun 2022, jumlah anggota koperasi menjadi 8.531 orang, dari sebelumnya 6.232 orang. Kenaikan jumlah anggota ini karena pihaknya mengembangkan layanan untuk non Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum. 

"Kenaikan yang menonjol karena upaya kita untuk terus mengembangkan pelayanan kepada non ASN kita, baik di lingkungan pemerintahan maupun di tengah masyarakat, dengan keberadaan dua cabang kita di Harjosari Ungaran dan juga yang ada di Semarang Barat," bebernya 

Sujarwanto juga menyampaikan, KPRI Bhakti Praja kini sudah tidak perlu berhutang lagi kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan usaha, demi melayani anggota. Perputaran uang koperasi sudah bisa mencukupi untuk melayani kebutuhan anggota. 

"Dan kalau kita ingat pada 2010-2015, kita masih menanggung hutang pihak lain, untuk mencukupi kebutuhan usaha kita. Tapi sejak itu, kita sudah mulai berdiri kokoh, perputaran keuangan koperasi hanya dari, oleh dan untuk anggota," ungkapnya. 

Pada tahun 2023 nanti, pihaknya memproyeksikan kenaikan keuntungan sebesar 3,95% atau jika dalam rupiah sebesar Rp 7 miliar dari seluruh unit usaha yang dimiliki. Seperti simpan pinjam, pertokoan, sewa kendaraan, bengkel dan fotocopy.


Bagikan :

SEMARANG - Meski periode 2021 - 2022 dilanda pandemi Covid-19, KPRI Bhakti Praja ternyata mampu menunjukkan peningkatan kinerja. Salah satu indikatornya adalah bertambah banyaknya anggota yang bergabung. Tidak hanya ratusan, bahkan mencapai ribuan. 

Melihat perkembangan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno optimistis, di tahun-tahun berikutnya, KPRI Bhakti Praja bisa lebih maju. 

"Meskipun selalu yang disampaikan presiden saja, tahun 2023 itu gelap. Gelapnya tahun 2023 itu sebenarnya lebih banyak yang di luar negeri. Kebanyakan di luar negeri karena kondisi krisis 2023 lebih banyak disebabkan oleh cost of money," tutur Sekda dalam Rapat Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja KPRI Bhakti Praja 2023 di Kantor Gubernur, Kamis (15/12/2022) 

Selain persoalan cost of money, krisis ekonomi global terjadi karena faktor kegagalan negara dalam membayar hutang. Sekda berpandangan, Indonesia relatif aman terkena dampak tersebut karena termasuk negara produsen pangan. 

"Di negara-negara yang krisisnya agak berat adalah negara-negara yang bukan penghasil makanan. Harga makanan cukup tinggi. Alhamdulillah kita di Indonesia penghasil produk makanan. Tahun 2023 meski dunia khawatir krisis,  kita (berharap) Indonesia bisa mengantisipasi (agar) tidak terjadi krisis," urainya 

Ketua KPRI Bhakti Praja, Sujarwanto Dwiatmoko dalam laporannya menyampaikan, pada tahun 2022, jumlah anggota koperasi menjadi 8.531 orang, dari sebelumnya 6.232 orang. Kenaikan jumlah anggota ini karena pihaknya mengembangkan layanan untuk non Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum. 

"Kenaikan yang menonjol karena upaya kita untuk terus mengembangkan pelayanan kepada non ASN kita, baik di lingkungan pemerintahan maupun di tengah masyarakat, dengan keberadaan dua cabang kita di Harjosari Ungaran dan juga yang ada di Semarang Barat," bebernya 

Sujarwanto juga menyampaikan, KPRI Bhakti Praja kini sudah tidak perlu berhutang lagi kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan usaha, demi melayani anggota. Perputaran uang koperasi sudah bisa mencukupi untuk melayani kebutuhan anggota. 

"Dan kalau kita ingat pada 2010-2015, kita masih menanggung hutang pihak lain, untuk mencukupi kebutuhan usaha kita. Tapi sejak itu, kita sudah mulai berdiri kokoh, perputaran keuangan koperasi hanya dari, oleh dan untuk anggota," ungkapnya. 

Pada tahun 2023 nanti, pihaknya memproyeksikan kenaikan keuntungan sebesar 3,95% atau jika dalam rupiah sebesar Rp 7 miliar dari seluruh unit usaha yang dimiliki. Seperti simpan pinjam, pertokoan, sewa kendaraan, bengkel dan fotocopy.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu