Follow Us :              

Belajar di Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng Harus Jadi Lecutan Santri

  20 January 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 1569 
Kategori :
Bagikan :


Belajar di Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng Harus Jadi Lecutan Santri

20 January 2023 | 10:00:00 | dibaca : 1569
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Jawa Tengah kini memiliki Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an yang dibiayai oleh lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Baznas provinsi serta kabupaten/ kota. Salah satu tujuan didirikannya pesantren ini untuk mencetak generasi qur'ani yang mampu menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat Jawa Tengah.

Saat menghadiri Peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Jumat (20/01/2023) di Aula MAJT, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan, pemerintah mendukung didirikannya pondok pesantren tersebut. Keberadaan pondok pesantren dengan para pengajar yang memiliki kejelasan sanad, akan menjaga kemurnian ajaran agama Islam. 

Beberapa guru tahfidh di Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng adalah KH Ulil Abshor, KH Zaenuri dan KH Muhammad Faqih. Dibimbing oleh para guru terpercaya, Wagub pun meminta kepada para santri agar bisa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya.

"Sudah hampir 70% Baznas Jateng mengirim santri dari kabupaten/ kota masing-masing.   Dan tadi ada hitung-hitungannya. Sudah ada targetnya. Saya berharap benar-benar menjadi lecutan buat para santri untuk betul-betul menghafalkan Al Qur'an. Jangan menyia-nyiakan waktunya," pesan Wagub Taj Yasin kepada para santri.

Di samping berpesan agar para santri serius belajar Al-Qur'an, Wagub juga mengingatkan mereka untuk senantiasa menjaga citra positif pondok karena lokasi pondok berada di dalam lingkungan MAJT. Santri wajib menjaga perilaku maupun penampilan.

"Apalagi MAJT sering menerima tamu dari berbagai daerah. Rombongan bis-bisan datang. Tentu pasti akan mendapatkan informasi. (Kalau) santrinya kira-kira tidak bisa menjaga almamater sebagai seorang santri, ini nanti akan berpengaruh image (citra) yang tidak baik," tandasnya.

Wagub menambahkan, Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng merupakan wajah Provinsi Jawa Tengah. Maka, setiap santri wajib menjaga citra baiknya.

Direktur Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Ahmad Syaifuddin,  menuturkan, saat ini sudah ada 20 santri yang bermukim di asrama. Mereka berasal dari Demak, Purworejo, Temanggung, Kota Semarang, Banyumas, Jepara, Sragen, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonosobo, Grobogan dan Karanganyar. Nantinya, setiap kabupaten/ kota mengirimkan satu hingga 2 santrinya ke pondok. Para santri tersebut dikirimkan oleh Baznas kabupaten/ kota.


Bagikan :

SEMARANG - Jawa Tengah kini memiliki Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an yang dibiayai oleh lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Baznas provinsi serta kabupaten/ kota. Salah satu tujuan didirikannya pesantren ini untuk mencetak generasi qur'ani yang mampu menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat Jawa Tengah.

Saat menghadiri Peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Jumat (20/01/2023) di Aula MAJT, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan, pemerintah mendukung didirikannya pondok pesantren tersebut. Keberadaan pondok pesantren dengan para pengajar yang memiliki kejelasan sanad, akan menjaga kemurnian ajaran agama Islam. 

Beberapa guru tahfidh di Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng adalah KH Ulil Abshor, KH Zaenuri dan KH Muhammad Faqih. Dibimbing oleh para guru terpercaya, Wagub pun meminta kepada para santri agar bisa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya.

"Sudah hampir 70% Baznas Jateng mengirim santri dari kabupaten/ kota masing-masing.   Dan tadi ada hitung-hitungannya. Sudah ada targetnya. Saya berharap benar-benar menjadi lecutan buat para santri untuk betul-betul menghafalkan Al Qur'an. Jangan menyia-nyiakan waktunya," pesan Wagub Taj Yasin kepada para santri.

Di samping berpesan agar para santri serius belajar Al-Qur'an, Wagub juga mengingatkan mereka untuk senantiasa menjaga citra positif pondok karena lokasi pondok berada di dalam lingkungan MAJT. Santri wajib menjaga perilaku maupun penampilan.

"Apalagi MAJT sering menerima tamu dari berbagai daerah. Rombongan bis-bisan datang. Tentu pasti akan mendapatkan informasi. (Kalau) santrinya kira-kira tidak bisa menjaga almamater sebagai seorang santri, ini nanti akan berpengaruh image (citra) yang tidak baik," tandasnya.

Wagub menambahkan, Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng merupakan wajah Provinsi Jawa Tengah. Maka, setiap santri wajib menjaga citra baiknya.

Direktur Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Ahmad Syaifuddin,  menuturkan, saat ini sudah ada 20 santri yang bermukim di asrama. Mereka berasal dari Demak, Purworejo, Temanggung, Kota Semarang, Banyumas, Jepara, Sragen, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonosobo, Grobogan dan Karanganyar. Nantinya, setiap kabupaten/ kota mengirimkan satu hingga 2 santrinya ke pondok. Para santri tersebut dikirimkan oleh Baznas kabupaten/ kota.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu