SEMARANG - Menanggapi maraknya rokok ilegal, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sangat terbuka bagi para pengusaha rokok ilegal untuk berdialog mencari solusi bersama. Bila terkendala soal perizinan, pihaknya siap membantu kemudahan akses bagi mereka. 

"Iya, pasti diedukasi. Kalau kamu menemukan mereka (pengusaha rokok ilegal) bisa diedukasi kalau perlu izin, uruslah izin baik-baik. Tapi mereka kebanyakan tembakan (memalsukan merk). Untuk para pengusaha bisa komunikasi terbuka, malah nanti kami edukasi," jelas Gubernur usai tindak pemusnahan sebanyak 9,7 juta batang rokok ilegal di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (31/1/2023). 

Gubernur mengatakan bahwa penanganan rokok ilegal menjadi PR yang tidak ringan. Sebab, pabrik rokok ilegal kian menjamur, hampir ada di tiap daerah. "PR kami makin tidak ringan, karena produk rokok ternyata ada di mana-mana. Jadi, Bea Cukai berjalan, Kepolisian berjalan, Kejaksaan berjalan, TNI juga ikut. Maka jika kemudian kami bisa mendeteksi dan kemudian modusnya makin bisa kita ketahui, maka insyaallah tidak terlalu sulit," ujar Gubernur. 

Penanganan rokok ilegal menurutnya akan sulit tanpa dukungan partisipasi masyarakat. Mereka diharapkan bisa melaporkan pada pihak berwajib apabila mengetahui adanya rokok tanpa cukai resmi.  "Karena kalau melihat ini diproduksi ada yang home industri, ada pabrik kecil jadi bukan tidak kelihatan, itu kelihatan. Jadi kalau masyarakat mengetahui ini bisa melaporkan kemudian bisa kita tindak," lanjutnya. 

Sikap tegas pemerintah salah satunya ditunjukkan dengan pemusnahan jutaan batang rokok ilegal hari ini. Rokok-rokok tersebut merupakan hasil penindakan selama 2022. Ada beragam modus penyebarannya, di antaranya memakai jasa travel, transportasi truk dan kurir.