Follow Us :              

Gubernur Optimis Kemegahan MAJT Magelang Akan Tingkatkan Pariwisata

  31 January 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 1112 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Optimis Kemegahan MAJT Magelang Akan Tingkatkan Pariwisata

31 January 2023 | 11:00:00 | dibaca : 1112
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2023). Masjid megah di area seluas 5 hektar dan bisa menampung 5000 jemaah ini, ditargetkan selesai di akhir tahun 2023. 

"Ini sempat tertunda sudah 2 tahun akibat pandemi, sekarang Alhamdulillah kita datang untuk bisa ground breaking karena pada tahun ketiga ini akhirnya bisa dilanjutkan lagi," ujar Gubernur.  

Keberadaan MAJT Magelang, selain akan menjadi simbol kerukunan antar umat beragama, kehadirannya juga diharapkah bisa menarik wisata reliji. Peningkatan jumlah wisatawan akan berdampak positif bagi perekonomian warga. 

"Sehingga nanti ketika wisatawan datang ke sini, mau salat ada masjid yang bagus. Umat Buddha juga bisa beribadah di Borobudur, yang Konghucu bisa ibadah di Kelenteng Muntilan. Sehingga orang akan guyub rukun di sini," ungkap Gubernur.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jawa Tengah Hanung Triyono memperkirakan MAJT Magelang sudah bisa dipakai sepenuhnya pada bulan November tahun ini. Kapasitas masjid ini bisa menampung hingga ribuan orang. "Luas bangunan 24.866 meter persegi dengan kapasitas jamaah 5000 orang. Terdiri dua lantai, yang bawah Islamic center dan plaza, lantai dua untuk sembahyang," jelasnya.

Terkait dengan desain, Tenaga Ahli Manajemen Konstruksi MAJT Magelang, Ronny mengatakan desain menyesuaikan peraturan yang ada. Proyek pembangunan ini terikat pada peraturan daerah mengenai pengembangan destinasi Borobudur. "Yang pasti dimensi besaran massa dan ketinggian menara tidak boleh melebihi pelataran Borobudur. Dari desain awal di sayembara, yang awalnya 60 meter tingginya menjadi 30 meter," urainya. 

Selain itu masjid yang terletak di Desa Sawitan  Kecamatan Mungkid tersebut dipastikan akan menjadi masjid yang ramah lingkungan dan disabilitas. Dikatakan Ronny, bangunan utama masjid akan ada banyak jendela dan tanpa pintu sehingga sirkulasi udaranya sangat baik. Bentuk atap juga dibuat unik, yang nantinya akan menyerupai wujud orang bersujud. 

Kontraktor pelaksana proyek pembangunan MAJT Magelang adalah Adhi Persada Gedung (APG). Sebagian keuntungan proyek ini disalurkan dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membantu rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 20 unit.


Bagikan :

KAB. MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2023). Masjid megah di area seluas 5 hektar dan bisa menampung 5000 jemaah ini, ditargetkan selesai di akhir tahun 2023. 

"Ini sempat tertunda sudah 2 tahun akibat pandemi, sekarang Alhamdulillah kita datang untuk bisa ground breaking karena pada tahun ketiga ini akhirnya bisa dilanjutkan lagi," ujar Gubernur.  

Keberadaan MAJT Magelang, selain akan menjadi simbol kerukunan antar umat beragama, kehadirannya juga diharapkah bisa menarik wisata reliji. Peningkatan jumlah wisatawan akan berdampak positif bagi perekonomian warga. 

"Sehingga nanti ketika wisatawan datang ke sini, mau salat ada masjid yang bagus. Umat Buddha juga bisa beribadah di Borobudur, yang Konghucu bisa ibadah di Kelenteng Muntilan. Sehingga orang akan guyub rukun di sini," ungkap Gubernur.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jawa Tengah Hanung Triyono memperkirakan MAJT Magelang sudah bisa dipakai sepenuhnya pada bulan November tahun ini. Kapasitas masjid ini bisa menampung hingga ribuan orang. "Luas bangunan 24.866 meter persegi dengan kapasitas jamaah 5000 orang. Terdiri dua lantai, yang bawah Islamic center dan plaza, lantai dua untuk sembahyang," jelasnya.

Terkait dengan desain, Tenaga Ahli Manajemen Konstruksi MAJT Magelang, Ronny mengatakan desain menyesuaikan peraturan yang ada. Proyek pembangunan ini terikat pada peraturan daerah mengenai pengembangan destinasi Borobudur. "Yang pasti dimensi besaran massa dan ketinggian menara tidak boleh melebihi pelataran Borobudur. Dari desain awal di sayembara, yang awalnya 60 meter tingginya menjadi 30 meter," urainya. 

Selain itu masjid yang terletak di Desa Sawitan  Kecamatan Mungkid tersebut dipastikan akan menjadi masjid yang ramah lingkungan dan disabilitas. Dikatakan Ronny, bangunan utama masjid akan ada banyak jendela dan tanpa pintu sehingga sirkulasi udaranya sangat baik. Bentuk atap juga dibuat unik, yang nantinya akan menyerupai wujud orang bersujud. 

Kontraktor pelaksana proyek pembangunan MAJT Magelang adalah Adhi Persada Gedung (APG). Sebagian keuntungan proyek ini disalurkan dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membantu rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 20 unit.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu