Follow Us :              

Pendataan dan Percepatan, Jateng Optimis Kemiskinan Ekstrem Tuntas di 2024

  31 January 2023  |   13:00:00  |   dibaca : 455 
Kategori :
Bagikan :


Pendataan dan Percepatan, Jateng Optimis Kemiskinan Ekstrem Tuntas di 2024

31 January 2023 | 13:00:00 | dibaca : 455
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. MAGELANG - Kepala desa menjadi salah satu kunci keberhasilan penuntasan penanggulangan kemiskinan ekstrem tahun 2024. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kegigihan mereka untuk mendapat data yang valid secara cepat diperlukan pemerintah untuk memastikan intervensi yang dilakukan sesuai dan tepat sasaran. 

"Saya optimis kalau saya melihat kades saja punya ghiroh (semangat) untuk memperbaiki data, verifikasi, validasi sampai kemudian dia (para kades) memperbaiki. Itu yang bikin saya optimis," ujar Gubernur saat Rapat Koordinasi Percepatan Pengentasan kemiskinan Magelang, Kebumen, dan Purworejo di Balai Desa Donorojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2023).

Semangat para kades tersebut, lanjut Gubernur, perlu didukung camat masing-masing dengan memberikan laporan tiap minggu sebagai bahan analisa dan evaluasi. "Agar bisa melaksanakan itu teman-teman camat kita minta untuk jadi supervisor, tiap minggu kita laporkan, maka tiap minggu akan kita analisis dan sehingga nanti kita akan terjun," tuturnya.

Agar percepatan bisa lebih maksimal, pihaknya akan melibatkan perguruan tinggi untuk membantu di lapangan. "Perguruan tinggi akan kita libatkan, contohnya hari ini UGM (Univ. Gadjah Mada), nanti yang barat bisa Unsoed (Univ. Jenderal Soedirman) dan kalau swasta ada UMP (Univ. Muhammadiyah Purwokerto). Sekitar Solo Raya ada UMS.(Univ. Muhammadiyah Surakarta) dan UNS (Univ. Sebelas Maret). Untuk Semarang Raya banyak. Semua bisa kita dorong untuk kejar target pengentasan kemiskinan habis di 2024," jelas Gubernur. "Programnya sekarang pendataan dan percepatan."

Bersamaan dengan penanggulangan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sedang fokus pada penanganan stunting. Salah satu program yang mendukung tujuan tersebut adalah dengan meluncurkan program asupan gizi dengan beras fortifikasi. Beras fortifikasi adalah beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan. Gubernur menerangkan, beras ini tidak hanya mengandung  vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), tetapi juga zat besi, dan zinc.

"Inilah asupan gizi yang coba kita bantu. Hasil Kerja sama dengan Bank Jateng, UGM sama Pemprov. Ini launching, Magelang jadi percontohan. Nanti juga ada Purbalingga dan Brebes," ujar Gubernur di akhir wawancara.


Bagikan :

KAB. MAGELANG - Kepala desa menjadi salah satu kunci keberhasilan penuntasan penanggulangan kemiskinan ekstrem tahun 2024. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kegigihan mereka untuk mendapat data yang valid secara cepat diperlukan pemerintah untuk memastikan intervensi yang dilakukan sesuai dan tepat sasaran. 

"Saya optimis kalau saya melihat kades saja punya ghiroh (semangat) untuk memperbaiki data, verifikasi, validasi sampai kemudian dia (para kades) memperbaiki. Itu yang bikin saya optimis," ujar Gubernur saat Rapat Koordinasi Percepatan Pengentasan kemiskinan Magelang, Kebumen, dan Purworejo di Balai Desa Donorojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2023).

Semangat para kades tersebut, lanjut Gubernur, perlu didukung camat masing-masing dengan memberikan laporan tiap minggu sebagai bahan analisa dan evaluasi. "Agar bisa melaksanakan itu teman-teman camat kita minta untuk jadi supervisor, tiap minggu kita laporkan, maka tiap minggu akan kita analisis dan sehingga nanti kita akan terjun," tuturnya.

Agar percepatan bisa lebih maksimal, pihaknya akan melibatkan perguruan tinggi untuk membantu di lapangan. "Perguruan tinggi akan kita libatkan, contohnya hari ini UGM (Univ. Gadjah Mada), nanti yang barat bisa Unsoed (Univ. Jenderal Soedirman) dan kalau swasta ada UMP (Univ. Muhammadiyah Purwokerto). Sekitar Solo Raya ada UMS.(Univ. Muhammadiyah Surakarta) dan UNS (Univ. Sebelas Maret). Untuk Semarang Raya banyak. Semua bisa kita dorong untuk kejar target pengentasan kemiskinan habis di 2024," jelas Gubernur. "Programnya sekarang pendataan dan percepatan."

Bersamaan dengan penanggulangan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sedang fokus pada penanganan stunting. Salah satu program yang mendukung tujuan tersebut adalah dengan meluncurkan program asupan gizi dengan beras fortifikasi. Beras fortifikasi adalah beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan. Gubernur menerangkan, beras ini tidak hanya mengandung  vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), tetapi juga zat besi, dan zinc.

"Inilah asupan gizi yang coba kita bantu. Hasil Kerja sama dengan Bank Jateng, UGM sama Pemprov. Ini launching, Magelang jadi percontohan. Nanti juga ada Purbalingga dan Brebes," ujar Gubernur di akhir wawancara.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu