Follow Us :              

Sekda: Guru Tidak Boleh Gaptek dan Anti Komputer

  14 March 2023  |   13:00:00  |   dibaca : 704 
Kategori :
Bagikan :


Sekda: Guru Tidak Boleh Gaptek dan Anti Komputer

14 March 2023 | 13:00:00 | dibaca : 704
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong banyak perubahan di berbagai lini kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Karenanya, semua tenaga pendidik harus menguasai teknologi informasi. Guru tidak boleh gagap teknologi (gaptek), dan jangan anti komputer.

"Guru tidak boleh gaptek lagi, tidak boleh antikomputer. Tidak ada lagi guru yang males pakai komputer," ujar Sekda saat memberi sambutan lokakarya bertema "Cara Baru untuk Belajar by Google for Education" di Hotel Gumaya, Selasa (14/3/2023).

Menurutnya, semua tenaga pendidik, baik guru pemula maupun senior, mau tidak mau harus menguasai teknologi informasi. Semua sektor tidak boleh ada yang tertinggal dengan kemajuan teknologi informasi. Terlebih tugas utama para tenaga pendidik adalah untuk mencerdaskan generasi bangsa.

"Semua tidak boleh ada yang ketinggalan, teman- teman di UMKM juga dipaksa masuk kesana. Apalagi panjenengan (Anda) semua sebagai tenaga pendidik yang punya beban amanah bagaimana mencerdaskan masyarakat. Sehingga teknologi ini harus kita kembangan, dan kita support," jelasnya.

Sekda mencontohkan model pembelajaran daring adalah bukti nyata manfaat penerapan teknologi informasi. Berkat kemajuan teknolog informasi, pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar tetap bisa berjalan meski tanpa harus ada pertemuan fisik, sehingga semua berlangsung secara efektif dan efisien.

Salain itu, teknologi informasi diharapkan juga bisa menjadi solusi terkait persoalan para siswa yang terdampak zonasi sekolah. Hal itu karena pemerintan belum bisa menyediakan sarana pendidikan yang memadai di semua daerah atau secara merata. Sehingga dengan adanya teknologi informasi maka jarak dan ruang sudah tidak ada batasnya. 

"Harapannya dengan platform Google for Education,  melalui teknologi informasi, ke depan masalah jarak dan posisi mengajar tidak harus bertatap muka. Mengajar bisa dilakukan dimana saja. Bahkan, kemarin saat kondisi Covid-19 juga bisa dilakukan, jadi ke depan harus kita kembangkan lagi," harap sekda.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong banyak perubahan di berbagai lini kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Karenanya, semua tenaga pendidik harus menguasai teknologi informasi. Guru tidak boleh gagap teknologi (gaptek), dan jangan anti komputer.

"Guru tidak boleh gaptek lagi, tidak boleh antikomputer. Tidak ada lagi guru yang males pakai komputer," ujar Sekda saat memberi sambutan lokakarya bertema "Cara Baru untuk Belajar by Google for Education" di Hotel Gumaya, Selasa (14/3/2023).

Menurutnya, semua tenaga pendidik, baik guru pemula maupun senior, mau tidak mau harus menguasai teknologi informasi. Semua sektor tidak boleh ada yang tertinggal dengan kemajuan teknologi informasi. Terlebih tugas utama para tenaga pendidik adalah untuk mencerdaskan generasi bangsa.

"Semua tidak boleh ada yang ketinggalan, teman- teman di UMKM juga dipaksa masuk kesana. Apalagi panjenengan (Anda) semua sebagai tenaga pendidik yang punya beban amanah bagaimana mencerdaskan masyarakat. Sehingga teknologi ini harus kita kembangan, dan kita support," jelasnya.

Sekda mencontohkan model pembelajaran daring adalah bukti nyata manfaat penerapan teknologi informasi. Berkat kemajuan teknolog informasi, pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar tetap bisa berjalan meski tanpa harus ada pertemuan fisik, sehingga semua berlangsung secara efektif dan efisien.

Salain itu, teknologi informasi diharapkan juga bisa menjadi solusi terkait persoalan para siswa yang terdampak zonasi sekolah. Hal itu karena pemerintan belum bisa menyediakan sarana pendidikan yang memadai di semua daerah atau secara merata. Sehingga dengan adanya teknologi informasi maka jarak dan ruang sudah tidak ada batasnya. 

"Harapannya dengan platform Google for Education,  melalui teknologi informasi, ke depan masalah jarak dan posisi mengajar tidak harus bertatap muka. Mengajar bisa dilakukan dimana saja. Bahkan, kemarin saat kondisi Covid-19 juga bisa dilakukan, jadi ke depan harus kita kembangkan lagi," harap sekda.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu