Follow Us :              

Bursa KUKM Jadi Tuntaskan Program 1 OPD 1 Desa Dampingan

  14 May 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 390 
Kategori :
Bagikan :


Bursa KUKM Jadi Tuntaskan Program 1 OPD 1 Desa Dampingan

14 May 2023 | 10:00:00 | dibaca : 390
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

PURWOKERTO - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan fasilitasi pengembangan ekonomi dari hulu sampai hilir kepada desa-desa yang didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sejak 2018. Setelah memberikan sarana prasana, pelatihan dan pendampingan, UKM desa dampingan juga diberi wadah untuk memamerkan produknya dalam Bursa Koperasi Usaha Kecil Menengah.

"Ini adalah rangkaian program Provinsi Jateng (Jawa Tengah), yaitu masing-masing OPD ada desa dampingan. Jadi teman-teman OPD kemarin sudah mendampingi, sudah membantu teman-teman UKM di desa dampingan, dari cara membuat produk dan sebagainya, yang sering kita ketinggalan adalah bagaimana mempertemukan produk tersebut dengan konsumennya. Jadi momentum ini adalah mempertemukan teman-teman UMKM di desa dampingan dengan para pembeli," jelas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno saat menghadiri penutupan Bursa KUKM di GOR Satria, Minggu (14/05/2023). 

Lewat fasilitasi pemasaran yang diberikan, lanjut Sekda, berjalannya program 1 OPD 1 desa dampingan bisa dituntaskan. Sebab, setelah menemukan pembeli, maka peluang untuk terjadi transaksi selanjutnya lebih terbuka.

Sekda Sumarno berpandangan, tindak lanjut dari program ini adalah membantu pelaku UMKM untuk bisa berjualan di marketplace. Guna mendukung langkah tersebut diperlukan pelatihan bagi para admin. 

"Dan kita masih punya PR, bagaimana kita membantu teman-teman UMKM kita untuk bisa berjualan di marketplace. Karena market place memang membutuhkan admin, sehingga perlu pelatihan admin. Kita juga minta teman-teman UMKM sudah mengikuti era sekarang, bahwa pembelian tidak memakai uang (fisik) lagi. Sudah ada QRIS, sudah ada transfer, itu yang kita dorong," urainya. 

Disinggung soal transaksi yang dibukukan, Sekda menuturkan sudah lebih dari Rp 500 juta. Transaksi itu tergolong besar, karena nilai produk yang dijual kecil. Mulai dari Rp 10.000

"Transaksinya ini memang produknya kecil-kecil ya. Harganya paling ada Rp 10.000, Rp 50.000. Tapi, secara omzet sudah diambil 500 juta sendiri, sudah lebih. Ini secara volume, sudah cukup besar kalau dengan nilai produk-produk yang dijual," tuturnya.

Sekda menilai, penyelenggaraan Bursa KUKM berhasil menyedot antusias masyarakat untuk berkunjung. Ribuan pengunjung memadati sekitar 200 tenan. Sekda berharap, Bursa KUKM mampu mengakselerasi para pelaku UMKM di Jateng untuk berkembang.

Sejalan dengan Sekda, Bupati Banyumas Achmad Husein juga berpendapat Bursa KUKM adalah cara cerdas mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Banyumas merasakan dampaknya secara nyata. 

"Perputaran ekonomi di Banyumas naik tinggi. Hotel-hotel penuh, kuliner habis, pariwisata juga naik, sehingga ini sangat bermanfaat sekali program seperti ini dari provinsi," ungkapnya. 

Sebelum menghadiri penutupan Bursa KUKM, Sekda sempat bersepeda pagi ditemani istri Indah, dan Sekda Banyumas Wahyu Budi Saptono. Mereka bersepeda sejauh 15,6 KM dari halaman Pendapa Si Panji menuju Menara Pandang Teratai untuk menikmati ikon baru Kota Satria tersebut.


Bagikan :

PURWOKERTO - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan fasilitasi pengembangan ekonomi dari hulu sampai hilir kepada desa-desa yang didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sejak 2018. Setelah memberikan sarana prasana, pelatihan dan pendampingan, UKM desa dampingan juga diberi wadah untuk memamerkan produknya dalam Bursa Koperasi Usaha Kecil Menengah.

"Ini adalah rangkaian program Provinsi Jateng (Jawa Tengah), yaitu masing-masing OPD ada desa dampingan. Jadi teman-teman OPD kemarin sudah mendampingi, sudah membantu teman-teman UKM di desa dampingan, dari cara membuat produk dan sebagainya, yang sering kita ketinggalan adalah bagaimana mempertemukan produk tersebut dengan konsumennya. Jadi momentum ini adalah mempertemukan teman-teman UMKM di desa dampingan dengan para pembeli," jelas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno saat menghadiri penutupan Bursa KUKM di GOR Satria, Minggu (14/05/2023). 

Lewat fasilitasi pemasaran yang diberikan, lanjut Sekda, berjalannya program 1 OPD 1 desa dampingan bisa dituntaskan. Sebab, setelah menemukan pembeli, maka peluang untuk terjadi transaksi selanjutnya lebih terbuka.

Sekda Sumarno berpandangan, tindak lanjut dari program ini adalah membantu pelaku UMKM untuk bisa berjualan di marketplace. Guna mendukung langkah tersebut diperlukan pelatihan bagi para admin. 

"Dan kita masih punya PR, bagaimana kita membantu teman-teman UMKM kita untuk bisa berjualan di marketplace. Karena market place memang membutuhkan admin, sehingga perlu pelatihan admin. Kita juga minta teman-teman UMKM sudah mengikuti era sekarang, bahwa pembelian tidak memakai uang (fisik) lagi. Sudah ada QRIS, sudah ada transfer, itu yang kita dorong," urainya. 

Disinggung soal transaksi yang dibukukan, Sekda menuturkan sudah lebih dari Rp 500 juta. Transaksi itu tergolong besar, karena nilai produk yang dijual kecil. Mulai dari Rp 10.000

"Transaksinya ini memang produknya kecil-kecil ya. Harganya paling ada Rp 10.000, Rp 50.000. Tapi, secara omzet sudah diambil 500 juta sendiri, sudah lebih. Ini secara volume, sudah cukup besar kalau dengan nilai produk-produk yang dijual," tuturnya.

Sekda menilai, penyelenggaraan Bursa KUKM berhasil menyedot antusias masyarakat untuk berkunjung. Ribuan pengunjung memadati sekitar 200 tenan. Sekda berharap, Bursa KUKM mampu mengakselerasi para pelaku UMKM di Jateng untuk berkembang.

Sejalan dengan Sekda, Bupati Banyumas Achmad Husein juga berpendapat Bursa KUKM adalah cara cerdas mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Banyumas merasakan dampaknya secara nyata. 

"Perputaran ekonomi di Banyumas naik tinggi. Hotel-hotel penuh, kuliner habis, pariwisata juga naik, sehingga ini sangat bermanfaat sekali program seperti ini dari provinsi," ungkapnya. 

Sebelum menghadiri penutupan Bursa KUKM, Sekda sempat bersepeda pagi ditemani istri Indah, dan Sekda Banyumas Wahyu Budi Saptono. Mereka bersepeda sejauh 15,6 KM dari halaman Pendapa Si Panji menuju Menara Pandang Teratai untuk menikmati ikon baru Kota Satria tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu