Follow Us :              

Terima Bantuan RTLH dari Gubernur, Mbah Saminem dan Sarijah Tidak Khawatir Lagi Rumahnya Roboh dan Bocor

  31 May 2023  |   13:00:00  |   dibaca : 616 
Kategori :
Bagikan :


Terima Bantuan RTLH dari Gubernur, Mbah Saminem dan Sarijah Tidak Khawatir Lagi Rumahnya Roboh dan Bocor

31 May 2023 | 13:00:00 | dibaca : 616
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

MAGELANG - Berkat bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) yang diserahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beberapa waktu, kehidupan Mbah Saminem dan Mbah Sarijah kini jauh lebih baik. Dua lansia berusia lebih dari 80 tahun asal Desa Sawangargo tersebut, kini tidak lagi tinggal di rumah reyot dan kumuh. Rumah mereka berdua sudah berdinding tembok dan nyaman.

"Saya tidak menyangka kalau yang datang waktu itu Pak Ganjar, Gubernur. Saya kira dalang, karena pakai baju adat Jawa dan blangkon," kenang Mbah Saminem, Rabu (31/5/2023).

Mbah Saminem masih terbayang betapa bahagianya saat dikunjungi Gubernur. Walaupun awalnya warga Desa Sawangargo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang ini sempat malu dengan kondisi rumahnya. Dinding rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu sudah banyak yang bolong, atap rumahnya juga banyak yang berlubang. 

"Kalau hujan bocor. Saya khawatir kalau ambruk, jadi saya tinggalnya pindah-pindah, ikut tetangga," tuturnya.

Kondisi tersebut kemudian berubah sejak ia menerima bantuan RTLH. Berkat dana Rp20 juta dan gotong-royong warga sekitar, Mbah Saminem kini hidup di rumah yang jauh lebih layak. "Wah, sekarang rumah saya sudah bagus, tidak bocor. Senang sekali dibantu. Sekarang hidup enak, tidur nyenyak," ungkapnya.

Begitu pula dengan Mbah Sarijah, yang juga mendapat bantuan renovasi RTLH. Kini Mbah Sarijah mengaku bisa lebih tenang dan lebih khusyuk beribadah setelah rumahnya diperbaiki. 

"Alhamdulillah, rumahnya lebih bagus dari yang dulu. Bisa buat solat juga," katanya.

Sama seperti rumah Mbah Saminem, rumah milik Mbah Sarijah awalnya berdinding bambu, dan berlantai tanah. Bahkan di beberapa dinding, ditutupi plastik agar air hujan tak masuk ke dalam rumah. Tapi, kini rumahnya sudah berdinding tembok dan atapnya tidak bocor lagi.

"Terima kasih rumah saya sudah dibangun. Kondisi saya sudah mudah sakit, tidak bisa bikin keranjang bambu lagi. Tapi, alhamdulillah rumahnya sudah bagus dan nyaman," ungkapnya.

Usai menyerahkan bantuan renovasi RTLH, Gubernur menerangkan bahwa program bantuan tersebut bersumber dari Baznas Provinsi Jawa Tengah. Dana tersebut terkumpul dari pembayaran zakat, infak dan sedekah para ASN yang bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Saya terima kasih atas partisipasi kawan-kawan ASN yang rajin membayar zakat, infak dan sedekah. Lebaran kemarin jumlahnya naik lebih dari 100 persen, dan itu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal seperti ini. Ini spirit gotong royong kawan-kawan dan bentuk partisipasi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan,” ujar Gubernur.

Turut sampaikan juga, selama ini Baznas Jawa Tengah sangat membantu upaya pengentasan program kemiskinan. Salah satunya dalam pembangunan 758 rumah tidak layak huni milik warga yang tidak mampu.


Bagikan :

MAGELANG - Berkat bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) yang diserahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beberapa waktu, kehidupan Mbah Saminem dan Mbah Sarijah kini jauh lebih baik. Dua lansia berusia lebih dari 80 tahun asal Desa Sawangargo tersebut, kini tidak lagi tinggal di rumah reyot dan kumuh. Rumah mereka berdua sudah berdinding tembok dan nyaman.

"Saya tidak menyangka kalau yang datang waktu itu Pak Ganjar, Gubernur. Saya kira dalang, karena pakai baju adat Jawa dan blangkon," kenang Mbah Saminem, Rabu (31/5/2023).

Mbah Saminem masih terbayang betapa bahagianya saat dikunjungi Gubernur. Walaupun awalnya warga Desa Sawangargo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang ini sempat malu dengan kondisi rumahnya. Dinding rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu sudah banyak yang bolong, atap rumahnya juga banyak yang berlubang. 

"Kalau hujan bocor. Saya khawatir kalau ambruk, jadi saya tinggalnya pindah-pindah, ikut tetangga," tuturnya.

Kondisi tersebut kemudian berubah sejak ia menerima bantuan RTLH. Berkat dana Rp20 juta dan gotong-royong warga sekitar, Mbah Saminem kini hidup di rumah yang jauh lebih layak. "Wah, sekarang rumah saya sudah bagus, tidak bocor. Senang sekali dibantu. Sekarang hidup enak, tidur nyenyak," ungkapnya.

Begitu pula dengan Mbah Sarijah, yang juga mendapat bantuan renovasi RTLH. Kini Mbah Sarijah mengaku bisa lebih tenang dan lebih khusyuk beribadah setelah rumahnya diperbaiki. 

"Alhamdulillah, rumahnya lebih bagus dari yang dulu. Bisa buat solat juga," katanya.

Sama seperti rumah Mbah Saminem, rumah milik Mbah Sarijah awalnya berdinding bambu, dan berlantai tanah. Bahkan di beberapa dinding, ditutupi plastik agar air hujan tak masuk ke dalam rumah. Tapi, kini rumahnya sudah berdinding tembok dan atapnya tidak bocor lagi.

"Terima kasih rumah saya sudah dibangun. Kondisi saya sudah mudah sakit, tidak bisa bikin keranjang bambu lagi. Tapi, alhamdulillah rumahnya sudah bagus dan nyaman," ungkapnya.

Usai menyerahkan bantuan renovasi RTLH, Gubernur menerangkan bahwa program bantuan tersebut bersumber dari Baznas Provinsi Jawa Tengah. Dana tersebut terkumpul dari pembayaran zakat, infak dan sedekah para ASN yang bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Saya terima kasih atas partisipasi kawan-kawan ASN yang rajin membayar zakat, infak dan sedekah. Lebaran kemarin jumlahnya naik lebih dari 100 persen, dan itu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal seperti ini. Ini spirit gotong royong kawan-kawan dan bentuk partisipasi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan,” ujar Gubernur.

Turut sampaikan juga, selama ini Baznas Jawa Tengah sangat membantu upaya pengentasan program kemiskinan. Salah satunya dalam pembangunan 758 rumah tidak layak huni milik warga yang tidak mampu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu