Follow Us :              

Pendidikan Tidak Hanya di Dalam Kelas, Juga Ada di Kehidupan Masyarakat Luas. Pesan Gubernur Kepada Calon Wisudawan UGM

  22 August 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 309 
Kategori :
Bagikan :


Pendidikan Tidak Hanya di Dalam Kelas, Juga Ada di Kehidupan Masyarakat Luas. Pesan Gubernur Kepada Calon Wisudawan UGM

22 August 2023 | 10:00:00 | dibaca : 309
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

JOGJAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menceritakan pengalaman pahitnya ketika menempuh pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Banyak duka, haru, dan perjuangan yang harus dilewati untuk lulus dari Kampus Biru itu.

Cerita susah masa kuliah itu disampaikan Gubernur saat memberikan pembekalan kepada 3.150 calon wisudawan UGM di Graha Saba UGM, Selasa (22/8/2023). Hadir pula dalam acara tersebut, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia, Rektor UGM, dan tamu undangan lain.

"Mungkin sebagian dari teman-teman sering merasa jengkel waktu menerima tugas. Mungkin ada juga yang merasa sebal ketika dapat nilai D dan harus ujian ulang. Dan tentu banyak sekali yang merasa muak, marah bahkan kecewa ketika harus berulang-ulang revisi saat bimbingan skripsi. Saya dulu juga merasakan hal yang sama," ucapnya.

Gubernur masih ingat, bagaimana dulu saat harus mengulang mata kuliah. Ia juga masih ingat bagaimana rasanya dipaksa oleh keadaan dan harus cuti dari perkuliahan. 

"Mungkin sampeyan semua yang hadir di sini masih lebih beruntung dibanding saya waktu kuliah. Dari segi waktu saja, saya baru wisuda setelah 8 tahun kuliah. Jadi saya menghabiskan waktu yang diberikan UGM pada mahasiswanya," ucapnya disambut tawa calon wisudawan.

Namun duka lara selama menempa hidup di jenjang perkuliahan itu, lanjut Gubernur, yang menjadi faktor kesuksesan dirinya saat ini. Berbagai kesulitan yang dihadapi, membimbingnya menapaki berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan menjelajahi ruang kreativitas yang akhirnya membentuk karakternya.

"Seperti kata Tan Malaka, kita harus terbentur, terbentur, terbentur, dan kemudian terbentuk," katanya.

Pengalaman pahit itu, lanjut Gubernur, menjadi modal berharga sejak bekerja sampai memegang amanah dari masyarakat sebagai anggota DPR dan juga Gubernur Jateng. Dari proses itu, telah melahirkan sebuah kekuatan sebagai pelengkap intelektualitas serta peningkatan dan pengembangan dirinya. 

"Kekuatan itu pula yang menjadi indikator manifesto saya untuk melahirkan banyak program di Pemprov Jateng," jelasnya.

Untuk itu, Gubernur meminta para calon wisudawan untuk tetap tegar. Setelah lulus, mereka diminta untuk segera mengabdikan ilmunya bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Selamat kepada para wisudawan. Ingat, bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam dinding-dinding kelas. Ia berlangsung juga di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas. Oleh karena itu, mari kita menjadikan setiap momen dalam hidup kita sebagai pelajaran, setiap tindakan sebagai suri teladan, dan setiap langkah sebagai jejak menuju kemajuan," pungkasnya.


Bagikan :

JOGJAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menceritakan pengalaman pahitnya ketika menempuh pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Banyak duka, haru, dan perjuangan yang harus dilewati untuk lulus dari Kampus Biru itu.

Cerita susah masa kuliah itu disampaikan Gubernur saat memberikan pembekalan kepada 3.150 calon wisudawan UGM di Graha Saba UGM, Selasa (22/8/2023). Hadir pula dalam acara tersebut, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia, Rektor UGM, dan tamu undangan lain.

"Mungkin sebagian dari teman-teman sering merasa jengkel waktu menerima tugas. Mungkin ada juga yang merasa sebal ketika dapat nilai D dan harus ujian ulang. Dan tentu banyak sekali yang merasa muak, marah bahkan kecewa ketika harus berulang-ulang revisi saat bimbingan skripsi. Saya dulu juga merasakan hal yang sama," ucapnya.

Gubernur masih ingat, bagaimana dulu saat harus mengulang mata kuliah. Ia juga masih ingat bagaimana rasanya dipaksa oleh keadaan dan harus cuti dari perkuliahan. 

"Mungkin sampeyan semua yang hadir di sini masih lebih beruntung dibanding saya waktu kuliah. Dari segi waktu saja, saya baru wisuda setelah 8 tahun kuliah. Jadi saya menghabiskan waktu yang diberikan UGM pada mahasiswanya," ucapnya disambut tawa calon wisudawan.

Namun duka lara selama menempa hidup di jenjang perkuliahan itu, lanjut Gubernur, yang menjadi faktor kesuksesan dirinya saat ini. Berbagai kesulitan yang dihadapi, membimbingnya menapaki berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan menjelajahi ruang kreativitas yang akhirnya membentuk karakternya.

"Seperti kata Tan Malaka, kita harus terbentur, terbentur, terbentur, dan kemudian terbentuk," katanya.

Pengalaman pahit itu, lanjut Gubernur, menjadi modal berharga sejak bekerja sampai memegang amanah dari masyarakat sebagai anggota DPR dan juga Gubernur Jateng. Dari proses itu, telah melahirkan sebuah kekuatan sebagai pelengkap intelektualitas serta peningkatan dan pengembangan dirinya. 

"Kekuatan itu pula yang menjadi indikator manifesto saya untuk melahirkan banyak program di Pemprov Jateng," jelasnya.

Untuk itu, Gubernur meminta para calon wisudawan untuk tetap tegar. Setelah lulus, mereka diminta untuk segera mengabdikan ilmunya bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Selamat kepada para wisudawan. Ingat, bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam dinding-dinding kelas. Ia berlangsung juga di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas. Oleh karena itu, mari kita menjadikan setiap momen dalam hidup kita sebagai pelajaran, setiap tindakan sebagai suri teladan, dan setiap langkah sebagai jejak menuju kemajuan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu