Follow Us :              

Pj Gubernur Minta TPID Ambil Langkah Nyata Tangani Perbedaan Harga Beras

  19 September 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 466 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Minta TPID Ambil Langkah Nyata Tangani Perbedaan Harga Beras

19 September 2023 | 10:00:00 | dibaca : 466
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengecek adanya perbedaan harga beras kualitas medium dan premium yang cukup tinggi pada lima kabupaten/kota di Jawa Tengah. Permintaan ini disampaikan saat menghadiri High Level Meeting TPID, Selasa (19/09/2023) di Kantor Bank Indonesia.

Pj Gubernur menuturkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga rata-rata beras medium per 15 September 2023 di Jateng berada dikisaran Rp12.679/kg. Namun, lain halnya di Kota Tegal, Kota Magelang, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kendal yang harganya mencapai Rp13.500/kg. Sementara di Kabupaten Temanggung berada diharga Rp13.333/kg. 

Untuk beras kualitas premium, harga rata-ratanya sebesar Rp14.011/kg, tetapi di Kota Tegal dan Kabupaten Boyolali, harganya Rp15.000/kg. Sedangkan, harga beras kualitas premium di Kabupaten Purworejo Rp14.833/ kg, Kabupaten Cilacap Rp14.750/ kg, dan Kota Surakarta Rp14.667/ kg.

"Ini menjadi sasaran kita. Saya minta, di sinilah kebersamaan kita. Ini kenapa di Kendal, Magelang, Brebes ini, dan Temanggung tinggi, yang lain di wilayah kita, masih bisa rendah. Nah, saya minta ini untuk satgas (satuan tugas) pangan, mungkin nanti dari Polda, kemudian saya minta dari Dinas Ketahanan Pangan, coba ini dievaluasi betul, dianalisa," tuturnya.

Semua yang tergabung dalam TPID harus optimal dalam menurunkan inflasi, lanjutnya. Pj Gubernur menyampaikan, tidak cukup hanya mengamati, tetapi harus mengambil langkah nyata. 

"Saya minta betul-betul kita lakukan program, kita turun ke lapangan untuk mengecek. Kita harapkan, keberadaan kita adalah saat ini jelas, tim TPID itu untuk bagaimana menurunkan inflasi ini," tandasnya.

Terkait ketersediaan beras, Pj Gubernur menambahkan, Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah (Bulog Kanwil) Jateng terus melakukan percepatan penambahan pasokan beras. Pada Desember 2023 nanti, diperkirakan masih ada sisa stok sebesar 96 ribu ton beras. 

Sementara Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP) Jawa Tengah per September 2023 ini, sebesar 150 ton setara beras, yang siap didayagunakan untuk mengatasi kekurangan pangan masyarakat.  

Dalam mendistribusikan beras ke masyarakat, Pj Gubernur berpesan agar Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan saling bekerja sama dan berkoordinasi. Tujuannya, agar pendistribusian berjalan lancar serta tidak ada penumpukan dalam penyaluran bantuan beras.


Bagikan :

SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengecek adanya perbedaan harga beras kualitas medium dan premium yang cukup tinggi pada lima kabupaten/kota di Jawa Tengah. Permintaan ini disampaikan saat menghadiri High Level Meeting TPID, Selasa (19/09/2023) di Kantor Bank Indonesia.

Pj Gubernur menuturkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga rata-rata beras medium per 15 September 2023 di Jateng berada dikisaran Rp12.679/kg. Namun, lain halnya di Kota Tegal, Kota Magelang, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kendal yang harganya mencapai Rp13.500/kg. Sementara di Kabupaten Temanggung berada diharga Rp13.333/kg. 

Untuk beras kualitas premium, harga rata-ratanya sebesar Rp14.011/kg, tetapi di Kota Tegal dan Kabupaten Boyolali, harganya Rp15.000/kg. Sedangkan, harga beras kualitas premium di Kabupaten Purworejo Rp14.833/ kg, Kabupaten Cilacap Rp14.750/ kg, dan Kota Surakarta Rp14.667/ kg.

"Ini menjadi sasaran kita. Saya minta, di sinilah kebersamaan kita. Ini kenapa di Kendal, Magelang, Brebes ini, dan Temanggung tinggi, yang lain di wilayah kita, masih bisa rendah. Nah, saya minta ini untuk satgas (satuan tugas) pangan, mungkin nanti dari Polda, kemudian saya minta dari Dinas Ketahanan Pangan, coba ini dievaluasi betul, dianalisa," tuturnya.

Semua yang tergabung dalam TPID harus optimal dalam menurunkan inflasi, lanjutnya. Pj Gubernur menyampaikan, tidak cukup hanya mengamati, tetapi harus mengambil langkah nyata. 

"Saya minta betul-betul kita lakukan program, kita turun ke lapangan untuk mengecek. Kita harapkan, keberadaan kita adalah saat ini jelas, tim TPID itu untuk bagaimana menurunkan inflasi ini," tandasnya.

Terkait ketersediaan beras, Pj Gubernur menambahkan, Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah (Bulog Kanwil) Jateng terus melakukan percepatan penambahan pasokan beras. Pada Desember 2023 nanti, diperkirakan masih ada sisa stok sebesar 96 ribu ton beras. 

Sementara Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP) Jawa Tengah per September 2023 ini, sebesar 150 ton setara beras, yang siap didayagunakan untuk mengatasi kekurangan pangan masyarakat.  

Dalam mendistribusikan beras ke masyarakat, Pj Gubernur berpesan agar Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan saling bekerja sama dan berkoordinasi. Tujuannya, agar pendistribusian berjalan lancar serta tidak ada penumpukan dalam penyaluran bantuan beras.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu