Follow Us :              

Jelang Nataru, Pj Gubernur : Jangan ada Penimbunan 9 Bahan Pokok

  05 December 2023  |   12:00:00  |   dibaca : 465 
Kategori :
Bagikan :


Jelang Nataru, Pj Gubernur : Jangan ada Penimbunan 9 Bahan Pokok

05 December 2023 | 12:00:00 | dibaca : 465
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menegaskan agar tidak ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan 9 bahan pokok, menjelang natal dan tahun baru. 

"Saya minta, jangan sampai ada penimbunan-penimbunan terhadap 9 bahan pokok," ucap Pj Gubernur dalam Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang bertema “Menjaga Kondusifitas dan Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa Tengah Menjelang Perayaan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024” di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa, 5 Desember 2023. 

Selain itu, baik BUMN maupun BUMD yang bertanggung jawab atas ketersediaan pasokan pangan juga diminta untuk memastikan kecukupan stoknya. Begitu juga dengan pasokan elpiji dan BBM dari Pertamina yang harus dipastikan ketersediaannya. 

Pemerintah daerah juga diminta untuk mengantisipasi lonjakan inflasi di wilayahnya

"Menjelang nataru (natal dan tahun baru) ini, (harga) barang-barang biasanya naik, saya minta dijaga betul," katanya.

Pj Gubernur menyampaikan, inflasi Jawa Tengah pada November 2023 secara year on year (yoy) berada di angka 3,16%. Menurutnya hal ini perlu diwaspadai, sehingga pihaknya meminta agar para bupati dan wali kota terus memberikan perhatian serius pada kemungkinan terjadinya lonjakan inflasi di daerah.

Pihaknya juga menginstruksikan agar terus digencarkan sidak di pasar-pasar. Dengan adanya sidak tersebut, harapannya akan mudah mengetahui dan memantau kondisi pasokan sembako, keamanan pangan, dan fluktuasi harga dari suatu komoditas.

Lebih jauh, Pj Gubernur menjelasan, Jawa Tengah merupakan lintasan maupun daerah tujuan perjalanan terbesar, dengan prediksi sebanyak 14,86 juta orang atau 13,80%. 

Bahkan, Jateng juga menjadi provinsi dengan pergerakan terbesar, yakni sekitar 14,22 juta orang atau 13,21%. Maka dari itu, semua aspek dalam menghadapi nataru serta lonjakan harga bahan pokok ini harus dipersiapkan dengan baik.

“Setiap arus mudik dan balik, Jateng ini akan selalu terlewati. Maka, dalam hal ini kita perlu kesiapsiagaan," katanya. 

Meskipun demikian, secara umum Jateng dinilai sudah siap menghadapi libur natal dan tahun baru. Berbagai upaya juga sudah dilakukan, mulai dari antisipasi kerawanan kejahatan, memastikan kecukupan pangan dan energi, angkutan natal, infrastruktur jalan, hingga persiapan keamanan di objek wisata.

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan 9.700 personel untuk mengamankan perayaan natal dan tahun batu. 

Rencananya akan digelar Operasi Lilin Candi selama 12 hari yang dimulai dari tanggal 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Hal ini dilakukan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Operasi Lilin Candi diketahui akan dilakukan di pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang sudah dibagi berdasarkan tingkat kerawanan daerahnya.

Nantinya pos-pos pengamanan tersebut, akan tersebar di berbagai lokasi, seperti gereja, tempat wisata, berbagai obyek vital, serta tempat perayaan saat pergantian tahun baru.


Bagikan :

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menegaskan agar tidak ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan 9 bahan pokok, menjelang natal dan tahun baru. 

"Saya minta, jangan sampai ada penimbunan-penimbunan terhadap 9 bahan pokok," ucap Pj Gubernur dalam Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang bertema “Menjaga Kondusifitas dan Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa Tengah Menjelang Perayaan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024” di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa, 5 Desember 2023. 

Selain itu, baik BUMN maupun BUMD yang bertanggung jawab atas ketersediaan pasokan pangan juga diminta untuk memastikan kecukupan stoknya. Begitu juga dengan pasokan elpiji dan BBM dari Pertamina yang harus dipastikan ketersediaannya. 

Pemerintah daerah juga diminta untuk mengantisipasi lonjakan inflasi di wilayahnya

"Menjelang nataru (natal dan tahun baru) ini, (harga) barang-barang biasanya naik, saya minta dijaga betul," katanya.

Pj Gubernur menyampaikan, inflasi Jawa Tengah pada November 2023 secara year on year (yoy) berada di angka 3,16%. Menurutnya hal ini perlu diwaspadai, sehingga pihaknya meminta agar para bupati dan wali kota terus memberikan perhatian serius pada kemungkinan terjadinya lonjakan inflasi di daerah.

Pihaknya juga menginstruksikan agar terus digencarkan sidak di pasar-pasar. Dengan adanya sidak tersebut, harapannya akan mudah mengetahui dan memantau kondisi pasokan sembako, keamanan pangan, dan fluktuasi harga dari suatu komoditas.

Lebih jauh, Pj Gubernur menjelasan, Jawa Tengah merupakan lintasan maupun daerah tujuan perjalanan terbesar, dengan prediksi sebanyak 14,86 juta orang atau 13,80%. 

Bahkan, Jateng juga menjadi provinsi dengan pergerakan terbesar, yakni sekitar 14,22 juta orang atau 13,21%. Maka dari itu, semua aspek dalam menghadapi nataru serta lonjakan harga bahan pokok ini harus dipersiapkan dengan baik.

“Setiap arus mudik dan balik, Jateng ini akan selalu terlewati. Maka, dalam hal ini kita perlu kesiapsiagaan," katanya. 

Meskipun demikian, secara umum Jateng dinilai sudah siap menghadapi libur natal dan tahun baru. Berbagai upaya juga sudah dilakukan, mulai dari antisipasi kerawanan kejahatan, memastikan kecukupan pangan dan energi, angkutan natal, infrastruktur jalan, hingga persiapan keamanan di objek wisata.

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan 9.700 personel untuk mengamankan perayaan natal dan tahun batu. 

Rencananya akan digelar Operasi Lilin Candi selama 12 hari yang dimulai dari tanggal 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Hal ini dilakukan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Operasi Lilin Candi diketahui akan dilakukan di pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang sudah dibagi berdasarkan tingkat kerawanan daerahnya.

Nantinya pos-pos pengamanan tersebut, akan tersebar di berbagai lokasi, seperti gereja, tempat wisata, berbagai obyek vital, serta tempat perayaan saat pergantian tahun baru.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu