Follow Us :              

Bapanas Gelontorkan Bantuan Pangan, Pemprov Jateng Dukung Melalui Diversifikasi Pangan

  01 February 2024  |   11:30:00  |   dibaca : 278 
Kategori :
Bagikan :


Bapanas Gelontorkan Bantuan Pangan, Pemprov Jateng Dukung Melalui Diversifikasi Pangan

01 February 2024 | 11:30:00 | dibaca : 278
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SUKOHARJO – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo menyalurkan bantuan pangan beras di Gudang Bulog Telukan, Kabupaten Sukoharjo pada Kamis, 1 Februari 2024.

Program bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) tersebut, menyasar sekitar 3,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Dalam berbagai kesempatan, Pj Gubernur mengatakan, bantuan pangan yang digelontorkan pemerintah pusat kepada KPM di Jawa Tengah ini, diharapkan dapat menekan pengeluaran keluarga, serta menstabilkan harga beras di tingkat pasaran.

"Ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Manfaatkan beras ini, karena kualitasnya cukup baik. Kami harap tidak untuk dijual, tetapi dimanfaatkan untuk keluarga," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengatakan, Pemprov Jateng juga memiliki program bantuan pangan yang disalurkan kepada masyarakat miskin dan miskin ekstrem yang belum terjangkau bantuan dari pemerintah pusat.

Selain itu, bantuan yang bersumber dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi Jawa Tengah ini biasanya digunakan dalam kondisi darurat, serta untuk mengendalikan laju inflasi.

"Memang secara berkala, tidak rutin. Kalau ini (bantuan Bapanas) rutin per bulan 10 kg. Kami juga sama 10 kg, tetapi tidak rutin, karena memang cadangan pangan terbatas," katanya saat mengikuti Pj Gubernur mendampingi Presiden di Gudang Bulog Telukan.

Dyah membeberkan, cadangan pangan Pemprov Jateng di awal Januari 2024, ada sekitar 300 ton setara beras. Kemudian, selama Januari 2024, sudah dilakukan penyaluran bantuan pangan sekitar 62 ton. 

Terkait hal tersebut, bantuan yang diberikan tidak hanya beras, tetapi juga komoditas lain berupa mi mocaf, yaitu mi yang terbuat dari tepung singkong. Mi mocaf masuk dalam paket bantuan, sekaligus untuk menggencarkan diversifikasi pangan.

Selain pangan berbahan dasar singkong, ada juga pangan lokal dari jagung dan porang yang diproduksi menjadi beras jagung, beras porang, beras singkong, mi mocaf, dan lain sebagainya.

"Jadi ada beras, ya ada pangan lokal. Maksudnya, supaya masyarakat mengenal, bahwa kita juga punya produksi mi yang tidak bergantung dari impor terigu, tetapi tepung singkong produksi kita sendiri, dan jauh lebih sehat," kata Dyah.


Bagikan :

SUKOHARJO – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo menyalurkan bantuan pangan beras di Gudang Bulog Telukan, Kabupaten Sukoharjo pada Kamis, 1 Februari 2024.

Program bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) tersebut, menyasar sekitar 3,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Dalam berbagai kesempatan, Pj Gubernur mengatakan, bantuan pangan yang digelontorkan pemerintah pusat kepada KPM di Jawa Tengah ini, diharapkan dapat menekan pengeluaran keluarga, serta menstabilkan harga beras di tingkat pasaran.

"Ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Manfaatkan beras ini, karena kualitasnya cukup baik. Kami harap tidak untuk dijual, tetapi dimanfaatkan untuk keluarga," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengatakan, Pemprov Jateng juga memiliki program bantuan pangan yang disalurkan kepada masyarakat miskin dan miskin ekstrem yang belum terjangkau bantuan dari pemerintah pusat.

Selain itu, bantuan yang bersumber dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi Jawa Tengah ini biasanya digunakan dalam kondisi darurat, serta untuk mengendalikan laju inflasi.

"Memang secara berkala, tidak rutin. Kalau ini (bantuan Bapanas) rutin per bulan 10 kg. Kami juga sama 10 kg, tetapi tidak rutin, karena memang cadangan pangan terbatas," katanya saat mengikuti Pj Gubernur mendampingi Presiden di Gudang Bulog Telukan.

Dyah membeberkan, cadangan pangan Pemprov Jateng di awal Januari 2024, ada sekitar 300 ton setara beras. Kemudian, selama Januari 2024, sudah dilakukan penyaluran bantuan pangan sekitar 62 ton. 

Terkait hal tersebut, bantuan yang diberikan tidak hanya beras, tetapi juga komoditas lain berupa mi mocaf, yaitu mi yang terbuat dari tepung singkong. Mi mocaf masuk dalam paket bantuan, sekaligus untuk menggencarkan diversifikasi pangan.

Selain pangan berbahan dasar singkong, ada juga pangan lokal dari jagung dan porang yang diproduksi menjadi beras jagung, beras porang, beras singkong, mi mocaf, dan lain sebagainya.

"Jadi ada beras, ya ada pangan lokal. Maksudnya, supaya masyarakat mengenal, bahwa kita juga punya produksi mi yang tidak bergantung dari impor terigu, tetapi tepung singkong produksi kita sendiri, dan jauh lebih sehat," kata Dyah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu