Follow Us :              

Tangani Banjir Demak, Pemprov Jateng Terus Lakukan Evakuasi dan Salurkan Bantuan

  09 February 2024  |   12:00:00  |   dibaca : 1558 
Kategori :
Bagikan :


Tangani Banjir Demak, Pemprov Jateng Terus Lakukan Evakuasi dan Salurkan Bantuan

09 February 2024 | 12:00:00 | dibaca : 1558
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Demak. Adapun terkait penanganan tanggul yang jebol, untuk sementara waktu sudah dipasang sandbag.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, bencana banjir di sejumlah daerah jelas menjadi perhatian bersama. Masyarakat, pemerintah daerah, petugas tanggap bencana, dan pihak-pihak terkait lainnya, juga diminta tetap waspada dan siap siaga.

"Ada bencana banjir di Grobogan (lalu di Demak), karena hujan dengan intensitas tinggi, sehingga terjadi luapan air sungai, dan tanggul sungai jebol. Ini harus menjadi atensi kita bersama," katanya beberapa waktu lalu.

Pj Gubernur meminta seluruh bupati dan wali kota untuk memetakan lokasi rawan bencana, baik banjir, tanah longsor, atau bencana lain yang berpotensi membahayakan kegiatan masyarakat.

"Antisipasi betul, pantau terus kondisi daerah dan informasi BMKG. Lebih baik mengantisipasi sejak awal," jelasnya.

Terkait banjir di Kabupaten Demak, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, saat ini banyak warga yang masih terjebak banjir. Oleh karena itu, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota, Badan SAR Nasional, serta relawannya juga sudah melakukan upaya penyelamatan.

"Saat ini, kami dari BPBD Jateng fokus (melakukan) evakuasi, karena banyak (warga) yang terjebak di rumah. Oleh sebab itu, kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi," ujarnya saat dihubungi via telepon pada Jumat, 9 Februari 2024 siang.

Berdasarkan data dari BPBD Demak pada Kamis (8/2/2024) pukul 22.00  WIB, banjir melanda 30 desa di 7 kecamatan, yaitu Karanganyar, Gajah, Dempet, Kebonagung, Karangawen, Karangtengah dan Wonosalam. Adapun total warga yang mengungsi berjumlah sekitar 8.170 orang, dan lahan yang terdampak kurang lebih seluas 951 hektare.

Selain mengevakuasi warga, Pemprov Jateng saat ini juga tengah mendistribusikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terdampak.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Jawa Tengah, Didik Prawata mengatakan, banyak warga yang harus mengungsi ke tempat aman, akibat banjir yang terjadi di Karanganyar, Kabupaten Demak sejak Kamis (8/2) ini.

Dinas Sosial Jateng, Demak, dan Kudus, serta PMI Demak juga sudah membuat dapur umum di sejumlah titik. Beberapa di antaranya berada di Terminal Kudus, Jembatan Tanggul Angin, dan lokasi lainnya.

“Kami juga melibatkan Tagana (Taruna Siaga Bencana), baik yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, maupun Kabupaten Kudus,” kata Didik.

Sejumlah bantuan yang telah dipersiapkan oleh Dinas Sosial Jateng, Baznas Jateng, Korpri Jateng, dan Kementerian Sosial juga sudah didistribusikan. Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji, sembako, kasur, tenda gulung, family kit, selimut, serta sandang dewasa dan anak.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, beberapa wilayah di Jawa Tengah berpotensi mengalami cuaca ekstrem dari tanggal 9 sampai 11 Februari 2024. Pada waktu tersebut, diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.

Kondisi tersebut disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia, yaitu angin yang bergerak membawa hujan, mengakibatkan terjadinya peningkatan masa udara basah. Hal itu menyebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Indonesia Barat dan Selatan ekuator, termasuk Jawa Tengah.

Oleh karena itu, warga Jateng diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait perubahan iklim dan cuaca ini.

Terkait penanganan bencana, bagi warga Demak yang membutuhkan bantuan darurat bisa menghubungi BPBD setempat di nomor telepon: (0291) 682200. Bagi warga Kabupaten Kudus bisa menghubungi BPBD Kudus dengan nomor telepon: (0291) 4250022.

Adapun posko aduan di BPBD Jateng bisa menghubungi 08121556495 atau 08813809409.


Bagikan :

SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Demak. Adapun terkait penanganan tanggul yang jebol, untuk sementara waktu sudah dipasang sandbag.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengatakan, bencana banjir di sejumlah daerah jelas menjadi perhatian bersama. Masyarakat, pemerintah daerah, petugas tanggap bencana, dan pihak-pihak terkait lainnya, juga diminta tetap waspada dan siap siaga.

"Ada bencana banjir di Grobogan (lalu di Demak), karena hujan dengan intensitas tinggi, sehingga terjadi luapan air sungai, dan tanggul sungai jebol. Ini harus menjadi atensi kita bersama," katanya beberapa waktu lalu.

Pj Gubernur meminta seluruh bupati dan wali kota untuk memetakan lokasi rawan bencana, baik banjir, tanah longsor, atau bencana lain yang berpotensi membahayakan kegiatan masyarakat.

"Antisipasi betul, pantau terus kondisi daerah dan informasi BMKG. Lebih baik mengantisipasi sejak awal," jelasnya.

Terkait banjir di Kabupaten Demak, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, saat ini banyak warga yang masih terjebak banjir. Oleh karena itu, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota, Badan SAR Nasional, serta relawannya juga sudah melakukan upaya penyelamatan.

"Saat ini, kami dari BPBD Jateng fokus (melakukan) evakuasi, karena banyak (warga) yang terjebak di rumah. Oleh sebab itu, kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi," ujarnya saat dihubungi via telepon pada Jumat, 9 Februari 2024 siang.

Berdasarkan data dari BPBD Demak pada Kamis (8/2/2024) pukul 22.00  WIB, banjir melanda 30 desa di 7 kecamatan, yaitu Karanganyar, Gajah, Dempet, Kebonagung, Karangawen, Karangtengah dan Wonosalam. Adapun total warga yang mengungsi berjumlah sekitar 8.170 orang, dan lahan yang terdampak kurang lebih seluas 951 hektare.

Selain mengevakuasi warga, Pemprov Jateng saat ini juga tengah mendistribusikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terdampak.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Jawa Tengah, Didik Prawata mengatakan, banyak warga yang harus mengungsi ke tempat aman, akibat banjir yang terjadi di Karanganyar, Kabupaten Demak sejak Kamis (8/2) ini.

Dinas Sosial Jateng, Demak, dan Kudus, serta PMI Demak juga sudah membuat dapur umum di sejumlah titik. Beberapa di antaranya berada di Terminal Kudus, Jembatan Tanggul Angin, dan lokasi lainnya.

“Kami juga melibatkan Tagana (Taruna Siaga Bencana), baik yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, maupun Kabupaten Kudus,” kata Didik.

Sejumlah bantuan yang telah dipersiapkan oleh Dinas Sosial Jateng, Baznas Jateng, Korpri Jateng, dan Kementerian Sosial juga sudah didistribusikan. Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji, sembako, kasur, tenda gulung, family kit, selimut, serta sandang dewasa dan anak.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, beberapa wilayah di Jawa Tengah berpotensi mengalami cuaca ekstrem dari tanggal 9 sampai 11 Februari 2024. Pada waktu tersebut, diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.

Kondisi tersebut disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia, yaitu angin yang bergerak membawa hujan, mengakibatkan terjadinya peningkatan masa udara basah. Hal itu menyebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Indonesia Barat dan Selatan ekuator, termasuk Jawa Tengah.

Oleh karena itu, warga Jateng diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait perubahan iklim dan cuaca ini.

Terkait penanganan bencana, bagi warga Demak yang membutuhkan bantuan darurat bisa menghubungi BPBD setempat di nomor telepon: (0291) 682200. Bagi warga Kabupaten Kudus bisa menghubungi BPBD Kudus dengan nomor telepon: (0291) 4250022.

Adapun posko aduan di BPBD Jateng bisa menghubungi 08121556495 atau 08813809409.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu