Foto : Vivi (Humas Jateng)
Foto : Vivi (Humas Jateng)
SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno turut berpartisipasi memeriahkan puncak acara Dugderan untuk menyambut Ramadan 1445 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada Sabtu, 10 Maret 2024.
Mengenakan busana adat bangsawan Jawa, Sekda memerankan tokoh Kanjeng Mas Tumenggung Prawiro Projo yang menerima Suhuf Halaqah atau surat keputusan masuknya bulan Ramadan dari Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu yang berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Purbo Diningrum
Meskipun masyarakat Kota Semarang telah melaksanakan tradisi Dugderan yang menandai datangnya Ramadan, namun pelaksanaan awal puasa tetap menunggu pengumuman dari pemerintah pusat.
Sekda mengimbau, masyarakat berbelanja secukupnya saja saat Ramadan agar angka inflasi tidak melambung. Sebab, tingginya konsumsi warga kerapkali memicu terjadinya inflasi.
"Kita seringkali belanja berlebihan di bulan Ramadan. Maka kami berharap, masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan," ucapnya.
Harapannya, tradisi Dugderan terus dilestarikan, sebab banyak nilai yang bisa dipetik dan diteladani oleh masyarakat.
SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno turut berpartisipasi memeriahkan puncak acara Dugderan untuk menyambut Ramadan 1445 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada Sabtu, 10 Maret 2024.
Mengenakan busana adat bangsawan Jawa, Sekda memerankan tokoh Kanjeng Mas Tumenggung Prawiro Projo yang menerima Suhuf Halaqah atau surat keputusan masuknya bulan Ramadan dari Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu yang berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Purbo Diningrum
Meskipun masyarakat Kota Semarang telah melaksanakan tradisi Dugderan yang menandai datangnya Ramadan, namun pelaksanaan awal puasa tetap menunggu pengumuman dari pemerintah pusat.
Sekda mengimbau, masyarakat berbelanja secukupnya saja saat Ramadan agar angka inflasi tidak melambung. Sebab, tingginya konsumsi warga kerapkali memicu terjadinya inflasi.
"Kita seringkali belanja berlebihan di bulan Ramadan. Maka kami berharap, masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan," ucapnya.
Harapannya, tradisi Dugderan terus dilestarikan, sebab banyak nilai yang bisa dipetik dan diteladani oleh masyarakat.
Berita Terbaru