Follow Us :              

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Terus Lakukan Pembaruan dan Kembangkan Berbagai Inovasi

  26 June 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 79 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Terus Lakukan Pembaruan dan Kembangkan Berbagai Inovasi

26 June 2024 | 09:00:00 | dibaca : 79
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pembaruan dan mengembangkan berbagai inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dalam acara Talkshow bertema "Menumbuhkembangkan Kepemimpinan yang Kreatif, Inovatif, dan Berdaya Dampak" di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kota Salatiga pada Rabu, 26 Juni 2024.

"Inovasi menjadi sarana kita, untuk bisa melayani masyarakat dengan baik. Pemprov Jateng juga mewajibkan masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah), (untuk) melakukan inovasi setiap tahunnya," ucapnya.

Guna mewujudkan upaya pembaruan dan mengembangkan inovasi, Pemprov Jateng melibatkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng, akademisi, serta stakeholder terkait.

"Kita (Pemprov Jateng), termasuk provinsi pertama yang membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah, karena inovasi merupakan suatu hal yang sangat strategis, untuk mengakselerasi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucap Sekda.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengingatkan agar para pemimpin terus meningkatkan kreativitas dan selalu menjunjung tinggi integritas di masing-masing lembaga atau instansinya.

"Integritas tidak bisa dibangun dari bawah, melainkan dari pemimpin. Bahkan kemimpinan harus menjadi contoh dari semua hal, baik inovasi, integritas, dan sebagainya," katanya.

Sementara itu, Rektor UKSW Salatiga, Intiyas Utami menyampaikan, ada beberapa mata kuliah berbasis proyek lapangan di kampusnya. Harapannya, pembelajaran ini akan menghasilkan berbagai inovasi yang dibutuhkan masyarakat dan pemerintah daerah.

Ia mencontohkan, sejumlah mahasiswa UKSW akan mengaplikasikan ilmunya di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Salatiga dan Kabupaten Semarang. Para mahasiswa akan turun langsung ke masyarakat untuk mengidentifikasi kebutuhan akuntansi dan membangun sistem informasi akuntansi sederhana.

"Produk inovasinya betul-betul nyata digunakan, atau tidak hanya selesai di tulisan yang dipublikasikan. Jadi kita harus menjadi institusi, yang bisa menghasilkan karya yang berkelanjutan, dan berkontribusi untuk masyarakat," katanya.

Intiyas menyampaikan, pemerintah tentunya membutuhkan kolaborasi dengan para ilmuwan, perguruan tinggi, dan stakeholder terkait, dalam mencari solusi untuk menghadapi persoalan kemiskinan, stunting, dan permasalahan lain yang terjadi di masyarakat.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pembaruan dan mengembangkan berbagai inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dalam acara Talkshow bertema "Menumbuhkembangkan Kepemimpinan yang Kreatif, Inovatif, dan Berdaya Dampak" di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kota Salatiga pada Rabu, 26 Juni 2024.

"Inovasi menjadi sarana kita, untuk bisa melayani masyarakat dengan baik. Pemprov Jateng juga mewajibkan masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah), (untuk) melakukan inovasi setiap tahunnya," ucapnya.

Guna mewujudkan upaya pembaruan dan mengembangkan inovasi, Pemprov Jateng melibatkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng, akademisi, serta stakeholder terkait.

"Kita (Pemprov Jateng), termasuk provinsi pertama yang membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah, karena inovasi merupakan suatu hal yang sangat strategis, untuk mengakselerasi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucap Sekda.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengingatkan agar para pemimpin terus meningkatkan kreativitas dan selalu menjunjung tinggi integritas di masing-masing lembaga atau instansinya.

"Integritas tidak bisa dibangun dari bawah, melainkan dari pemimpin. Bahkan kemimpinan harus menjadi contoh dari semua hal, baik inovasi, integritas, dan sebagainya," katanya.

Sementara itu, Rektor UKSW Salatiga, Intiyas Utami menyampaikan, ada beberapa mata kuliah berbasis proyek lapangan di kampusnya. Harapannya, pembelajaran ini akan menghasilkan berbagai inovasi yang dibutuhkan masyarakat dan pemerintah daerah.

Ia mencontohkan, sejumlah mahasiswa UKSW akan mengaplikasikan ilmunya di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Salatiga dan Kabupaten Semarang. Para mahasiswa akan turun langsung ke masyarakat untuk mengidentifikasi kebutuhan akuntansi dan membangun sistem informasi akuntansi sederhana.

"Produk inovasinya betul-betul nyata digunakan, atau tidak hanya selesai di tulisan yang dipublikasikan. Jadi kita harus menjadi institusi, yang bisa menghasilkan karya yang berkelanjutan, dan berkontribusi untuk masyarakat," katanya.

Intiyas menyampaikan, pemerintah tentunya membutuhkan kolaborasi dengan para ilmuwan, perguruan tinggi, dan stakeholder terkait, dalam mencari solusi untuk menghadapi persoalan kemiskinan, stunting, dan permasalahan lain yang terjadi di masyarakat.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu