Follow Us :              

Upayakan Ketersediakan Energi Hijau, Gubernur Dukung Pembangunan PLTS Terapung

  04 July 2025  |   10:30:00  |   dibaca : 14 
Kategori :
Bagikan :


Upayakan Ketersediakan Energi Hijau, Gubernur Dukung Pembangunan PLTS Terapung

04 July 2025 | 10:30:00 | dibaca : 14
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SEMARANG - Jawa Tengah akan memiliki pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di dua lokasi, yakni di Kedungombo, Kabupaten Sragen dan Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Indonesia Power, Julita Indah, menuturkan, pembangunan PLTS tersebut masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunannya ditargetkan bisa dimulai pada tahun 2025, dengan lama pengerjaan kurang lebih 14 bulan. Masing-masing pembangkit listrik pun diproyeksikan mampu menghasilkan daya 100 megawatt. 

"Pembangunan PLTS tidak butuh waktu lama. Harapannya di tahun 2026 akhir atau awal 2027, sudah bisa memulai commercial operation (operasi komersial)," ucapnya usai beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di kantornya pada Jumat, 4 Juli 2025.  

Ia berharap, terwujudnya pembangunan kedua PLTS itu mampu meningkatkan perekonomian. Salah satu contohnya dengan adanya penyerapan ratusan tenaga kerja di Jateng. 

Selain itu, PLTS terapung di kawasan Gajahmungkur dan Kedungombo juga akan menjadi daya tarik tersendiri, baik untuk para investor maupun pariwisata. 

Pada kesempatan itu, Gubernur Jateng menyampaikan, pihaknya mendukung upaya pembangunan PLTS terapung. Apalagi program tersebut, akan mendukung pengembangan industri ataupun ekonomi hijau.

"Nanti saya koordinasi dengan bupati, karena masuk PSN, jadi harus jalan," katanya saat menerima audiensi 

Gubernur membeberkan, belum lama ini dirinya bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa dan perwakilan 12 Negara Uni Eropa di Kota Surakarta. Dalam pertemuan itu, sempat disinggung mengenai industri hijau. Investor beberapa kali menanyakan mengenai ketersediaan energi hijau yang mereka butuhkan, apabila akan berinvestasi di Jateng. 

"Prinsipnya kami dukung. Ini harus diwujudkan karena kita sedang dorong investasi, dan selalu yang ditanyakan adalah ketersediaan green power-nya ada apa tidak," katanya didampingi oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko.


Bagikan :

SEMARANG - Jawa Tengah akan memiliki pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di dua lokasi, yakni di Kedungombo, Kabupaten Sragen dan Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Indonesia Power, Julita Indah, menuturkan, pembangunan PLTS tersebut masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunannya ditargetkan bisa dimulai pada tahun 2025, dengan lama pengerjaan kurang lebih 14 bulan. Masing-masing pembangkit listrik pun diproyeksikan mampu menghasilkan daya 100 megawatt. 

"Pembangunan PLTS tidak butuh waktu lama. Harapannya di tahun 2026 akhir atau awal 2027, sudah bisa memulai commercial operation (operasi komersial)," ucapnya usai beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di kantornya pada Jumat, 4 Juli 2025.  

Ia berharap, terwujudnya pembangunan kedua PLTS itu mampu meningkatkan perekonomian. Salah satu contohnya dengan adanya penyerapan ratusan tenaga kerja di Jateng. 

Selain itu, PLTS terapung di kawasan Gajahmungkur dan Kedungombo juga akan menjadi daya tarik tersendiri, baik untuk para investor maupun pariwisata. 

Pada kesempatan itu, Gubernur Jateng menyampaikan, pihaknya mendukung upaya pembangunan PLTS terapung. Apalagi program tersebut, akan mendukung pengembangan industri ataupun ekonomi hijau.

"Nanti saya koordinasi dengan bupati, karena masuk PSN, jadi harus jalan," katanya saat menerima audiensi 

Gubernur membeberkan, belum lama ini dirinya bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa dan perwakilan 12 Negara Uni Eropa di Kota Surakarta. Dalam pertemuan itu, sempat disinggung mengenai industri hijau. Investor beberapa kali menanyakan mengenai ketersediaan energi hijau yang mereka butuhkan, apabila akan berinvestasi di Jateng. 

"Prinsipnya kami dukung. Ini harus diwujudkan karena kita sedang dorong investasi, dan selalu yang ditanyakan adalah ketersediaan green power-nya ada apa tidak," katanya didampingi oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu