Follow Us :              

Transaksi Barang dan Jasa Melalui Blangkon Jateng Capai Rp263,9 Miliar

  06 August 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 43 
Kategori :
Bagikan :


Transaksi Barang dan Jasa Melalui Blangkon Jateng Capai Rp263,9 Miliar

06 August 2024 | 09:00:00 | dibaca : 43
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SURAKARTA – Nilai transaksi belanja barang dan jasa yang dilakukan melalui katalog elektronik Belanja Langsung Toko Online (e-Blangkon) Jawa Tengah, hingga semester pertama 2024, mencapai Rp263,9 miliar.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan, ada banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sudah tergabung sebagai penyedia barang dan jasa di e-Blangkon.

“Jadi aplikasi e-Blangkon ini, selain untuk pengadaan barang dan jasa, juga mendorong UMKM dalam meningkatkan inklusi keuangan," ucapnya di sela Rapat Koordinasi Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) dan Business Matching di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Sekda berharap, para pelaku UMKM menjadi lebih tertarik untuk bergabung di aplikasi e-Blangkon. Sebab, potensi belanja daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota jumlahnya cukup besar. Dengan begitu, harapannya UMKM di Jateng menjadi semakin berkembang.

Kepala Biro Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Yasip Khasani mengatakan, sebanyak 502.693 produk tersedia di e-Blangkon. Berdasarkan jumlah tersebut, produk yang paling banyak ditawarkan adalah alat perlengkapan kantor dan jasa katering

Ia mengatakan, capaian realisasi komitmen Produk Dalam Negeri (PDN), hingga awal Agustus 2024, tercatat sekitar 37%. Sedangkan realisasi komitmen Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK) mencapai sekitar 44% atau melebihi target nasional (40%).

"Berbagai inovasi telah dilakukan Pemprov Jateng. Salah satunya menjadi pelopor untuk konsolidasi, sehingga mendapatkan harga yang lebih efisien," katanya.

Dalam kesempatan itu, Sekda bersama Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi juga meluncurkan e-Katalog Versi 6.0.

Atas pelucuran e-katalog versi terbaru itu, Pemprov Jateng menjadi Piloting Katalog Versi 6.0 bersama Kementerian Keuangan RI; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI; LKPP; dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala LKPP, Hendrar Prihadi mengatakan, e-Katalog Versi 6.0 memiliki beberapa keunggulan dibanding e-katalog sebelumnya, yakni pejabat pengadaan dapat memilih produk, melakukan transaksi, dan mengirim barang dalam satu sistem.

Keunggulan lainnya adalah adanya fitur e-audit. Dengan begitu, para inspektur bisa melakukan pengawasan/pemantauan agar tidak terjadi pelanggaran.


Bagikan :

SURAKARTA – Nilai transaksi belanja barang dan jasa yang dilakukan melalui katalog elektronik Belanja Langsung Toko Online (e-Blangkon) Jawa Tengah, hingga semester pertama 2024, mencapai Rp263,9 miliar.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan, ada banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sudah tergabung sebagai penyedia barang dan jasa di e-Blangkon.

“Jadi aplikasi e-Blangkon ini, selain untuk pengadaan barang dan jasa, juga mendorong UMKM dalam meningkatkan inklusi keuangan," ucapnya di sela Rapat Koordinasi Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) dan Business Matching di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Sekda berharap, para pelaku UMKM menjadi lebih tertarik untuk bergabung di aplikasi e-Blangkon. Sebab, potensi belanja daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota jumlahnya cukup besar. Dengan begitu, harapannya UMKM di Jateng menjadi semakin berkembang.

Kepala Biro Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Yasip Khasani mengatakan, sebanyak 502.693 produk tersedia di e-Blangkon. Berdasarkan jumlah tersebut, produk yang paling banyak ditawarkan adalah alat perlengkapan kantor dan jasa katering

Ia mengatakan, capaian realisasi komitmen Produk Dalam Negeri (PDN), hingga awal Agustus 2024, tercatat sekitar 37%. Sedangkan realisasi komitmen Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK) mencapai sekitar 44% atau melebihi target nasional (40%).

"Berbagai inovasi telah dilakukan Pemprov Jateng. Salah satunya menjadi pelopor untuk konsolidasi, sehingga mendapatkan harga yang lebih efisien," katanya.

Dalam kesempatan itu, Sekda bersama Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi juga meluncurkan e-Katalog Versi 6.0.

Atas pelucuran e-katalog versi terbaru itu, Pemprov Jateng menjadi Piloting Katalog Versi 6.0 bersama Kementerian Keuangan RI; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI; LKPP; dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala LKPP, Hendrar Prihadi mengatakan, e-Katalog Versi 6.0 memiliki beberapa keunggulan dibanding e-katalog sebelumnya, yakni pejabat pengadaan dapat memilih produk, melakukan transaksi, dan mengirim barang dalam satu sistem.

Keunggulan lainnya adalah adanya fitur e-audit. Dengan begitu, para inspektur bisa melakukan pengawasan/pemantauan agar tidak terjadi pelanggaran.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu