Follow Us :              

Sekda Minta Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional Teladani Filosofi Ki Hajar Dewantoro

  09 August 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 48 
Kategori :
Bagikan :


Sekda Minta Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional Teladani Filosofi Ki Hajar Dewantoro

09 August 2024 | 09:00:00 | dibaca : 48
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG – Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke-32 diminta mampu mengimplementasikan proyek perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat melakukan penutupan PKN Tingkat II di Gedung Sasana Widya Praja, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari sejumlah kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

“Jadi proyek perubahan ini, bukan hanya untuk diklat, tetapi benar-benar bisa dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD)," ucap Sekda.

Pada kesempatan itu, Sekda juga berpesan agar lulusan PKN meneladani tiga filosofi Ki Hajar Dewantara, yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberikan contoh), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun motivasi), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan semangat).

Pesan ini disampaikan untuk para peserta PKN, yang sudah seharusnya mampu menjadi panutan dalam berperilaku sesuai dengan filosofi Ing Ngarsa Sung Tuladha.

"Dari semua hal, baik terkait kinerja maupun integritas, harus dimulai dari pemimpin, sehingga semua peserta PKN harus bisa memberi contoh," katanya.

Kemudian, Ing Madya Mangun Karsa yang artinya di tengah memberi motivasi. Seorang pemimpin harus bisa membangun semangat berkarya, bukan malah membuat konflik antarbawahan/anak buah.

Sekda menambahkan, para pemimpin juga harus bisa memberikan semangat (Tut Wuri Handayani) bagi staf-stafnya dalam bekerja.

Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Basseng mengatakan, kompetensi yang dibangun dalam PKN Tingkat II, antara lain mampu melakukan perubahan, perbaikan, dan mewujudkan sesuatu yang lebih bermanfaat dibandingkan sebelumnya.

"Para peserta PKN Tingkat II sudah membuktikannya, melalui implementasi proyek perubahan yang telah dibuat. Itu berarti dalam diri peserta PKN, sudah terbangun kompetensi kepemimpinan," katanya.

Dalam kesempatan itu, semua peserta PKN Tingkat II Angkatan 32 yang berjumlah 60 orang dinyatakan lulus. Lima besar peserta yang lulus dengan predikat istimewa, bahkan berasal dari Jawa Tengah.

Adapun peringkat pertama adalah Kepala BPSDMD Jateng, Sadimin; Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istikomah; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto; Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Andini Aridewi; dan Badan Keuangan Daerah Kota Tegal, Siswoyo.


Bagikan :

SEMARANG – Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke-32 diminta mampu mengimplementasikan proyek perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat melakukan penutupan PKN Tingkat II di Gedung Sasana Widya Praja, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari sejumlah kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

“Jadi proyek perubahan ini, bukan hanya untuk diklat, tetapi benar-benar bisa dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD)," ucap Sekda.

Pada kesempatan itu, Sekda juga berpesan agar lulusan PKN meneladani tiga filosofi Ki Hajar Dewantara, yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberikan contoh), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun motivasi), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan semangat).

Pesan ini disampaikan untuk para peserta PKN, yang sudah seharusnya mampu menjadi panutan dalam berperilaku sesuai dengan filosofi Ing Ngarsa Sung Tuladha.

"Dari semua hal, baik terkait kinerja maupun integritas, harus dimulai dari pemimpin, sehingga semua peserta PKN harus bisa memberi contoh," katanya.

Kemudian, Ing Madya Mangun Karsa yang artinya di tengah memberi motivasi. Seorang pemimpin harus bisa membangun semangat berkarya, bukan malah membuat konflik antarbawahan/anak buah.

Sekda menambahkan, para pemimpin juga harus bisa memberikan semangat (Tut Wuri Handayani) bagi staf-stafnya dalam bekerja.

Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Basseng mengatakan, kompetensi yang dibangun dalam PKN Tingkat II, antara lain mampu melakukan perubahan, perbaikan, dan mewujudkan sesuatu yang lebih bermanfaat dibandingkan sebelumnya.

"Para peserta PKN Tingkat II sudah membuktikannya, melalui implementasi proyek perubahan yang telah dibuat. Itu berarti dalam diri peserta PKN, sudah terbangun kompetensi kepemimpinan," katanya.

Dalam kesempatan itu, semua peserta PKN Tingkat II Angkatan 32 yang berjumlah 60 orang dinyatakan lulus. Lima besar peserta yang lulus dengan predikat istimewa, bahkan berasal dari Jawa Tengah.

Adapun peringkat pertama adalah Kepala BPSDMD Jateng, Sadimin; Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istikomah; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto; Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Andini Aridewi; dan Badan Keuangan Daerah Kota Tegal, Siswoyo.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu