Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengapresiasi Bank Indonesia Perwakilan Jateng atas inisiasinya membuat aplikasi Jejak Wisata Sejarah (Jasirah), yang menjadi sarana inovatif untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisata sejarah di Jateng.
"Aplikasi ini menjadi rujukan informasi tempat-tempat wisata sejarah yang ada di Jateng," ucapnya di sela melepas peserta Gowes Jasirah di Halaman Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Indonesia Perwakilan Jateng pada Sabtu, 30 November 2024.
Pembuatan aplikasi yang diinisiasi oleh Kepala Kanwil Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra ini mendukung program Pemprov Jateng di sektor pariwisata, terutama wisata sejarah yang banyak tersebar di berbagai daerah di Jateng.
Sekda berharap, aplikasi ini mampu mendukung adanya peningkatan konsumsi masyarakat. Apabila aplikasi Jasirah digunakan masyarakat untuk mencari dan berkunjung ke tempat wisata, tentunya mereka akan mengeluarkan uang untuk membeli makanan dan minuman, menginap, dan berbelanja, sehingga hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng.
Ia mengungkapkan, banyak bangunan bersejarah peninggalan leluhur yang berpotensi menjadi destinasi wisata di Jateng. Beberapa di antaranya Candi Borobudur, Candi Plaosan, Kota Lama Semarang, Gedung Lawang Sewu, Museum Kereta Api Ambarawa, Masjid Agung Demak, dan destinasi lainnya.
Dengan adanya aplikasi Jasirah, harapannya destinasi wisata di Jateng semakin dikenal oleh masyarakat, sehingga tingkat kunjungan wisata sejarah juga semakin tinggi. Selain itu, penjualan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta oleh-oleh di sekitar tempat wisata juga semakin meningkat.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kanwil Bank Indonesia Perwakilan Jateng, Ndari Surjaningsih mengatakan, aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2022 itu, tidak hanya memberikan informasi tentang sejarah destinasi wisata. Akan tetapi, juga informasi mengenai pemandu wisata, produk UMKM, maupun oleh-oleh khas daerah, serta info-info lainnya.
"Ke depan aplikasi ini akan dibuat, seperti travel pattern (pola perjalanan wisata), yang dapat dimanfaatkan oleh pelancong, mengenai rute-rute mana yang bisa dipilih dan ditempuh untuk menelusuri Jateng," katanya.
Sebagai informasi, event Gowes Jasirah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Jateng ini menempuh rute Semarang-Yogyakarta-Candi Plaosan, Klaten dengan jarak tempuh sekitar 140 km dan diikuti sebanyak 25 pesepeda dari beberapa komunitas.
Kolaborasi antara sejarah yang dipadukan dengan olahraga bersepeda itu, diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan serta mempeluas wawasan mengenai pariwisata Jateng kepada para pecinta sejarah dan olahraga.
SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengapresiasi Bank Indonesia Perwakilan Jateng atas inisiasinya membuat aplikasi Jejak Wisata Sejarah (Jasirah), yang menjadi sarana inovatif untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisata sejarah di Jateng.
"Aplikasi ini menjadi rujukan informasi tempat-tempat wisata sejarah yang ada di Jateng," ucapnya di sela melepas peserta Gowes Jasirah di Halaman Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Indonesia Perwakilan Jateng pada Sabtu, 30 November 2024.
Pembuatan aplikasi yang diinisiasi oleh Kepala Kanwil Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra ini mendukung program Pemprov Jateng di sektor pariwisata, terutama wisata sejarah yang banyak tersebar di berbagai daerah di Jateng.
Sekda berharap, aplikasi ini mampu mendukung adanya peningkatan konsumsi masyarakat. Apabila aplikasi Jasirah digunakan masyarakat untuk mencari dan berkunjung ke tempat wisata, tentunya mereka akan mengeluarkan uang untuk membeli makanan dan minuman, menginap, dan berbelanja, sehingga hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng.
Ia mengungkapkan, banyak bangunan bersejarah peninggalan leluhur yang berpotensi menjadi destinasi wisata di Jateng. Beberapa di antaranya Candi Borobudur, Candi Plaosan, Kota Lama Semarang, Gedung Lawang Sewu, Museum Kereta Api Ambarawa, Masjid Agung Demak, dan destinasi lainnya.
Dengan adanya aplikasi Jasirah, harapannya destinasi wisata di Jateng semakin dikenal oleh masyarakat, sehingga tingkat kunjungan wisata sejarah juga semakin tinggi. Selain itu, penjualan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta oleh-oleh di sekitar tempat wisata juga semakin meningkat.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kanwil Bank Indonesia Perwakilan Jateng, Ndari Surjaningsih mengatakan, aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2022 itu, tidak hanya memberikan informasi tentang sejarah destinasi wisata. Akan tetapi, juga informasi mengenai pemandu wisata, produk UMKM, maupun oleh-oleh khas daerah, serta info-info lainnya.
"Ke depan aplikasi ini akan dibuat, seperti travel pattern (pola perjalanan wisata), yang dapat dimanfaatkan oleh pelancong, mengenai rute-rute mana yang bisa dipilih dan ditempuh untuk menelusuri Jateng," katanya.
Sebagai informasi, event Gowes Jasirah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Jateng ini menempuh rute Semarang-Yogyakarta-Candi Plaosan, Klaten dengan jarak tempuh sekitar 140 km dan diikuti sebanyak 25 pesepeda dari beberapa komunitas.
Kolaborasi antara sejarah yang dipadukan dengan olahraga bersepeda itu, diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan serta mempeluas wawasan mengenai pariwisata Jateng kepada para pecinta sejarah dan olahraga.
Berita Terbaru