Follow Us :              

Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, 250 Penyandang Disabilitas Ikuti Apel Siaga dan Jambore Relawan Kebencanaan

  05 December 2024  |   08:00:00  |   dibaca : 106 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, 250 Penyandang Disabilitas Ikuti Apel Siaga dan Jambore Relawan Kebencanaan

05 December 2024 | 08:00:00 | dibaca : 106
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SRAGEN - Sebanyak 250 penyandang disabilitas dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengikuti Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana, di Lapangan Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen pada Kamis, 6 Desember 2024.

Apel siaga yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Relawan Nasional 2024 itu, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno; Bapak Asuh Disabilitas Jateng, Ahmad Luthfi; Wakil Bupati Sragen, Hadi Suroto; pejabat terkait lain; dan unit layanan disabilitas (ULD) dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Sebab, para relawan dengan segala keterbatasannya terus berupaya meningkatkan kepedulian dan kesiapsiagaan dalam menangani bencana.

"Teman-teman difabel ini menjadi role model dari objek menjadi subjek, yang seharusnya diperhatikan, berpindah memperhatikan dan peduli kepada orang lain. Ini luar biasa," ucapnya.

Sekda mengatakan, penanganan bencana alam merupakan tugas utama dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jateng, tetapi pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam menangani berbagai persoalan kebencanaan.

"Kami berharap, ini menjadi inisiasi atau inspirasi bagi masyarakat yang tidak mempunyai keterbatasan, supaya lebih peduli (mengenai) masalah kebencanaan," pintanya.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengingatkan kepada semua masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dalam menjaga lingkungan.

Sementara itu, Bapak Asuh Disabilitas Jateng, Ahmad Luthfi menyampaikan, Apel Siaga dan Jambore yang diikuti para penyandang disabilitas dari berbagai daerah ini baru pertama kali digelar di Indonesia.

"Rekan-rekan disabilitas ini menjadi contoh bagi masyarakat, bahwa penyandang disabilitas bisa mengatasi bencana," katanya.

Hingga November 2024, tercatat ada sebanyak 24 unit layanan disabilitas penanggulangan bencana yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jateng. Nantinya, diharapkan jumlah layanan tersebut semakin bertambah, sehingga kontribusi para penyandang disabilitas dalam melakukan penanggulangan bencana semakin meningkat.

"BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bersama Pemprov Jateng sudah melakukan kesiapsiagaan pencegahan bencana, termasuk apel ini adalah upaya pencegahan kebencanaan," kata Lutfi.

Pada jambore yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 4-5 Desember 2024 itu, seluruh peserta saling berbagi pengalaman, gagasan, dan sumber daya dengan para relawan kemanusiaan, organisasi masyarakat sosial, lembaga pemerintah, dan para pemangku kepentingan lainnya, terkait dengan upaya penanggulangan bencana.

Selain mengikuti apel siaga, para peserta juga mendapatkan pelatihan simulasi penanganan darurat bencana bagi disabilitas; melakukan kegiatan bakti sosial dan penanaman pohon vegetasi di bantaran Sungai Bengawan Solo; serta mengikuti workshop tematik penanggulangan bencana yang inklusif (melibatkan kelompok rentan, salah satunya disabilitas, dalam upaya penanggulangan bencana) dan mitigasi dampak perubahan iklim.


Bagikan :

SRAGEN - Sebanyak 250 penyandang disabilitas dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengikuti Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana, di Lapangan Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen pada Kamis, 6 Desember 2024.

Apel siaga yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Relawan Nasional 2024 itu, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno; Bapak Asuh Disabilitas Jateng, Ahmad Luthfi; Wakil Bupati Sragen, Hadi Suroto; pejabat terkait lain; dan unit layanan disabilitas (ULD) dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Sebab, para relawan dengan segala keterbatasannya terus berupaya meningkatkan kepedulian dan kesiapsiagaan dalam menangani bencana.

"Teman-teman difabel ini menjadi role model dari objek menjadi subjek, yang seharusnya diperhatikan, berpindah memperhatikan dan peduli kepada orang lain. Ini luar biasa," ucapnya.

Sekda mengatakan, penanganan bencana alam merupakan tugas utama dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jateng, tetapi pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam menangani berbagai persoalan kebencanaan.

"Kami berharap, ini menjadi inisiasi atau inspirasi bagi masyarakat yang tidak mempunyai keterbatasan, supaya lebih peduli (mengenai) masalah kebencanaan," pintanya.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengingatkan kepada semua masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dalam menjaga lingkungan.

Sementara itu, Bapak Asuh Disabilitas Jateng, Ahmad Luthfi menyampaikan, Apel Siaga dan Jambore yang diikuti para penyandang disabilitas dari berbagai daerah ini baru pertama kali digelar di Indonesia.

"Rekan-rekan disabilitas ini menjadi contoh bagi masyarakat, bahwa penyandang disabilitas bisa mengatasi bencana," katanya.

Hingga November 2024, tercatat ada sebanyak 24 unit layanan disabilitas penanggulangan bencana yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jateng. Nantinya, diharapkan jumlah layanan tersebut semakin bertambah, sehingga kontribusi para penyandang disabilitas dalam melakukan penanggulangan bencana semakin meningkat.

"BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bersama Pemprov Jateng sudah melakukan kesiapsiagaan pencegahan bencana, termasuk apel ini adalah upaya pencegahan kebencanaan," kata Lutfi.

Pada jambore yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 4-5 Desember 2024 itu, seluruh peserta saling berbagi pengalaman, gagasan, dan sumber daya dengan para relawan kemanusiaan, organisasi masyarakat sosial, lembaga pemerintah, dan para pemangku kepentingan lainnya, terkait dengan upaya penanggulangan bencana.

Selain mengikuti apel siaga, para peserta juga mendapatkan pelatihan simulasi penanganan darurat bencana bagi disabilitas; melakukan kegiatan bakti sosial dan penanaman pohon vegetasi di bantaran Sungai Bengawan Solo; serta mengikuti workshop tematik penanggulangan bencana yang inklusif (melibatkan kelompok rentan, salah satunya disabilitas, dalam upaya penanggulangan bencana) dan mitigasi dampak perubahan iklim.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu