Follow Us :              

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pemda Teraktif dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas

  09 December 2024  |   00:00:00  |   dibaca : 531 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pemda Teraktif dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas

09 December 2024 | 00:00:00 | dibaca : 531
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Pemerintah Daerah Teraktif dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Paksi-API). 

Penghargaan itu diberikan kepada Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.

"Ini sebagai komitmen Provinsi Jawa Tengah untuk terus melakukan pemberdayaan dan peningkatan masyarakat antikorupsi," ucap Pj Gubernur usai menerima penghargaan.

Berbagai upaya pencegahan korupsi telah dilakukan oleh Pemprov Jateng dimulai dari menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Jawa Tengah, hingga membuat kurikulum sekolah berintegritas dari jenjang SD/SMP di Kabupaten/Kota, SMA/SMK/SLB di tingkat Provinsi, sampai tingkat perguruan tinggi.

Selain itu, sejumlah kegiatan juga digelar guna mencegah adanya korupsi, antara lain menyelenggarakan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas untuk jabatan pimpinan tinggi beserta pasangannya, pada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemerintah kabupupaten/kota; kegiatan Penguatan Antikorupsi bagi Penyelenggaraan Negara Berintegritas; serta penyelenggaraan program Desa Antikorupsi.

"(Desa Antikorupsi) ini adalah pembentukan yang pertama di Indonesia, dan saat ini ada 30 desa antikorupsi (di Jateng). Ke depan akan terus kita tingkatkan, kita perluas untuk desa-desa yang lain," ucap Pj Gubernur.

Berbagai upaya pencegahan korupsi di Jateng juga banyak dibantu oleh Komunitas Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Kompak API), yang anggotanya tersebar di 35 kabupaten/kota dengan jumlah penyuluh lebih dari 600 orang. Ratusan orang yang ada di komunitas tersebut, bahkan sudah mengantongi sertifikat kompetensi dari lembaga sertifikasi profesi KPK. 

Pj Gubernur menilai, peran penyuluh antikorupsi sangatlah penting, karena mereka merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai integritas yang menjadi pondasi untuk membangun budaya antikorupsi.

"Kami terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Jawa Tengah," ucapnya.

Selain Pemprov Jateng, Inspektorat Jateng juga menerima penghargaan sebagai Mitra Strategis Pelaksanaan Antikorupsi di Daerah. Salah seorang warga Jateng bernama Sugih Wijayati juga menerima penghargaan sebagai Penyuluh Antikorupsi Inspiratif. Kemudian, Kota Surakarta juga menerima penghargaan sebagai Kota Percontohan Antikorupsi. 

Ketua KPK, Nawawi Pomolango menyampaikan, peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia menjadi kesempatan untuk melakukan refleksi, sudah sejauh mana setiap individu berkontribusi dalam memerangi korupsi. 

Saat ini, KPK dituntut untuk lebih berani dalam menegakkan integritas, lebih tegas dalam menindak korupsi, serta lebih berkomitmen dalam menjaga amanah yang telah diberikan oleh masyarakat. 

"Dukungan masyarakat sangat penting untuk menciptakan budaya antikorupsi yang kuat. Masyarakat harus menjadi mata dan telinga negara. Selain itu, penting bagi kita semua untuk membangun integritas pribadi," pesannya.


Bagikan :

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Pemerintah Daerah Teraktif dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Paksi-API). 

Penghargaan itu diberikan kepada Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.

"Ini sebagai komitmen Provinsi Jawa Tengah untuk terus melakukan pemberdayaan dan peningkatan masyarakat antikorupsi," ucap Pj Gubernur usai menerima penghargaan.

Berbagai upaya pencegahan korupsi telah dilakukan oleh Pemprov Jateng dimulai dari menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Jawa Tengah, hingga membuat kurikulum sekolah berintegritas dari jenjang SD/SMP di Kabupaten/Kota, SMA/SMK/SLB di tingkat Provinsi, sampai tingkat perguruan tinggi.

Selain itu, sejumlah kegiatan juga digelar guna mencegah adanya korupsi, antara lain menyelenggarakan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas untuk jabatan pimpinan tinggi beserta pasangannya, pada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemerintah kabupupaten/kota; kegiatan Penguatan Antikorupsi bagi Penyelenggaraan Negara Berintegritas; serta penyelenggaraan program Desa Antikorupsi.

"(Desa Antikorupsi) ini adalah pembentukan yang pertama di Indonesia, dan saat ini ada 30 desa antikorupsi (di Jateng). Ke depan akan terus kita tingkatkan, kita perluas untuk desa-desa yang lain," ucap Pj Gubernur.

Berbagai upaya pencegahan korupsi di Jateng juga banyak dibantu oleh Komunitas Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Kompak API), yang anggotanya tersebar di 35 kabupaten/kota dengan jumlah penyuluh lebih dari 600 orang. Ratusan orang yang ada di komunitas tersebut, bahkan sudah mengantongi sertifikat kompetensi dari lembaga sertifikasi profesi KPK. 

Pj Gubernur menilai, peran penyuluh antikorupsi sangatlah penting, karena mereka merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai integritas yang menjadi pondasi untuk membangun budaya antikorupsi.

"Kami terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Jawa Tengah," ucapnya.

Selain Pemprov Jateng, Inspektorat Jateng juga menerima penghargaan sebagai Mitra Strategis Pelaksanaan Antikorupsi di Daerah. Salah seorang warga Jateng bernama Sugih Wijayati juga menerima penghargaan sebagai Penyuluh Antikorupsi Inspiratif. Kemudian, Kota Surakarta juga menerima penghargaan sebagai Kota Percontohan Antikorupsi. 

Ketua KPK, Nawawi Pomolango menyampaikan, peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia menjadi kesempatan untuk melakukan refleksi, sudah sejauh mana setiap individu berkontribusi dalam memerangi korupsi. 

Saat ini, KPK dituntut untuk lebih berani dalam menegakkan integritas, lebih tegas dalam menindak korupsi, serta lebih berkomitmen dalam menjaga amanah yang telah diberikan oleh masyarakat. 

"Dukungan masyarakat sangat penting untuk menciptakan budaya antikorupsi yang kuat. Masyarakat harus menjadi mata dan telinga negara. Selain itu, penting bagi kita semua untuk membangun integritas pribadi," pesannya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu