Follow Us :              

Pj Gubernur: Sinergi Pemerintah dan Petani Wujudkan Swasembada Pangan

  14 January 2025  |   18:00:00  |   dibaca : 251 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur: Sinergi Pemerintah dan Petani Wujudkan Swasembada Pangan

14 January 2025 | 18:00:00 | dibaca : 251
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

GROBOGAN - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengikuti Panen Raya Jagung bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) di lahan seluas 578 hektare yang berlokasi di Desa Tegalsumur, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 14 Januari 2025.

Pj Gubernur menyampaikan, produktivitas lahan yang ditanami jagung tersebut mencapai 8-10 ton per hektare, sehingga total jumlah produksinya mencapai 4.624 ton hingga 5.780 ton. 

Adapun di Kabupaten Grobogan, terdapat 13 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang mengerjakan lahan seluas 3.950 hektare. Kelompok usaha tersebut mendapatkan dukungan modal dari PT BPR BKK Purwodadi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam. 

"Ini juga berkaitan dengan kebijakan Presiden terkait swasembada pangan. Beliau menyampaikan untuk menghentikan impor beberapa komoditas pangan, antara lain beras, jagung, garam, dan gula. Tambahan produksi ini memperkuat (posisi) Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi lumbung pangan (nasional), (dengan komoditas) padi dan jagung," katanya.

Pj Gubernur membeberkan, hasil panen jagung bersama kelompok tani ini langsung ditampung oleh beberapa industri, antara lain PT. Japfa Comfeed Indonesia, PT. Mulia Harvest Agritech, PT. CJ Feed and Care, dan PT. Malindo Feedmill dengan nilai mencapai Rp20,49 miliar. 

Harapannya, panen raya bisa menjadi motivasi untuk mewujudkan swasembada pangan dan menjaga laju inflasi. 

"Saya harap ini menjadi motivasi dan pendorong kita untuk lebih baik. Saya minta sinergitas dan keterpaduan (antara) pemerintah, petani, dan pengusaha terus ditingkatkan, agar produktivitas (tanaman pangan), seperti jagung (dapat terus) meningkat," tutur Pj Gubernur.

Pj Gubernur mengatakan, panen raya jagung merupakan tindak lanjut dari program New Food Supply Chain (rantai pasokan pangan baru) bagi komoditas beras, jagung, dan cabai, yang telah dikukuhkan pada tanggal 1 November 2024 dalam acara Jateng Inspiring Economic Effort Award. 

Program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi, baik bagi para petani, industri, maupun masyarakat. Bagi para petani, program tersebut dapat membantu mereka mengetahui kepastian harga dan segmentasi pasar bagi komoditas pangan. 

Sementara bagi pengusaha dan masyarakat, mereka akan mendapatkan komoditas pangan dengan harga terjangkau dan mengetahui ketersediaan bahan pangan karena rantai distribusinya yang menjadi lebih pendek. Dengan begitu, pemerintah menjadi lebih mudah dalam mengendalikan laju inflasi.  

Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menambahkan penanaman jagung oleh para petani dilakukan dengan sistem methuk. Jadi sebelum tanaman dipanen, petani sudah menanam bibit baru, sehingga panen dalam setahun jumlahnya bisa lebih banyak dari sebelumnya.

"Pemkab Grobogan dan PT BPR BKK Purwodadi berkomitmen mendampingi sektor pertanian hulu-hilir, dari tanam sampai penjualan," katanya.


Bagikan :

GROBOGAN - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengikuti Panen Raya Jagung bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) di lahan seluas 578 hektare yang berlokasi di Desa Tegalsumur, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 14 Januari 2025.

Pj Gubernur menyampaikan, produktivitas lahan yang ditanami jagung tersebut mencapai 8-10 ton per hektare, sehingga total jumlah produksinya mencapai 4.624 ton hingga 5.780 ton. 

Adapun di Kabupaten Grobogan, terdapat 13 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang mengerjakan lahan seluas 3.950 hektare. Kelompok usaha tersebut mendapatkan dukungan modal dari PT BPR BKK Purwodadi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam. 

"Ini juga berkaitan dengan kebijakan Presiden terkait swasembada pangan. Beliau menyampaikan untuk menghentikan impor beberapa komoditas pangan, antara lain beras, jagung, garam, dan gula. Tambahan produksi ini memperkuat (posisi) Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi lumbung pangan (nasional), (dengan komoditas) padi dan jagung," katanya.

Pj Gubernur membeberkan, hasil panen jagung bersama kelompok tani ini langsung ditampung oleh beberapa industri, antara lain PT. Japfa Comfeed Indonesia, PT. Mulia Harvest Agritech, PT. CJ Feed and Care, dan PT. Malindo Feedmill dengan nilai mencapai Rp20,49 miliar. 

Harapannya, panen raya bisa menjadi motivasi untuk mewujudkan swasembada pangan dan menjaga laju inflasi. 

"Saya harap ini menjadi motivasi dan pendorong kita untuk lebih baik. Saya minta sinergitas dan keterpaduan (antara) pemerintah, petani, dan pengusaha terus ditingkatkan, agar produktivitas (tanaman pangan), seperti jagung (dapat terus) meningkat," tutur Pj Gubernur.

Pj Gubernur mengatakan, panen raya jagung merupakan tindak lanjut dari program New Food Supply Chain (rantai pasokan pangan baru) bagi komoditas beras, jagung, dan cabai, yang telah dikukuhkan pada tanggal 1 November 2024 dalam acara Jateng Inspiring Economic Effort Award. 

Program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi, baik bagi para petani, industri, maupun masyarakat. Bagi para petani, program tersebut dapat membantu mereka mengetahui kepastian harga dan segmentasi pasar bagi komoditas pangan. 

Sementara bagi pengusaha dan masyarakat, mereka akan mendapatkan komoditas pangan dengan harga terjangkau dan mengetahui ketersediaan bahan pangan karena rantai distribusinya yang menjadi lebih pendek. Dengan begitu, pemerintah menjadi lebih mudah dalam mengendalikan laju inflasi.  

Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menambahkan penanaman jagung oleh para petani dilakukan dengan sistem methuk. Jadi sebelum tanaman dipanen, petani sudah menanam bibit baru, sehingga panen dalam setahun jumlahnya bisa lebih banyak dari sebelumnya.

"Pemkab Grobogan dan PT BPR BKK Purwodadi berkomitmen mendampingi sektor pertanian hulu-hilir, dari tanam sampai penjualan," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu