Follow Us :              

Tangani Jembatan Putus Akibat Longsor di Pekalongan, Pj Gubernur: Tahap Awal Akan Menggunakan Jembatan Bailey

  22 January 2025  |   15:15:00  |   dibaca : 320 
Kategori :
Bagikan :


Tangani Jembatan Putus Akibat Longsor di Pekalongan, Pj Gubernur: Tahap Awal Akan Menggunakan Jembatan Bailey

22 January 2025 | 15:15:00 | dibaca : 320
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meninjau lokasi terjadinya longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Rabu, 22 Januari 2025.

"Saya bersama Forkopimda Jateng dan (Pemerintah) Kabupaten Pekalongan mengucapkan turut berbelasungkawa, berdukacita atas terjadinya bencana longsor yang mengakibatkan korban meninggal," ucapnya saat meninjau lokasi.

Pj Gubernur mengungkapkan, setidaknya ada tiga jembatan yang putus atau rusak karena banjir. Akses jalan yang rusak ini cukup menghambat masuknya bantuan bagi masyarakat serta membuat aktivitas warga juga terganggu.

"Sudah kita rapatkan dan akan segera dimulai perbaikan jembatan. Tahap awal akan menggunakan jembatan bailey atau jembatan darurat. Jembatan sementara ini nanti bisa dijadikan akses jalan untuk menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro, sehingga tidak perlu ambil jalan memutar," katanya.

Per 22 Januari 2025 pukul 14.30 WIB, tercatat sebanyak 20 orang meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Kasimpar. Jumlah tersebut termasuk daftar orang hilang yang ditemukan meninggal dunia. 

Informasi terakhir sekitar pukul 15.30 WIB, ditemukan lagi satu orang hilang yang ternyata pulang ke rumah keluarganya, sehingga saat ini tersisa 7 orang yang masih belum ditemukan. Pj Gubernur memastikan penanganan bencana dan pencarian korban yang belum ditemukan masih akan terus dilakukan oleh tim gabungan.

"Korban luka-luka sudah ada yang pulang, ada yang masih di puskesmas, dan yang luka berat dirujuk ke rumah sakit terdekat," ucapnya.

Saat berada di lokasi, Pj Gubernur sempat berdialog dengan sejumlah korban yang masih dirawat di Puskesmas Petungkriyono. Salah satunya adalah pengelola Allo Coffee Empire yang saat kejadian berada di kafe bersama sejumlah pengunjung.

Dari percakapan tersebut, diketahui bahwa longsor terjadi akibat cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan. Sebelum kejadian, hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama kurang lebih 2-3 jam, hingga akhirnya menyebabkan tanah longsor yang menimpa sekitar 3 rumah dan 1 kafe.

"Di Kecamatan (Petungkriyono), banyak daerah perbukitan yang rawan untuk terjadi longsor," kata Pj Gubernur. 

Langkah-langkah penanganan yang sudah dilakukan, dengan menerjunkan sekitar 500 orang petugas dan relawan. Mereka bertugas untuk mencari korban yang masih belum ditemukan serta membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pepohonan.

Terkait penanganan bencana, berbagai bantuan bagi para korban sudah mulai berdatangan di posko penanganan bencana Kecamatan Petungkriyono. Sejumlah instansi, antara lain Kementerian Sosial, Pemprov Jateng, Pemkab Pekalongan, Bulog, dan lainnya, juga menyalurkan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa kasur lipat, pakaian, selimut, alat mandi, dan sembako.

"Mainan anak-anak juga kami siapkan. Dapur umum sudah siap dan mulai tadi pagi sudah operasional. Insyaallah para korban dan pengungsi yang terdampak bisa segera diberikan bantuan terkait masalah makan," ucap Pj Gubernur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, menambahkan, longsor di Desa Kasimpar ini mengakibatkan 3 rumah dan 1 kafe rusak berat. Selain itu, akses menuju Kecamatan Petungkriyono juga terputus. Ia menyampaikan, sudah dilakukan penanganan terkait tertutupnya akses jalan, sehingga saat ini jalan sudah mulai bisa dilewati.


Bagikan :

PEKALONGAN - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., meninjau lokasi terjadinya longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Rabu, 22 Januari 2025.

"Saya bersama Forkopimda Jateng dan (Pemerintah) Kabupaten Pekalongan mengucapkan turut berbelasungkawa, berdukacita atas terjadinya bencana longsor yang mengakibatkan korban meninggal," ucapnya saat meninjau lokasi.

Pj Gubernur mengungkapkan, setidaknya ada tiga jembatan yang putus atau rusak karena banjir. Akses jalan yang rusak ini cukup menghambat masuknya bantuan bagi masyarakat serta membuat aktivitas warga juga terganggu.

"Sudah kita rapatkan dan akan segera dimulai perbaikan jembatan. Tahap awal akan menggunakan jembatan bailey atau jembatan darurat. Jembatan sementara ini nanti bisa dijadikan akses jalan untuk menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro, sehingga tidak perlu ambil jalan memutar," katanya.

Per 22 Januari 2025 pukul 14.30 WIB, tercatat sebanyak 20 orang meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Kasimpar. Jumlah tersebut termasuk daftar orang hilang yang ditemukan meninggal dunia. 

Informasi terakhir sekitar pukul 15.30 WIB, ditemukan lagi satu orang hilang yang ternyata pulang ke rumah keluarganya, sehingga saat ini tersisa 7 orang yang masih belum ditemukan. Pj Gubernur memastikan penanganan bencana dan pencarian korban yang belum ditemukan masih akan terus dilakukan oleh tim gabungan.

"Korban luka-luka sudah ada yang pulang, ada yang masih di puskesmas, dan yang luka berat dirujuk ke rumah sakit terdekat," ucapnya.

Saat berada di lokasi, Pj Gubernur sempat berdialog dengan sejumlah korban yang masih dirawat di Puskesmas Petungkriyono. Salah satunya adalah pengelola Allo Coffee Empire yang saat kejadian berada di kafe bersama sejumlah pengunjung.

Dari percakapan tersebut, diketahui bahwa longsor terjadi akibat cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan. Sebelum kejadian, hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama kurang lebih 2-3 jam, hingga akhirnya menyebabkan tanah longsor yang menimpa sekitar 3 rumah dan 1 kafe.

"Di Kecamatan (Petungkriyono), banyak daerah perbukitan yang rawan untuk terjadi longsor," kata Pj Gubernur. 

Langkah-langkah penanganan yang sudah dilakukan, dengan menerjunkan sekitar 500 orang petugas dan relawan. Mereka bertugas untuk mencari korban yang masih belum ditemukan serta membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pepohonan.

Terkait penanganan bencana, berbagai bantuan bagi para korban sudah mulai berdatangan di posko penanganan bencana Kecamatan Petungkriyono. Sejumlah instansi, antara lain Kementerian Sosial, Pemprov Jateng, Pemkab Pekalongan, Bulog, dan lainnya, juga menyalurkan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa kasur lipat, pakaian, selimut, alat mandi, dan sembako.

"Mainan anak-anak juga kami siapkan. Dapur umum sudah siap dan mulai tadi pagi sudah operasional. Insyaallah para korban dan pengungsi yang terdampak bisa segera diberikan bantuan terkait masalah makan," ucap Pj Gubernur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, menambahkan, longsor di Desa Kasimpar ini mengakibatkan 3 rumah dan 1 kafe rusak berat. Selain itu, akses menuju Kecamatan Petungkriyono juga terputus. Ia menyampaikan, sudah dilakukan penanganan terkait tertutupnya akses jalan, sehingga saat ini jalan sudah mulai bisa dilewati.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu