Follow Us :              

Teknologi Modifikasi Cuaca Masih Diterapkan, Pemprov Jateng Terus Upayakan Penurunan Intensitas Hujan

  03 February 2025  |   10:00:00  |   dibaca : 590 
Kategori :
Bagikan :


Teknologi Modifikasi Cuaca Masih Diterapkan, Pemprov Jateng Terus Upayakan Penurunan Intensitas Hujan

03 February 2025 | 10:00:00 | dibaca : 590
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengupayakan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayahnya. 

Setidaknya ada 14 kabupaten/kota di Jateng yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor, akibat tingginya curah hujan di sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir.

"Kita terus minta bantuan BNPB (untuk) melakukan operasi TMC," ucap Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., usai membuka Kejuaraan Bola Voli di GOR Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, 3 Februari 2025.

Upaya mengurangi curah hujan melalui TMC sudah dilakukan sejak Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Saat itu, modifikasi cuaca sudah dilakukan selama kurang lebih 12 hari. 

Tidak hanya menerapkan TMC, Pemprov Jateng juga sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, dan sejumlah lembaga, terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana. Selain itu, apel kesiapsiagaan juga sudah dilaksanakan untuk mempersiapkan berbagai hal terkait penanggulangan bencana.

"Sebenarnya, kami pun dari awal sudah melaksanakan koordinasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); dan seluruh bupati/wali kota. Jadi kami sudah mempersiapkan, baik apel persiapan personel maupun peralatan," ucapnya.

Pj Gubernur menambahkan, para relawan juga dilibatkan dalam membantu penanganan dan evakuasi warga terdampak bencana.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, sejak tanggal 1 Januari-2 Februari 2025 terdapat 54 bencana terjadi, yakni 40 kejadian banjir, 6 bencana tanah longsor, 5 kejadian cuaca ekstrem, dan 3 kebakaran bangunan.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengupayakan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayahnya. 

Setidaknya ada 14 kabupaten/kota di Jateng yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor, akibat tingginya curah hujan di sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir.

"Kita terus minta bantuan BNPB (untuk) melakukan operasi TMC," ucap Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., usai membuka Kejuaraan Bola Voli di GOR Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, 3 Februari 2025.

Upaya mengurangi curah hujan melalui TMC sudah dilakukan sejak Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Saat itu, modifikasi cuaca sudah dilakukan selama kurang lebih 12 hari. 

Tidak hanya menerapkan TMC, Pemprov Jateng juga sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, dan sejumlah lembaga, terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana. Selain itu, apel kesiapsiagaan juga sudah dilaksanakan untuk mempersiapkan berbagai hal terkait penanggulangan bencana.

"Sebenarnya, kami pun dari awal sudah melaksanakan koordinasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); dan seluruh bupati/wali kota. Jadi kami sudah mempersiapkan, baik apel persiapan personel maupun peralatan," ucapnya.

Pj Gubernur menambahkan, para relawan juga dilibatkan dalam membantu penanganan dan evakuasi warga terdampak bencana.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, sejak tanggal 1 Januari-2 Februari 2025 terdapat 54 bencana terjadi, yakni 40 kejadian banjir, 6 bencana tanah longsor, 5 kejadian cuaca ekstrem, dan 3 kebakaran bangunan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu