Follow Us :              

Berikan Pelatihan dan Bantuan Modal Usaha, Wagub: Upaya Penanggulangan Kemiskinan

  25 February 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 89 
Kategori :
Bagikan :


Berikan Pelatihan dan Bantuan Modal Usaha, Wagub: Upaya Penanggulangan Kemiskinan

25 February 2025 | 08:00:00 | dibaca : 89
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan Provinsi Jawa Tengah memberikan pelatihan keterampilan usaha boga bagi 103 santri dari berbagai pondok pesantren, dan pelatihan barista bagi 10 perwakilan mahasiswa dari sejumlah universitas. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi kemiskinan di daerah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan bahwa ia mendorong para santri ambil bagian dalam upaya penuntasan kemiskinan di Jateng.

"(Pelatihan ini) sebagai upaya menanggulangi kemiskinan dan membuka peluang usaha bagi masyarakat Jawa Tengah," ucapnya saat membuka pelatihan yang diselenggarakan di Masjid Agung Jawa Tengah (MATJ), Kota Semarang pada Selasa, 25 Februari 2025.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, mengapresiasi para penyelanggara yang telah berhasil mengadakan kegiatan pelatihan tersebut. Sebab, ilmu dan pengalaman yang diberikan akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Ini juga berdampak terhadap pengentasan kemiskinan dan kebermanfaatan ke depan, tidak hanya membuka toko kue atau makanan, tetapi bisa menjadi guru di SMK, lembaga kursus, dan lain sebagainya," ujarnya.

Wagub mengatakan, hasil dari pelatihan ini dapat dipraktikkan di lingkungan pondok pesantren, misalnya dalam acara haflah ataupun acara-acara lain, konsumsinya bisa dikelola secara mandiri oleh para santri. 

“Ini juga bisa menjadi sumber ladang usaha milik pondok atau para santri," tuturnya.

Dengan banyaknya pelatihan yang diberikan kepada santri atau mahasiswa, maka keterampilan yang dimiliki juga semakin beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha. 

Salah seorang santri asal Kudus, Rahmat, mengaku senang dengan adanya pelatihan ini, karena bisa menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi memasak yang ia miliki.

"Harapannya, nanti kita bisa share ke temen-temen di pondok, supaya mereka nanti lebih mandiri dan bisa berwirausaha setelah keluar dari pondok," katanya.

Rahmat berharap, pelatihan seperti ini lebih rutin digelar, sehingga kualitas masakan di pondok bisa semakin meningkat, baik dari sisi gizi, rasa, maupun penyajian.  

Dalam acara tersebut, juga diserahkan bantuan modal usaha dari Baznas Jateng berupa Oven Elektrik 80x60 cm; Stand Mixer 3,5 liter; dan timbangan digital dengan total nilai Rp20 juta per penerima. Bantuan modal usaha tersebut diberikan kepada 10 orang penerima.

Selain itu, Baznas RI juga memberikan bantuan dengan total sebesar Rp200 juta pada kegiatan Pelatihan Z-Coffee.


Bagikan :

SEMARANG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan Provinsi Jawa Tengah memberikan pelatihan keterampilan usaha boga bagi 103 santri dari berbagai pondok pesantren, dan pelatihan barista bagi 10 perwakilan mahasiswa dari sejumlah universitas. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi kemiskinan di daerah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan bahwa ia mendorong para santri ambil bagian dalam upaya penuntasan kemiskinan di Jateng.

"(Pelatihan ini) sebagai upaya menanggulangi kemiskinan dan membuka peluang usaha bagi masyarakat Jawa Tengah," ucapnya saat membuka pelatihan yang diselenggarakan di Masjid Agung Jawa Tengah (MATJ), Kota Semarang pada Selasa, 25 Februari 2025.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, mengapresiasi para penyelanggara yang telah berhasil mengadakan kegiatan pelatihan tersebut. Sebab, ilmu dan pengalaman yang diberikan akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Ini juga berdampak terhadap pengentasan kemiskinan dan kebermanfaatan ke depan, tidak hanya membuka toko kue atau makanan, tetapi bisa menjadi guru di SMK, lembaga kursus, dan lain sebagainya," ujarnya.

Wagub mengatakan, hasil dari pelatihan ini dapat dipraktikkan di lingkungan pondok pesantren, misalnya dalam acara haflah ataupun acara-acara lain, konsumsinya bisa dikelola secara mandiri oleh para santri. 

“Ini juga bisa menjadi sumber ladang usaha milik pondok atau para santri," tuturnya.

Dengan banyaknya pelatihan yang diberikan kepada santri atau mahasiswa, maka keterampilan yang dimiliki juga semakin beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha. 

Salah seorang santri asal Kudus, Rahmat, mengaku senang dengan adanya pelatihan ini, karena bisa menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi memasak yang ia miliki.

"Harapannya, nanti kita bisa share ke temen-temen di pondok, supaya mereka nanti lebih mandiri dan bisa berwirausaha setelah keluar dari pondok," katanya.

Rahmat berharap, pelatihan seperti ini lebih rutin digelar, sehingga kualitas masakan di pondok bisa semakin meningkat, baik dari sisi gizi, rasa, maupun penyajian.  

Dalam acara tersebut, juga diserahkan bantuan modal usaha dari Baznas Jateng berupa Oven Elektrik 80x60 cm; Stand Mixer 3,5 liter; dan timbangan digital dengan total nilai Rp20 juta per penerima. Bantuan modal usaha tersebut diberikan kepada 10 orang penerima.

Selain itu, Baznas RI juga memberikan bantuan dengan total sebesar Rp200 juta pada kegiatan Pelatihan Z-Coffee.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu