Follow Us :              

Dongkrak PAD, Pemprov Jateng Gelar Pameran Goverment Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni

  17 April 2025  |   14:00:00  |   dibaca : 45 
Kategori :
Bagikan :


Dongkrak PAD, Pemprov Jateng Gelar Pameran Goverment Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni

17 April 2025 | 14:00:00 | dibaca : 45
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar pameran otomotif bertajuk “Goverment Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni Jateng di The Park Mall, Kota Semarang pada 17-20 April 2025. 

Pameran ini dibuka untuk umum dan gratis tanpa dipungut biaya. Para pengunjung bisa melihat pameran dari 17 merek kendaraan bermotor dalam acara tersebut. 

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., membuka langsung pameran yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah pada Kamis, 17 April 2025. 

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan, pameran ini diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor otomotif. Ia optimis sektor ekonomi dari jual beli kendaraan bermotor akan kembali membaik dengan meningkatnya daya beli masyarakat.

Tidak hanya memamerkan berbagai merek kendaraan, dalam kegiatan ini juga diluncurkan program Sengkuyung Prioritas yang bertujuan untuk mendorong peningkatan pendapatan pajak kendaraan bermotor (PKB). 

Selain itu, fasilitas layanan Samsat Keliling juga disediakan untuk mendekatkan akses pembayaran PKB. Dengan dibukanya layanan ini, harapannya para wajib pajak bisa membayarkan PKB di acara tersebut. 

Gubernur menegaskan, seorang wajib pajak jangan diperlakukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek. 

“Kita uwongkan (memanusiakan) masyarakat, sehingga secara sadar mereka akan ikut serta membangun wilayah kita,” ucapnya.

Ia mencontohkan, salah satu program yang sedang dilaksanakan oleh Pemprov Jateng, yakni penghapusan tunggakan dan denda PKB yang belum terbayarkan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam program yang berlangsung pada 8 April-30 Juni 2025 ini, masyarakat hanya perlu membayar PKB pada tahun berjalan.

“Kita ada penghapusan PKB. Secara tidak langsung kemudahan ini dinikmati masyarakat, untuk (meningkatkan) kesadaran (dalam membayarkan) pajaknya,” ucapnya.

PT Jasa Raharja juga mendukung program ini dengan menghapus denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Jadi, masyarakat hanya perlu membayar administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).

Kepala Bapenda Jawa Tengah, Nadi Santoso, menyampaikan, pameran ini merupakan ajang promosi dan edukasi tentang dunia otomotif dan pelayanan publik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan pendapatan daerah, khususnya dari PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Program Sengkuyung Prioritas 2025 yang diluncurkan juga menjadi strategi untuk menurunkan angka pembayaran PKB yang belum tertunaikan pada tahun berjalan, melalui pendekatan kolaboratif lintas wilayah dan lintas perangkat daerah. 

Ka Bapenda Jateng menyampaikan, pada Januari-Februari 2025 masih ada lebih dari 495 ribu objek pajak yang belum membayarkan pajak kendaraannya. Nilai yang belum didapat dari PKB jumlahnya mencapai Rp129,7 miliar, sedangkan dari Opsen PKB sebesar Rp80,2 miliar.

“Inilah tantangan yang kita hadapi bersama. Kita mengajak seluruh kepala daerah, perangkat pengelola pendapatan, dan mitra strategis untuk bersama-sama ngopeni lan nglakoni tugas ini, demi memperkuat kemandirian fiskal daerah,” ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar pameran otomotif bertajuk “Goverment Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni Jateng di The Park Mall, Kota Semarang pada 17-20 April 2025. 

Pameran ini dibuka untuk umum dan gratis tanpa dipungut biaya. Para pengunjung bisa melihat pameran dari 17 merek kendaraan bermotor dalam acara tersebut. 

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., membuka langsung pameran yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah pada Kamis, 17 April 2025. 

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan, pameran ini diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor otomotif. Ia optimis sektor ekonomi dari jual beli kendaraan bermotor akan kembali membaik dengan meningkatnya daya beli masyarakat.

Tidak hanya memamerkan berbagai merek kendaraan, dalam kegiatan ini juga diluncurkan program Sengkuyung Prioritas yang bertujuan untuk mendorong peningkatan pendapatan pajak kendaraan bermotor (PKB). 

Selain itu, fasilitas layanan Samsat Keliling juga disediakan untuk mendekatkan akses pembayaran PKB. Dengan dibukanya layanan ini, harapannya para wajib pajak bisa membayarkan PKB di acara tersebut. 

Gubernur menegaskan, seorang wajib pajak jangan diperlakukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek. 

“Kita uwongkan (memanusiakan) masyarakat, sehingga secara sadar mereka akan ikut serta membangun wilayah kita,” ucapnya.

Ia mencontohkan, salah satu program yang sedang dilaksanakan oleh Pemprov Jateng, yakni penghapusan tunggakan dan denda PKB yang belum terbayarkan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam program yang berlangsung pada 8 April-30 Juni 2025 ini, masyarakat hanya perlu membayar PKB pada tahun berjalan.

“Kita ada penghapusan PKB. Secara tidak langsung kemudahan ini dinikmati masyarakat, untuk (meningkatkan) kesadaran (dalam membayarkan) pajaknya,” ucapnya.

PT Jasa Raharja juga mendukung program ini dengan menghapus denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Jadi, masyarakat hanya perlu membayar administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).

Kepala Bapenda Jawa Tengah, Nadi Santoso, menyampaikan, pameran ini merupakan ajang promosi dan edukasi tentang dunia otomotif dan pelayanan publik. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan pendapatan daerah, khususnya dari PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Program Sengkuyung Prioritas 2025 yang diluncurkan juga menjadi strategi untuk menurunkan angka pembayaran PKB yang belum tertunaikan pada tahun berjalan, melalui pendekatan kolaboratif lintas wilayah dan lintas perangkat daerah. 

Ka Bapenda Jateng menyampaikan, pada Januari-Februari 2025 masih ada lebih dari 495 ribu objek pajak yang belum membayarkan pajak kendaraannya. Nilai yang belum didapat dari PKB jumlahnya mencapai Rp129,7 miliar, sedangkan dari Opsen PKB sebesar Rp80,2 miliar.

“Inilah tantangan yang kita hadapi bersama. Kita mengajak seluruh kepala daerah, perangkat pengelola pendapatan, dan mitra strategis untuk bersama-sama ngopeni lan nglakoni tugas ini, demi memperkuat kemandirian fiskal daerah,” ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu