Foto : Ebron (Humas Jateng)
Foto : Ebron (Humas Jateng)
SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta para petugas haji daerah (PHD) tahun 2025 untuk betul-betul memahami tugasnya dalam melayani para jemaah haji. Sebab, tugas yang diemban tidaklah mudah, karena mereka dituntut untuk selalu siaga kapan pun dibutuhkan.
Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan kepada Petugas Haji Jateng Terintegrasi (Petugas Kloter dan PHD se-Jateng) di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, Kota Semarang pada Rabu, 23 April 2025.
"Pelajari buku sakunya, maktab (kantor yang melayani jemaah haji)-nya, sektornya dari mana saja, karena nanti bukan hanya ditanya oleh kloter kita (Jateng) saja. Akan tetapi juga oleh kloter lain, karena kita pakai seragam. Jadi mungkin ditanya oleh jemaah dari kloter seluruh Indonesia," ucapnya.
Berbekal pengetahuan dasar yang betul-betul dipahami, maka para petugas haji sudah siap dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah.
Wagub berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan saling berkoordinasi saat menjalankan tugas. Para petugas juga perlu mencatat nomor-nomor kontak penting untuk keadaan darurat.
"Harus sabar, terima kasih (juga kepada) dokter dan perawat yang mau jadi petugas haji. Jaga kesehatan, pelayanan di sana berbeda dengan ketika di Indonesia," kata Wagub.
Dalam kesempatan itu, Wagub menceritakan pengalamannya saat menjadi petugas haji pada tahun 2016. Ia lebih memilih berjaga di lokasi yang kemungkinan besar banyak dibutuhkan jemaah. Sebab, tidak menutup kemungkinan bahwa petugas tidak hanya membantu jemaah dari kloter yang dilayaninya.
"2016 saya pernah jalani seperti Bapak-Ibu. Butuh kesabaran dan dedikasi kuat. Saya paling senang (kegiatan) di luar kamar, pakai seragam. Tujuannya beri pelayanan, yang kita layani bukan di kloter kita saja, tetapi seluruh jamaah indonesia," paparnya.
SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta para petugas haji daerah (PHD) tahun 2025 untuk betul-betul memahami tugasnya dalam melayani para jemaah haji. Sebab, tugas yang diemban tidaklah mudah, karena mereka dituntut untuk selalu siaga kapan pun dibutuhkan.
Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan kepada Petugas Haji Jateng Terintegrasi (Petugas Kloter dan PHD se-Jateng) di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, Kota Semarang pada Rabu, 23 April 2025.
"Pelajari buku sakunya, maktab (kantor yang melayani jemaah haji)-nya, sektornya dari mana saja, karena nanti bukan hanya ditanya oleh kloter kita (Jateng) saja. Akan tetapi juga oleh kloter lain, karena kita pakai seragam. Jadi mungkin ditanya oleh jemaah dari kloter seluruh Indonesia," ucapnya.
Berbekal pengetahuan dasar yang betul-betul dipahami, maka para petugas haji sudah siap dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah.
Wagub berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan saling berkoordinasi saat menjalankan tugas. Para petugas juga perlu mencatat nomor-nomor kontak penting untuk keadaan darurat.
"Harus sabar, terima kasih (juga kepada) dokter dan perawat yang mau jadi petugas haji. Jaga kesehatan, pelayanan di sana berbeda dengan ketika di Indonesia," kata Wagub.
Dalam kesempatan itu, Wagub menceritakan pengalamannya saat menjadi petugas haji pada tahun 2016. Ia lebih memilih berjaga di lokasi yang kemungkinan besar banyak dibutuhkan jemaah. Sebab, tidak menutup kemungkinan bahwa petugas tidak hanya membantu jemaah dari kloter yang dilayaninya.
"2016 saya pernah jalani seperti Bapak-Ibu. Butuh kesabaran dan dedikasi kuat. Saya paling senang (kegiatan) di luar kamar, pakai seragam. Tujuannya beri pelayanan, yang kita layani bukan di kloter kita saja, tetapi seluruh jamaah indonesia," paparnya.
Berita Terbaru