Follow Us :              

Wagub Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi dan Kepedulian Lintas Agama di Jateng

  25 April 2025  |   13:00:00  |   dibaca : 8 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi dan Kepedulian Lintas Agama di Jateng

25 April 2025 | 13:00:00 | dibaca : 8
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menerima audiensi Panitia Perayaan Waisak dan Perjalanan Suci Thudong di ruang kerjanya pada Jumat, 25 April 2025. 

Pertemuan ini menjadi bagian dari persiapan perayaan Waisak Nasional yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

“Hari ini saya berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara kita yang ada di Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia). (Perayaan) Waisak ini menjadi sentral di Jawa Tengah karena ada Borobudur,” ucap Wagub.

Ia menyampaikan, para Bhante yang melakukan Thudong atau perjalanan spiritual yang dilakukan dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer. Mereka dijadwalkan tiba di Kota Semarang pada 6-7 Mei 2025 mendatang. 

“Insyaallah akan kita sambut juga di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 7 Mei. Saya senang kegiatan Waisak ini juga menyertakan bakti sosial, selaras dengan program Pemprov, seperti Dokter Spesialis Keliling,” tambahnya.

Menurutnya, penyambutan para bhante merupakan momentum penting dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas agama.

Dalam audiensi itu, Wagub menyampaikan, pihaknya berharap seluruh rangkaian peringatan Waisak dapat berjalan dengan lancar.

“Kita harus kawal dengan baik, dan memastikan perjalanan Thudong sampai hari H benar-benar lancar. Terima kasih kepada kawan-kawan Buddha yang tiap tahun menggelar bakti sosial tanpa melihat siapa, tetapi murni karena kemanusiaan,” pungkasnya.

Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono, menyampaikan rasa syukurnya karena bisa diterima langsung oleh Wagub. 

“Kami sangat bersyukur hari ini bisa diterima, kami selaku Panitia Waisak dan Thudong Nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan rangkaian kegiatan Waisak akan dimulai pada 4 Mei dengan kegiatan Karya Bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Selanjutnya diselenggarakan Bakti Sosial Pengobatan Gratis pada tanggal 10-11 Mei 2025 di Zona 2 Candi Borobudur. Bakti sosial ditargetkan melayani 7.000 hingga 8.000 warga dalam dua hari itu. Pelayanannya, meliputi operasi katarak, bibir sumbing, bedah minor, serta layanan dokter gigi, mata, dan umum.

“Beberapa tahun terakhir, fokus kami di katarak dan gigi, karena layanan umum sudah ter-cover BPJS,” jelasnya.

Puncak Perayaan Waisak berlangsung pada tanggal 12 Mei 2025, dengan dilakukannya prosesi kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, mulai pukul 14.00 WIB. Selanjutnya, pelepasan lampion pada pukul 21.00 WIB, dan Detik-Detik Waisak dilaksanakan pada pukul 23.55.29 WIB.

Sementara itu, rombongan Thudong diperkirakan akan masuk ke Semarang pada tanggal 6 Mei di sore hari. Kemudian pada 7 Mei, para Banthe akan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Magelang.

Rute perjalanan para Bhante Thudong di Indonesia dimulai dari Jakarta dan melintasi beberapa kota, antara lain Bekasi, Cikarang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, hingga sampai di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.


Bagikan :

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menerima audiensi Panitia Perayaan Waisak dan Perjalanan Suci Thudong di ruang kerjanya pada Jumat, 25 April 2025. 

Pertemuan ini menjadi bagian dari persiapan perayaan Waisak Nasional yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

“Hari ini saya berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara kita yang ada di Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia). (Perayaan) Waisak ini menjadi sentral di Jawa Tengah karena ada Borobudur,” ucap Wagub.

Ia menyampaikan, para Bhante yang melakukan Thudong atau perjalanan spiritual yang dilakukan dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer. Mereka dijadwalkan tiba di Kota Semarang pada 6-7 Mei 2025 mendatang. 

“Insyaallah akan kita sambut juga di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 7 Mei. Saya senang kegiatan Waisak ini juga menyertakan bakti sosial, selaras dengan program Pemprov, seperti Dokter Spesialis Keliling,” tambahnya.

Menurutnya, penyambutan para bhante merupakan momentum penting dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas agama.

Dalam audiensi itu, Wagub menyampaikan, pihaknya berharap seluruh rangkaian peringatan Waisak dapat berjalan dengan lancar.

“Kita harus kawal dengan baik, dan memastikan perjalanan Thudong sampai hari H benar-benar lancar. Terima kasih kepada kawan-kawan Buddha yang tiap tahun menggelar bakti sosial tanpa melihat siapa, tetapi murni karena kemanusiaan,” pungkasnya.

Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono, menyampaikan rasa syukurnya karena bisa diterima langsung oleh Wagub. 

“Kami sangat bersyukur hari ini bisa diterima, kami selaku Panitia Waisak dan Thudong Nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan rangkaian kegiatan Waisak akan dimulai pada 4 Mei dengan kegiatan Karya Bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Selanjutnya diselenggarakan Bakti Sosial Pengobatan Gratis pada tanggal 10-11 Mei 2025 di Zona 2 Candi Borobudur. Bakti sosial ditargetkan melayani 7.000 hingga 8.000 warga dalam dua hari itu. Pelayanannya, meliputi operasi katarak, bibir sumbing, bedah minor, serta layanan dokter gigi, mata, dan umum.

“Beberapa tahun terakhir, fokus kami di katarak dan gigi, karena layanan umum sudah ter-cover BPJS,” jelasnya.

Puncak Perayaan Waisak berlangsung pada tanggal 12 Mei 2025, dengan dilakukannya prosesi kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, mulai pukul 14.00 WIB. Selanjutnya, pelepasan lampion pada pukul 21.00 WIB, dan Detik-Detik Waisak dilaksanakan pada pukul 23.55.29 WIB.

Sementara itu, rombongan Thudong diperkirakan akan masuk ke Semarang pada tanggal 6 Mei di sore hari. Kemudian pada 7 Mei, para Banthe akan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Magelang.

Rute perjalanan para Bhante Thudong di Indonesia dimulai dari Jakarta dan melintasi beberapa kota, antara lain Bekasi, Cikarang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, hingga sampai di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu