Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyebut, buruh adalah investasi yang harus dijaga kesejahteraannya. Sebab, tingginya kesejahteraan buruh akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Jateng.
"Jateng banyak melakukan kemajuan. Buruh tak hanya sebagai alat produksi, tetapi suatu investasi yang harus kita jaga, sehingga perlu ada jaminan-jaminan dari pemerintah," ucapnya saat menghadiri Dialog Ketenagakerjaan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah pada Selasa, 29 April 2025
Pihaknya senantiasa membangun komunikasi yang harmonis di antara tripartit, yakni pemerintah, buruh, dan pengusaha. Dengan begitu, semua pihak bisa mendapatkan manfaat, buruh dapat bekerja dengan nyaman karena sejahtera, dan pengusaha juga menerima keuntungan dari hasil usahanya.
"Sehingga bapak ibu bisa berkarya, berkontribusi untuk perusahaan, keluarga, dan masyarakat," ucap Gubernur.
Dalam dialog tersebut, Gubernur menyampaikan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk menarik investor ke Jateng yang dapat memperluas akses lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Belum lama ini, ia juga berbicara dalam sebuah forum investasi Indonesia Investment Summit di Swissotel PIK Jakarta pada Selasa, 15 April 2025 lalu.
Gubernur menawarkan investasi di Jateng kepada setidaknya 100 investor dari 5 negara, yakni Cina, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Indonesia.
"Gubernur juga harus bisa marketing. Saya juga jualan. Saya temui semua investor itu (di Jakarta). Ada seratusan investor dari berbagai negara," bebernya.
Sementara dari sisi buruh, ia ingin buruh di Jateng punya jaminan hukum, kesehatan, upah, dan kesejahteraan lainnya.
Salah satu hal yang sudah diupayakan, adanya desk tenaga kerja di Polda Jateng. Desk ini bertujuan untuk mengawal persoalan-persoalan hubungan industrial agar permasalahan yang ada bisa terselesaikan dengan baik.
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyebut, buruh adalah investasi yang harus dijaga kesejahteraannya. Sebab, tingginya kesejahteraan buruh akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Jateng.
"Jateng banyak melakukan kemajuan. Buruh tak hanya sebagai alat produksi, tetapi suatu investasi yang harus kita jaga, sehingga perlu ada jaminan-jaminan dari pemerintah," ucapnya saat menghadiri Dialog Ketenagakerjaan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah pada Selasa, 29 April 2025
Pihaknya senantiasa membangun komunikasi yang harmonis di antara tripartit, yakni pemerintah, buruh, dan pengusaha. Dengan begitu, semua pihak bisa mendapatkan manfaat, buruh dapat bekerja dengan nyaman karena sejahtera, dan pengusaha juga menerima keuntungan dari hasil usahanya.
"Sehingga bapak ibu bisa berkarya, berkontribusi untuk perusahaan, keluarga, dan masyarakat," ucap Gubernur.
Dalam dialog tersebut, Gubernur menyampaikan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk menarik investor ke Jateng yang dapat memperluas akses lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Belum lama ini, ia juga berbicara dalam sebuah forum investasi Indonesia Investment Summit di Swissotel PIK Jakarta pada Selasa, 15 April 2025 lalu.
Gubernur menawarkan investasi di Jateng kepada setidaknya 100 investor dari 5 negara, yakni Cina, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Indonesia.
"Gubernur juga harus bisa marketing. Saya juga jualan. Saya temui semua investor itu (di Jakarta). Ada seratusan investor dari berbagai negara," bebernya.
Sementara dari sisi buruh, ia ingin buruh di Jateng punya jaminan hukum, kesehatan, upah, dan kesejahteraan lainnya.
Salah satu hal yang sudah diupayakan, adanya desk tenaga kerja di Polda Jateng. Desk ini bertujuan untuk mengawal persoalan-persoalan hubungan industrial agar permasalahan yang ada bisa terselesaikan dengan baik.
Berita Terbaru