Foto : Gholib (Humas Jateng)
Foto : Gholib (Humas Jateng)
BATANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengeluarkan terobosan kebijakan baru pada momentum hari Buruh (May Day) 2025. Kebijakan tersebut secara langsung berdampak pada kesejahteraan buruh di Jateng.
Pertama, Gubernur memangkas tarif Bus Trans Jateng (BRT) bagi para buruh. Jika sebelumnya tarif BRT bagi buruh sebesar Rp2.000 untuk sekali perjalanan, maka kini diturunkan menjadi Rp1.000. Tarif bagi buruh ini sama dengan tarif yang diberikan kepada para pelajar.
"Transportasi mudah dan murah bagi buruh. Sebelumnya Rp2.000 jadi Rp1.000," ucap Gubernur usai meresmikan Daycare dan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Kamis, 1 Mei 2025.
Ia mengungkapkan, tidak semua buruh memiliki kendaraan bermotor. Bisa jadi buruh hanya memiliki satu kendaraan, tetapi digunakan oleh suami atau istri maupun anak untuk kebutuhan lain. Dengan begitu, armada bus menjadi salah satu pilihan transportasi yang dapat digunakan oleh para buruh. Gubernur berharap, pemangkasan tarif ini bisa menekan pengeluaran harian buruh.
Adapun terbosan kedua, Gubernur mewajibkan perusahaan yang ada di kawasan industri di Jateng menyediakan daycare atau tempat penitipan anak. Ia juga sudah membuat surat edaran untuk merealisasikan hal tersebut.
Salah satu daycare yang sudah diresmikan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) ini, mampu menampung 40 anak dengan jam operasional mulai dari pukul 07.00 sampai 16.00 WIB. Daycare difasilitasi dengan ruangan ber-AC yang memiliki berbagai macam mainan edukasi dan matras tempat tidur yang nyaman. Tempat penitipan anak ini juga dikelola oleh sejumlah pengasuh yang profesional dalam merawat dan mendidik anak.
Pada kunjungannya itu, Gubernur juga sempat meninjau ruangan daycare dan menyapa anak-anak.
"Ruanganya nyaman sekali. Jangankan anak, saya juga mau nongkrong di situ," ucapnya.
Dengan adanya daycare ini, Gubernur berharap dapat memudahkan buruh dalam merawat dan mendidik anaknya. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi perusahaan, karena buruh yang anaknya dititipkan di daycare yang berada di lokasi yang sama dengan tempat kerjanya, membuat para buruh bisa lebih fokus bekerja, sehingga produktivitasnya juga bisa meningkat.
Pengelola Daycare KITB, Etika Umi Romlah, mengatakan, pelayanan penitipan anak diberikan khusus untuk anak usia 2-6 tahun. Layanan yang diberikan berupa pendidikan karakter hingga kesehatan. Para pengasuh yang bertugas untuk mendidik anak-anak juga harus memiliki kualifikasi profesional.
"Minimal sudah pernah bekerja di bidangnya 10 tahun, karena harus memberikan pendidikan karakter bagi anak," katanya.
Selain mengunjungi daycare, Gubernur juga mengecek Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan dan masjid di kawasan industri tersebut.
BATANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengeluarkan terobosan kebijakan baru pada momentum hari Buruh (May Day) 2025. Kebijakan tersebut secara langsung berdampak pada kesejahteraan buruh di Jateng.
Pertama, Gubernur memangkas tarif Bus Trans Jateng (BRT) bagi para buruh. Jika sebelumnya tarif BRT bagi buruh sebesar Rp2.000 untuk sekali perjalanan, maka kini diturunkan menjadi Rp1.000. Tarif bagi buruh ini sama dengan tarif yang diberikan kepada para pelajar.
"Transportasi mudah dan murah bagi buruh. Sebelumnya Rp2.000 jadi Rp1.000," ucap Gubernur usai meresmikan Daycare dan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Kamis, 1 Mei 2025.
Ia mengungkapkan, tidak semua buruh memiliki kendaraan bermotor. Bisa jadi buruh hanya memiliki satu kendaraan, tetapi digunakan oleh suami atau istri maupun anak untuk kebutuhan lain. Dengan begitu, armada bus menjadi salah satu pilihan transportasi yang dapat digunakan oleh para buruh. Gubernur berharap, pemangkasan tarif ini bisa menekan pengeluaran harian buruh.
Adapun terbosan kedua, Gubernur mewajibkan perusahaan yang ada di kawasan industri di Jateng menyediakan daycare atau tempat penitipan anak. Ia juga sudah membuat surat edaran untuk merealisasikan hal tersebut.
Salah satu daycare yang sudah diresmikan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) ini, mampu menampung 40 anak dengan jam operasional mulai dari pukul 07.00 sampai 16.00 WIB. Daycare difasilitasi dengan ruangan ber-AC yang memiliki berbagai macam mainan edukasi dan matras tempat tidur yang nyaman. Tempat penitipan anak ini juga dikelola oleh sejumlah pengasuh yang profesional dalam merawat dan mendidik anak.
Pada kunjungannya itu, Gubernur juga sempat meninjau ruangan daycare dan menyapa anak-anak.
"Ruanganya nyaman sekali. Jangankan anak, saya juga mau nongkrong di situ," ucapnya.
Dengan adanya daycare ini, Gubernur berharap dapat memudahkan buruh dalam merawat dan mendidik anaknya. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi perusahaan, karena buruh yang anaknya dititipkan di daycare yang berada di lokasi yang sama dengan tempat kerjanya, membuat para buruh bisa lebih fokus bekerja, sehingga produktivitasnya juga bisa meningkat.
Pengelola Daycare KITB, Etika Umi Romlah, mengatakan, pelayanan penitipan anak diberikan khusus untuk anak usia 2-6 tahun. Layanan yang diberikan berupa pendidikan karakter hingga kesehatan. Para pengasuh yang bertugas untuk mendidik anak-anak juga harus memiliki kualifikasi profesional.
"Minimal sudah pernah bekerja di bidangnya 10 tahun, karena harus memberikan pendidikan karakter bagi anak," katanya.
Selain mengunjungi daycare, Gubernur juga mengecek Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan dan masjid di kawasan industri tersebut.
Berita Terbaru