Follow Us :              

Gubernur Apresiasi Dukungan Layanan Psikososial Korban Bencana Tanah Bergerak Sirampog Brebes 

  02 May 2025  |   13:30:00  |   dibaca : 32 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Apresiasi Dukungan Layanan Psikososial Korban Bencana Tanah Bergerak Sirampog Brebes 

02 May 2025 | 13:30:00 | dibaca : 32
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

BREBES - Para warga terdampak tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, tidak hanya memperoleh tempat tinggal yang representatif di pengungsian, tetapi juga mendapatkan dukungan layanan psikososial dari organisasi kemasyarakatan.

Sebagai informasi, dukungan psikososial adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologi dan sosial individu maupun masyarakat setelah mengalami krisis dalam menghadapi bencana maupun kecelakaan.

Di Pengungsian Gunung Poh, ibu-ibu diberikan dukungan layanan psikososial dengan pelatihan membuat buket, kue, es buah, dan ecoprint (teknik percetakan menggunakan bahan alami). Hasil karya mereka bahkan dipamerkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., saat ia berkunjung ke lokasi pada Jumat, 2 Mei 2025.

Salah seorang pengungsi, Azizah, menceritakan, selama di pengungsian ia banyak mendapatkan pengalaman, termasuk belajar keterampilan baru. Dengan begitu, ia bisa meningkatkan kreativitas dan tidak merasa bosan di pengungsian.

"Hari ini ada pelatihan membuat bola-bola coklat, kemarin pelatihan buket, rencana hari Minggu nanti ada pelatihan ecoprint juga,” ucapnya.

Harapannya, setelah pindah dari pengungsian, produk-produk yang diciptakan bisa dijual sehingga bisa menjadi usaha baru baginya. 

Pelatihan membuat kue, es, buket, dan ecoprint itu merupakan dukungan layanan psikososial yang diberikan bagi korban bencana alam yang diinisiasi oleh Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Brebes. Salah satu organisasi otonom Muhammadiyah ini ingin membantu warga di pengungsian agar mereka lebih produktif dan tidak merasa bosan di sana.

Anggota Nasyiatul Aisyiyah sudah berada di Pengungsian Gunung Poh selama lima hari. Mereka memberikan berbagai jenis pelatihan, seperti membuat kue, buket, ecoprint, dan lain sebagainya. Selain itu, mereka juga mengadakan pengajian untuk ibu-ibu.

"Kami memberikan layanan psikososial, memberikan penguatan mental agar tidak bosan di pengungsian. Harapannya ketika sudah keluar (dari pengungsian) nanti bisa lebih kreatif," ujar salah seorang relawan layanan psikososial, Devi, saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi puluhan organisasi yang sudah membantu korban terdampak tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Tidak hanya di tempat pengungsian, tetapi mereka juga turun langsung ke lokasi bencana.

Menurutnya, layanan psikososial ini sangat penting untuk memperkuat mental dan kondisi psikologis para korban, termasuk anak-anak yang harus mendapatkan perhatian lebih dengan adanya layanan trauma healing.

"Ini meringankan masyarakat kita yang kena musibah," katanya.


Bagikan :

BREBES - Para warga terdampak tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, tidak hanya memperoleh tempat tinggal yang representatif di pengungsian, tetapi juga mendapatkan dukungan layanan psikososial dari organisasi kemasyarakatan.

Sebagai informasi, dukungan psikososial adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologi dan sosial individu maupun masyarakat setelah mengalami krisis dalam menghadapi bencana maupun kecelakaan.

Di Pengungsian Gunung Poh, ibu-ibu diberikan dukungan layanan psikososial dengan pelatihan membuat buket, kue, es buah, dan ecoprint (teknik percetakan menggunakan bahan alami). Hasil karya mereka bahkan dipamerkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., saat ia berkunjung ke lokasi pada Jumat, 2 Mei 2025.

Salah seorang pengungsi, Azizah, menceritakan, selama di pengungsian ia banyak mendapatkan pengalaman, termasuk belajar keterampilan baru. Dengan begitu, ia bisa meningkatkan kreativitas dan tidak merasa bosan di pengungsian.

"Hari ini ada pelatihan membuat bola-bola coklat, kemarin pelatihan buket, rencana hari Minggu nanti ada pelatihan ecoprint juga,” ucapnya.

Harapannya, setelah pindah dari pengungsian, produk-produk yang diciptakan bisa dijual sehingga bisa menjadi usaha baru baginya. 

Pelatihan membuat kue, es, buket, dan ecoprint itu merupakan dukungan layanan psikososial yang diberikan bagi korban bencana alam yang diinisiasi oleh Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Brebes. Salah satu organisasi otonom Muhammadiyah ini ingin membantu warga di pengungsian agar mereka lebih produktif dan tidak merasa bosan di sana.

Anggota Nasyiatul Aisyiyah sudah berada di Pengungsian Gunung Poh selama lima hari. Mereka memberikan berbagai jenis pelatihan, seperti membuat kue, buket, ecoprint, dan lain sebagainya. Selain itu, mereka juga mengadakan pengajian untuk ibu-ibu.

"Kami memberikan layanan psikososial, memberikan penguatan mental agar tidak bosan di pengungsian. Harapannya ketika sudah keluar (dari pengungsian) nanti bisa lebih kreatif," ujar salah seorang relawan layanan psikososial, Devi, saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi puluhan organisasi yang sudah membantu korban terdampak tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Tidak hanya di tempat pengungsian, tetapi mereka juga turun langsung ke lokasi bencana.

Menurutnya, layanan psikososial ini sangat penting untuk memperkuat mental dan kondisi psikologis para korban, termasuk anak-anak yang harus mendapatkan perhatian lebih dengan adanya layanan trauma healing.

"Ini meringankan masyarakat kita yang kena musibah," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu