Follow Us :              

Apresiasi Kerja Sama Pemkab Pati dan TNI-Polri, Gubernur: Perlu Dicontoh Kabupaten Lain

  08 May 2025  |   12:00:00  |   dibaca : 11 
Kategori :
Bagikan :


Apresiasi Kerja Sama Pemkab Pati dan TNI-Polri, Gubernur: Perlu Dicontoh Kabupaten Lain

08 May 2025 | 12:00:00 | dibaca : 11
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

PATI - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Pati yang menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri dalam mewujudkan swasembada pangan. Sebab, program itu juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. 

Ia berharap, hal serupa dapat direplikasi oleh kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.

"Saya sebagai Gubernur mengapresiasi Bupati Pati yang telah melakukan kegiatan ini. Nanti perlu dicontoh oleh kabupaten lain, sehingga swasembada pangan di Jawa Tengah bisa ter-cover (terpenuhi)," ucapnya saat memberikan arahan dalam acara Penandatanganan Dukungan TNI-Polri terhadap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Petani di Pendopo Kabupaten Pati pada Kamis, 8 Mei 2025.

Acara ini dihadiri oleh 511 personel bintara pembina desa (babinsa) dan 254 personel bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) dari 401 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Pati. Hadir juga Wakapolresta Pati, Komandan Kodim 0718/Pati, seluruh kapolsek dan danramil, serta perwakilan kecamatan dan sejumlah pejabat Pemkab Pati.

Gubernur menyampaikan, kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan tidak hanya dalam bentuk dukungan, tetapi TNI dan Polri juga harus melakukan praktik nyata di lapangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan, mulai dari memetakan wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau, memantau kondisi saluran air, mengetahui potensi tanaman, memahami permasalahan yang dihadapi petani, sampai mengawal pada masa panen.

"Dukungan ini sangat perlu, karena pemda (pemerintah daerah) tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari seluruh instansi vertikal, termasuk TNI-Polri" katanya.

Ia menambahkan, hampir seluruh daerah di Jawa Tengah mengalami surplus padi. Hal ini tentunya harus dijaga dan ditingkatkan. Maka dari itu, upaya yang dilakukan oleh Pemkab Pati sudah bagus, karena setelah kebutuhan padi terpenuhi, bahkan berlebih, maka yang dikejar adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Ini bisa jadi pioner dalam swasembada pangan. Secara umum di Jawa Tengah luasan tanam tahun 2024 sebesar 1,5 juta hektare dengan hasil panen 8,8 juta ton dan berkontribusi sebesar 16,5 persen (terhadap) kebutuhan padi nasional," katanya.

Bupati Pati, Sudewo mengatakan, seluruh petani di Kabupaten Pati harus meningkat kesejahteraannya. Hal itu terus diupayakan, salah satunya dengan menggandeng TNI-Polri. 

"Ini kesempatan emas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dengan cara peningkatan produktivitas. Saat ini, produktivitas padi di Pati (sebanyak) 6,5 ton per hektare, dan diupayakan dapat meningkat menjadi 10 ton per hektare. Maka tagline kami adalah '10 Ton Bisa', itu sudah ada contohnya di Pati," katanya.

Program 10 Ton Bisa itu, juga sudah didukung oleh seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Pati. Keterlibatan TNI-Polri, dalam hal ini babinsa dan bhabinkamtibmas, diharapkan bisa menyemarakkan program itu, sehingga target panen padi ini dapat dicapai bersama.

"Tahun 2024 produksi padi di Pati mencapai 350 ribu ton. Kebutuhan (padi) untuk Pati 150 ribu ton, (sehingga ada) surplus 200 ribu ton. Artinya sudah surplus dan swasembada beras. Maka derajatnya harus dinaikkan dengan petani harus sejahtera. Kami juga siapkan produksi-produksi unggulan selain padi," ungkapnya.


Bagikan :

PATI - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Pati yang menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri dalam mewujudkan swasembada pangan. Sebab, program itu juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. 

Ia berharap, hal serupa dapat direplikasi oleh kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.

"Saya sebagai Gubernur mengapresiasi Bupati Pati yang telah melakukan kegiatan ini. Nanti perlu dicontoh oleh kabupaten lain, sehingga swasembada pangan di Jawa Tengah bisa ter-cover (terpenuhi)," ucapnya saat memberikan arahan dalam acara Penandatanganan Dukungan TNI-Polri terhadap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Petani di Pendopo Kabupaten Pati pada Kamis, 8 Mei 2025.

Acara ini dihadiri oleh 511 personel bintara pembina desa (babinsa) dan 254 personel bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) dari 401 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Pati. Hadir juga Wakapolresta Pati, Komandan Kodim 0718/Pati, seluruh kapolsek dan danramil, serta perwakilan kecamatan dan sejumlah pejabat Pemkab Pati.

Gubernur menyampaikan, kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan tidak hanya dalam bentuk dukungan, tetapi TNI dan Polri juga harus melakukan praktik nyata di lapangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan, mulai dari memetakan wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau, memantau kondisi saluran air, mengetahui potensi tanaman, memahami permasalahan yang dihadapi petani, sampai mengawal pada masa panen.

"Dukungan ini sangat perlu, karena pemda (pemerintah daerah) tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari seluruh instansi vertikal, termasuk TNI-Polri" katanya.

Ia menambahkan, hampir seluruh daerah di Jawa Tengah mengalami surplus padi. Hal ini tentunya harus dijaga dan ditingkatkan. Maka dari itu, upaya yang dilakukan oleh Pemkab Pati sudah bagus, karena setelah kebutuhan padi terpenuhi, bahkan berlebih, maka yang dikejar adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Ini bisa jadi pioner dalam swasembada pangan. Secara umum di Jawa Tengah luasan tanam tahun 2024 sebesar 1,5 juta hektare dengan hasil panen 8,8 juta ton dan berkontribusi sebesar 16,5 persen (terhadap) kebutuhan padi nasional," katanya.

Bupati Pati, Sudewo mengatakan, seluruh petani di Kabupaten Pati harus meningkat kesejahteraannya. Hal itu terus diupayakan, salah satunya dengan menggandeng TNI-Polri. 

"Ini kesempatan emas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dengan cara peningkatan produktivitas. Saat ini, produktivitas padi di Pati (sebanyak) 6,5 ton per hektare, dan diupayakan dapat meningkat menjadi 10 ton per hektare. Maka tagline kami adalah '10 Ton Bisa', itu sudah ada contohnya di Pati," katanya.

Program 10 Ton Bisa itu, juga sudah didukung oleh seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Pati. Keterlibatan TNI-Polri, dalam hal ini babinsa dan bhabinkamtibmas, diharapkan bisa menyemarakkan program itu, sehingga target panen padi ini dapat dicapai bersama.

"Tahun 2024 produksi padi di Pati mencapai 350 ribu ton. Kebutuhan (padi) untuk Pati 150 ribu ton, (sehingga ada) surplus 200 ribu ton. Artinya sudah surplus dan swasembada beras. Maka derajatnya harus dinaikkan dengan petani harus sejahtera. Kami juga siapkan produksi-produksi unggulan selain padi," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu