Follow Us :              

Bunda PAUD Bukan Hanya Penggerak Pendidikan, Wagub: Jadi Pelopor Literasi Keluarga

  23 May 2025  |   08:30:00  |   dibaca : 17 
Kategori :
Bagikan :


Bunda PAUD Bukan Hanya Penggerak Pendidikan, Wagub: Jadi Pelopor Literasi Keluarga

23 May 2025 | 08:30:00 | dibaca : 17
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengukuhkan Ketua TP Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jawa Tengah. Hal ini untuk melanjutkan perannya sebagai Bunda Literasi. 

Agenda itu disertai dengan pengukuhan serentak Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah yang dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Jumat, 23 Mei 2025.

Wagub menyatakan, PAUD bukan hanya sekadar kurikulum pendidikan, melainkan mengajarkan tentang kesabaran, pemahaman psikologis, dan peran aktif keluarga dalam mendidik anak-anaknya sejak dini. Oleh karena itu, peran Bunda PAUD sangat strategis dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak, terutama dalam menumbuhkan budaya membaca dan literasi dari lingkungan keluarga.

Ia mengatakan, usia PAUD merupakan masa emas tumbuh kembang anak. Pada momen penting ini, anak-anak belum terpengaruh dengan lingkungan luar dan lebih mudah diarahkan oleh keluarga dan pendidik.

“Ibu adalah madrasatul ula (sekolah pertama). Maka dari itu, Bunda PAUD tidak hanya menggerakkan PAUD, tetapi juga menjadi pelopor literasi keluarga,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wagub juga menyoroti sejumlah tantangan literasi di Jateng. Berdasarkan data tahun 2024, skor Tingkat Kegemaran Membaca Jateng sebesar 72,44 atau masih di bawah nasional. Begitu pula, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Jateng yang angkanya masih sebesar 70,57. 

Selain itu, penilaian membaca anak usia 15 tahun yang dirilis oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa Indonesia meraih 359 poin, atau jauh di bawah rata-rata negara anggota OECD yang mencapai 476 poin.

“Budaya membaca masih lemah. Banyak anak hanya membaca judul tanpa memahami isi. Ini tantangan kita bersama,” ucap Wagub.

Dalam acara pengukuhan ini, juga diluncurkan aplikasi SiArtis (Sistem Informasi Arsip dan Statistik) dan penyerahan hadiah lomba bidang perpustakaan.

Wagub tentunya menyambut baik peluncuran aplikasi tersebut. Ia mengatakan, hal ini sebagai bagian dari inovasi pelayanan publik di bidang literasi dan dokumentasi.

“Dengan SiArtis, kita bisa mendekatkan arsip, statistik, dan literasi kepada masyarakat melalui teknologi. Ini akan memudahkan akses data dan meningkatkan partisipasi publik, termasuk dari kalangan pendidik PAUD,” ujarnya.

Menanggapi amanah baru yang diterimanya, Nawal Arafah Yasin meminta semua Bunda PAUD yang sudah dikukuhkan, untuk bergerak cepat memastikan layanan ini mampu menjangkau masyarakat hingga ke tingkat desa, serta memastikan setiap anak mendapatkan ruang tumbuh yang nyaman dan menyenangkan.


Bagikan :

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengukuhkan Ketua TP Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jawa Tengah. Hal ini untuk melanjutkan perannya sebagai Bunda Literasi. 

Agenda itu disertai dengan pengukuhan serentak Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah yang dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Jumat, 23 Mei 2025.

Wagub menyatakan, PAUD bukan hanya sekadar kurikulum pendidikan, melainkan mengajarkan tentang kesabaran, pemahaman psikologis, dan peran aktif keluarga dalam mendidik anak-anaknya sejak dini. Oleh karena itu, peran Bunda PAUD sangat strategis dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak, terutama dalam menumbuhkan budaya membaca dan literasi dari lingkungan keluarga.

Ia mengatakan, usia PAUD merupakan masa emas tumbuh kembang anak. Pada momen penting ini, anak-anak belum terpengaruh dengan lingkungan luar dan lebih mudah diarahkan oleh keluarga dan pendidik.

“Ibu adalah madrasatul ula (sekolah pertama). Maka dari itu, Bunda PAUD tidak hanya menggerakkan PAUD, tetapi juga menjadi pelopor literasi keluarga,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wagub juga menyoroti sejumlah tantangan literasi di Jateng. Berdasarkan data tahun 2024, skor Tingkat Kegemaran Membaca Jateng sebesar 72,44 atau masih di bawah nasional. Begitu pula, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Jateng yang angkanya masih sebesar 70,57. 

Selain itu, penilaian membaca anak usia 15 tahun yang dirilis oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa Indonesia meraih 359 poin, atau jauh di bawah rata-rata negara anggota OECD yang mencapai 476 poin.

“Budaya membaca masih lemah. Banyak anak hanya membaca judul tanpa memahami isi. Ini tantangan kita bersama,” ucap Wagub.

Dalam acara pengukuhan ini, juga diluncurkan aplikasi SiArtis (Sistem Informasi Arsip dan Statistik) dan penyerahan hadiah lomba bidang perpustakaan.

Wagub tentunya menyambut baik peluncuran aplikasi tersebut. Ia mengatakan, hal ini sebagai bagian dari inovasi pelayanan publik di bidang literasi dan dokumentasi.

“Dengan SiArtis, kita bisa mendekatkan arsip, statistik, dan literasi kepada masyarakat melalui teknologi. Ini akan memudahkan akses data dan meningkatkan partisipasi publik, termasuk dari kalangan pendidik PAUD,” ujarnya.

Menanggapi amanah baru yang diterimanya, Nawal Arafah Yasin meminta semua Bunda PAUD yang sudah dikukuhkan, untuk bergerak cepat memastikan layanan ini mampu menjangkau masyarakat hingga ke tingkat desa, serta memastikan setiap anak mendapatkan ruang tumbuh yang nyaman dan menyenangkan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu