Foto : Ebron (Humas Jateng)
Foto : Ebron (Humas Jateng)
SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyatakan, nilai-nilai kebangsaan dalam Pancasila harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai Pancasila ini harus kita laksanakan, bukan hanya tekstualnya saja,” ucanya usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tingkat Provinsi Jateng, di halaman kantornya pada Senin, 2 Juni 2025.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila itu bisa ditanamkan salah satunya melalui pendidikan. Oleh karena itu, ia mendorong anak-anak di Jateng untuk mengenyam pendidikan wajib di daerahnya masing-masing. Ia juga mengimbau, para orang tua untuk turut serta mendukung pendidikan anak-anaknya.
Sebab, di Jateng masih ada fenomena anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SMP, lantaran dianggap sudah mampu bekerja. Menurutnya, hal-hal seperti itu harus diluruskan.
“Minimal dengan ijazah SMA, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,” ucap Wagub.
Dalam meningkatkan kualitas dan memperluas akses pendidikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai inovasi untuk menjangkau semua warganya. Beberapa program terbaru telah diluncurkan, salah satunya pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SMANKO). Selain itu, ada program kemitraan dengan SMA/SMK swasta di Jateng, yang membuka akses pendidikan gratis bagi siswa miskin di wilayahnya.
Ada 139 sekolah swasta (56 SMA dan 83 SMK) di seluruh Jateng yang sudah bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Ratusan sekolah itu mampu menampung sebanyak 5.040 siswa, yang biaya pendidikannya akan ditanggung oleh Pemprov Jateng.
Wagub berharap, berbagai upaya yang dilakukan dalam bidang pendidikan ini bisa menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa, agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah atau tidak bisa mendapatkan hak pendidikannya.
Komitmen ini sejalan dengan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2025. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya membumikan Pancasila melalui berbagai sektor strategis, termasuk bidang pendidikan.
“Pendidikan harus menanamkan Pancasila, bukan hanya sebagai pelajaran formal, tetapi praktik dalam keseharian. Sekolah dan universitas harus melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan tangguh secara karakter,” kata Yudian dalam pidato nasionalnya.
SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyatakan, nilai-nilai kebangsaan dalam Pancasila harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai Pancasila ini harus kita laksanakan, bukan hanya tekstualnya saja,” ucanya usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tingkat Provinsi Jateng, di halaman kantornya pada Senin, 2 Juni 2025.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila itu bisa ditanamkan salah satunya melalui pendidikan. Oleh karena itu, ia mendorong anak-anak di Jateng untuk mengenyam pendidikan wajib di daerahnya masing-masing. Ia juga mengimbau, para orang tua untuk turut serta mendukung pendidikan anak-anaknya.
Sebab, di Jateng masih ada fenomena anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SMP, lantaran dianggap sudah mampu bekerja. Menurutnya, hal-hal seperti itu harus diluruskan.
“Minimal dengan ijazah SMA, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,” ucap Wagub.
Dalam meningkatkan kualitas dan memperluas akses pendidikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai inovasi untuk menjangkau semua warganya. Beberapa program terbaru telah diluncurkan, salah satunya pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SMANKO). Selain itu, ada program kemitraan dengan SMA/SMK swasta di Jateng, yang membuka akses pendidikan gratis bagi siswa miskin di wilayahnya.
Ada 139 sekolah swasta (56 SMA dan 83 SMK) di seluruh Jateng yang sudah bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Ratusan sekolah itu mampu menampung sebanyak 5.040 siswa, yang biaya pendidikannya akan ditanggung oleh Pemprov Jateng.
Wagub berharap, berbagai upaya yang dilakukan dalam bidang pendidikan ini bisa menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa, agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah atau tidak bisa mendapatkan hak pendidikannya.
Komitmen ini sejalan dengan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2025. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya membumikan Pancasila melalui berbagai sektor strategis, termasuk bidang pendidikan.
“Pendidikan harus menanamkan Pancasila, bukan hanya sebagai pelajaran formal, tetapi praktik dalam keseharian. Sekolah dan universitas harus melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan tangguh secara karakter,” kata Yudian dalam pidato nasionalnya.
Berita Terbaru