Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
KENDAL - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., berkunjung ke rumah warga penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), Nakuwan, di Dukuh Rancang RT 03 RW 05, Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal pada Selasa, 3 Juni 2025.
Ia datang untuk melihat kondisi rumah milik warganya itu. Nakuwan beserta istri dan anaknya sudah tinggal selama kurang lebih 20 tahun di rumah itu.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, Gubernur bertemu langsung dengan Nakuwan dan istrinya, Mahmudah. Setelah bertegur sapa, pasutri tersebut mengajak orang nomor satu di Jawa Tengah itu untuk masuk melihat kondisi rumah kecilnya.
Hampir setiap sudut rumah diperhatikan baik-baik oleh Gubernur, mulai dari bagian depan sampai belakang yang terdapat ternak sapi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi rumah Nakuwan memang memprihatinkan. Dinding rumah masih dari papan, lantai masih tanah, rangka atap menggunakan bambu, dan penutup atap masih menggunakan genteng tua. Hal yang lebih memprihatinkan adalah tiang penyangga rumah yang terlihat lapuk atau sudah tidak kokoh.
"Sampun pirang tahun tinggal mriki? (Sudah berapa tahun tinggal di sini). Penting sehat terus nggih, rumah nanti biar diperbaiki sama teman-teman," ucap Gubernur sembari melihat kondisi rumah.
Setelah beberapa waktu, Gubernur dan Nakuwan keluar dari rumah dan melanjutkan obrolan di teras, termasuk membahas tentang hewan ternak dan pekerjaan sehari-hari Nakuwan sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu, sekitar Rp1,8 juta per bulan.
"Sapi itu bantuan. Sehari-hari kerja buruh tani di sawah milik orang. Ini baru tanam, belum panen. Kalau tanah rumah ini milik sendiri, lebar 6 meter dan panjang 20 meteran," ujar Nakuwan.
Pada kesempatan itu, Nakuwan dan istrinya berterima kasih kepada Gubernur dan seluruh pihak yang sudah membantu untuk memperbaiki rumahnya.
"Bangga bisa dapat bantuan bedah rumah ini. Tinggal di sini sudah 20 tahun bersama anak. Terima kasih untuk Pak Gubernur," ujarnya.
Terkait dengan perbaikan RTLH, Gubernur menjelaskan bantuan untuk Bapak Nakuwan merupakan bagian dari 17.000 bantuan RTLH yang disebar ke seluruh Jateng pada tahun 2025. Khusus di Kabupaten Kendal, sebanyak 66 unit rumah akan diperbaiki melalui bantuan perbaikan RTLH tahap I. Rencananya perbaikan akan dilakukan selama kurang lebih 2 bulan.
"Pak Nakuwan dan Bu Mahmudah ini mendapatkan bantuan pembangunan RTLH. Keseluruhan sudah disiapkan 17 ribu pembangunan RTLH (di Jateng). Artinya 17 ribu itu kita bagikan kepada masyarakat, per rumah (anggarannya) Rp20 juta. Semua itu dari kita," katanya usai mengecek rumah Nakuwan.
Bantuan perbaikan RTLH menggunakan skema bantuan keuangan (bankeu) kepada pemerintah desa (pemdes) di 35 Kabupaten/Kota. Sasaran utama program ini adalah keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng, total RTLH yang telah tertangani sampai akhir tahun 2024 sebanyak 1.800.531 unit, sementara sisa RTLH yang belum tertangani ada sebanyak 1.022.113 unit.
Pada tahun 2025, Pemprov Jateng menargetkan mampu memperbaiki 17.000 unit RTLH. Saat ini, sudah terealisasi sebanyak 3.090 unit.
KENDAL - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., berkunjung ke rumah warga penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), Nakuwan, di Dukuh Rancang RT 03 RW 05, Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal pada Selasa, 3 Juni 2025.
Ia datang untuk melihat kondisi rumah milik warganya itu. Nakuwan beserta istri dan anaknya sudah tinggal selama kurang lebih 20 tahun di rumah itu.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, Gubernur bertemu langsung dengan Nakuwan dan istrinya, Mahmudah. Setelah bertegur sapa, pasutri tersebut mengajak orang nomor satu di Jawa Tengah itu untuk masuk melihat kondisi rumah kecilnya.
Hampir setiap sudut rumah diperhatikan baik-baik oleh Gubernur, mulai dari bagian depan sampai belakang yang terdapat ternak sapi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi rumah Nakuwan memang memprihatinkan. Dinding rumah masih dari papan, lantai masih tanah, rangka atap menggunakan bambu, dan penutup atap masih menggunakan genteng tua. Hal yang lebih memprihatinkan adalah tiang penyangga rumah yang terlihat lapuk atau sudah tidak kokoh.
"Sampun pirang tahun tinggal mriki? (Sudah berapa tahun tinggal di sini). Penting sehat terus nggih, rumah nanti biar diperbaiki sama teman-teman," ucap Gubernur sembari melihat kondisi rumah.
Setelah beberapa waktu, Gubernur dan Nakuwan keluar dari rumah dan melanjutkan obrolan di teras, termasuk membahas tentang hewan ternak dan pekerjaan sehari-hari Nakuwan sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu, sekitar Rp1,8 juta per bulan.
"Sapi itu bantuan. Sehari-hari kerja buruh tani di sawah milik orang. Ini baru tanam, belum panen. Kalau tanah rumah ini milik sendiri, lebar 6 meter dan panjang 20 meteran," ujar Nakuwan.
Pada kesempatan itu, Nakuwan dan istrinya berterima kasih kepada Gubernur dan seluruh pihak yang sudah membantu untuk memperbaiki rumahnya.
"Bangga bisa dapat bantuan bedah rumah ini. Tinggal di sini sudah 20 tahun bersama anak. Terima kasih untuk Pak Gubernur," ujarnya.
Terkait dengan perbaikan RTLH, Gubernur menjelaskan bantuan untuk Bapak Nakuwan merupakan bagian dari 17.000 bantuan RTLH yang disebar ke seluruh Jateng pada tahun 2025. Khusus di Kabupaten Kendal, sebanyak 66 unit rumah akan diperbaiki melalui bantuan perbaikan RTLH tahap I. Rencananya perbaikan akan dilakukan selama kurang lebih 2 bulan.
"Pak Nakuwan dan Bu Mahmudah ini mendapatkan bantuan pembangunan RTLH. Keseluruhan sudah disiapkan 17 ribu pembangunan RTLH (di Jateng). Artinya 17 ribu itu kita bagikan kepada masyarakat, per rumah (anggarannya) Rp20 juta. Semua itu dari kita," katanya usai mengecek rumah Nakuwan.
Bantuan perbaikan RTLH menggunakan skema bantuan keuangan (bankeu) kepada pemerintah desa (pemdes) di 35 Kabupaten/Kota. Sasaran utama program ini adalah keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Jateng, total RTLH yang telah tertangani sampai akhir tahun 2024 sebanyak 1.800.531 unit, sementara sisa RTLH yang belum tertangani ada sebanyak 1.022.113 unit.
Pada tahun 2025, Pemprov Jateng menargetkan mampu memperbaiki 17.000 unit RTLH. Saat ini, sudah terealisasi sebanyak 3.090 unit.