Follow Us :              

Pastikan Ketersediaan Lapangan Kerja bagi Masyarakat, Gubernur Tinjau Kawasan Industri Kendal  

  03 June 2025  |   08:30:00  |   dibaca : 111 
Kategori :
Bagikan :


Pastikan Ketersediaan Lapangan Kerja bagi Masyarakat, Gubernur Tinjau Kawasan Industri Kendal  

03 June 2025 | 08:30:00 | dibaca : 111
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Selasa, 3 Juni 2025. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat Jateng. 

Berdasarkan tinjauannya itu, diketahui bahwa Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) masih membutuhkan sekitar 37 ribuan pekerja. Bahkan, diproyeksikan kebutuhannya bisa bertambah menjadi 63 ribu tenaga kerja.

Sampai dengan April 2025, sudah ada 129 perusahaan dari 11 negara yang telah menanamkan modal dan membangun perusahaan di KIK. Nilai investasi di kawasan itu jumlahnya mencapai Rp151 triliun. Hingga kini, sebanyak 49 perusahaan sudah mulai beroperasi, 25 perusahaan dalam tahap konstruksi, dan 55 perusahaan lainnya masih dalam tahap persiapan konstruksi.

Pada kesempatan itu, Gubernur meninjau dua perusahaan yang sudah beroperasi, yaitu PT. Polygroup Manufactur Indonesia dan PT. Matahari Tire Indonesia (MTI). 

Saat berkunjung ke PT Polygroup Manufactur Indonesia, Gubernur mengetahui bahwa perusahaan yang bergerak di bidang mainan plastik dan pohon natal ini memiliki 7.000 tenaga kerja existing (sudah bekerja). Sementara kebutuhan tenaga kerja pada tahun 2025, jumlahnya mencapai 8.500 pekerja.

Sama halnya dengan PT. Matahari Tire Indonesia (MTI), perusahaan yang bergerak di bidang ban asal Cina ini memiliki 1.800 tenaga kerja existing, sedangkan kebutuhan pada tahun 2025 ada sekitar 3.000 pekerja.

"Di Kawasan Industri Kendal ini, secara umum sudah 60 persen (perusahaan) beroperasi," ucap Gubernur usai meninjau dua perusahaan di Kawasan Industri Kendal.

Gubernur menyampaikan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jateng sangat bagus. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri barang dari kulit dan alas kaki menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, dengan jumlah sebanyak 36.754 orang. 

Capaian itu secara nasional menempatkan Jateng sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.

"Jadi secara nasional, di Jawa Tengah adalah tertinggi di seluruh Indonesia," katanya.

Tingginya angka serapan tenaga kerja itu, bahkan berhasil menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jateng. Tercatat per Februari 2025, TPT Jateng sebesar 4,33% atau mengalami penurunan dibandingkan pada Februari 2024 dengan persentase sebesar 4,39%. 

Penurunan TPT ini menjadi salah satu bukti keberhasilan masuknya investasi di Jateng melalui beberapa kawasan industri, termasuk Kawasan Industri Kendal (KIK) yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"TPT sudah turun dan sudah luar biasa untuk wilayah kita. Ini bagus sekali, ini akan kita genjot," kata Gubernur.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Jateng juga sudah diarahkan menjadi lumbung pangan dan industri nasional. Keberhasilan masuknya investasi ini pun menjadi tanda bahwa selain mengupayakan swasembada pangan, Jateng juga tidak meninggalkan pengembangan industri.

"Maka yang kita perlukan adalah investasi yang datang dari luar dan dalam negeri, maka harus kita genjot,” ucapnya. 

Gubernur mengungkapkan, iklim Investasi di Jateng juga sudah semakin baik dengan adanya kemudahan perizinan; tersedianya kawasan industri khusus; adanya jaminan keamanan dan ketertiban; serta ada upaya pemenuhan sumber daya manusia (SDM). 

Terkait pemenuhan SDM, Pemprov Jateng sudah memiliki beberapa program, salah satunya berupaya menghubungkan perusahaan dengan sekolah vokasi, universitas, dan Balai Latihan Kerja (BLK). 

Dukungan lainnya diberikan dengan mendorong perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja, di antaranya dengan memberikan fasilitas day care, perumahan, transportasi, serta koperasi buruh yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Selasa, 3 Juni 2025. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat Jateng. 

Berdasarkan tinjauannya itu, diketahui bahwa Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) masih membutuhkan sekitar 37 ribuan pekerja. Bahkan, diproyeksikan kebutuhannya bisa bertambah menjadi 63 ribu tenaga kerja.

Sampai dengan April 2025, sudah ada 129 perusahaan dari 11 negara yang telah menanamkan modal dan membangun perusahaan di KIK. Nilai investasi di kawasan itu jumlahnya mencapai Rp151 triliun. Hingga kini, sebanyak 49 perusahaan sudah mulai beroperasi, 25 perusahaan dalam tahap konstruksi, dan 55 perusahaan lainnya masih dalam tahap persiapan konstruksi.

Pada kesempatan itu, Gubernur meninjau dua perusahaan yang sudah beroperasi, yaitu PT. Polygroup Manufactur Indonesia dan PT. Matahari Tire Indonesia (MTI). 

Saat berkunjung ke PT Polygroup Manufactur Indonesia, Gubernur mengetahui bahwa perusahaan yang bergerak di bidang mainan plastik dan pohon natal ini memiliki 7.000 tenaga kerja existing (sudah bekerja). Sementara kebutuhan tenaga kerja pada tahun 2025, jumlahnya mencapai 8.500 pekerja.

Sama halnya dengan PT. Matahari Tire Indonesia (MTI), perusahaan yang bergerak di bidang ban asal Cina ini memiliki 1.800 tenaga kerja existing, sedangkan kebutuhan pada tahun 2025 ada sekitar 3.000 pekerja.

"Di Kawasan Industri Kendal ini, secara umum sudah 60 persen (perusahaan) beroperasi," ucap Gubernur usai meninjau dua perusahaan di Kawasan Industri Kendal.

Gubernur menyampaikan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jateng sangat bagus. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri barang dari kulit dan alas kaki menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, dengan jumlah sebanyak 36.754 orang. 

Capaian itu secara nasional menempatkan Jateng sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.

"Jadi secara nasional, di Jawa Tengah adalah tertinggi di seluruh Indonesia," katanya.

Tingginya angka serapan tenaga kerja itu, bahkan berhasil menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jateng. Tercatat per Februari 2025, TPT Jateng sebesar 4,33% atau mengalami penurunan dibandingkan pada Februari 2024 dengan persentase sebesar 4,39%. 

Penurunan TPT ini menjadi salah satu bukti keberhasilan masuknya investasi di Jateng melalui beberapa kawasan industri, termasuk Kawasan Industri Kendal (KIK) yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"TPT sudah turun dan sudah luar biasa untuk wilayah kita. Ini bagus sekali, ini akan kita genjot," kata Gubernur.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Jateng juga sudah diarahkan menjadi lumbung pangan dan industri nasional. Keberhasilan masuknya investasi ini pun menjadi tanda bahwa selain mengupayakan swasembada pangan, Jateng juga tidak meninggalkan pengembangan industri.

"Maka yang kita perlukan adalah investasi yang datang dari luar dan dalam negeri, maka harus kita genjot,” ucapnya. 

Gubernur mengungkapkan, iklim Investasi di Jateng juga sudah semakin baik dengan adanya kemudahan perizinan; tersedianya kawasan industri khusus; adanya jaminan keamanan dan ketertiban; serta ada upaya pemenuhan sumber daya manusia (SDM). 

Terkait pemenuhan SDM, Pemprov Jateng sudah memiliki beberapa program, salah satunya berupaya menghubungkan perusahaan dengan sekolah vokasi, universitas, dan Balai Latihan Kerja (BLK). 

Dukungan lainnya diberikan dengan mendorong perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja, di antaranya dengan memberikan fasilitas day care, perumahan, transportasi, serta koperasi buruh yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu