Follow Us :              

Jateng Terus Genjot Produksi Jagung, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

  26 June 2025  |   09:30:00  |   dibaca : 9 
Kategori :
Bagikan :


Jateng Terus Genjot Produksi Jagung, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

26 June 2025 | 09:30:00 | dibaca : 9
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

GROBOGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong peningkatan produksi jagung sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan nasional. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubenur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, usai menghadiri acara Haflah Khotmil Quran ke-4 dan Haul Masyayikh di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah, Desa Brabo, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan pada Kamis, 26 Juni 2025. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang dirilis pada Maret 2025, luas panen jagung di Jateng pada tahun 2024 mencapai 0,41 juta hektare atau mengalami peningkatan sebesar 0,04 juta hektare (11,13%) dibandingkan tahun 2023.

Sejalan dengan bertambahnya luas panen ini, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% pada tahun 2024 mencapai angka 2,43 juta ton, atau meningkat sebanyak 0,25 juta ton (11,59%) dibandingkan tahun 2023. 

Produksi jagung pada tahun 2024 itu, menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan produksi jagung terbesar kedua secara nasional, setelah Jawa Timur.

Wagub mengatakan, potensi yang dimiliki Kabupaten Grobogan sebagai daerah strategis penghasil jagung dan kedelai perlu terus didorong. Maka dari itu, koordinasi dengan pemerintah pusat harus dilakukan untuk memperkuat posisi Kabupaten Grobogan sebagai sentra produksi jagung. 

“Beberapa minggu lalu, kita bertemu pemerintah pusat. Kita ingin mendorong (produksi) jagung, dan Grobogan ini termasuk unggulan. Kita juga harus koordinasi antarprovinsi,” ujarnya.

Tak hanya jagung, ia juga menyoroti potensi kedelai di Grobogan. 

“Saya masih ingat waktu masih di DPRD, saya kunjungan ke Grobogan, kedelainya itu kualitasnya lebih bagus dari kedelai Amerika. Nah ini harus kita hidupkan lagi,” tegasnya.

Di tengah isu global dan perlambatan ekonomi dunia, Wagub menyebut bahwa ketahanan pangan sebagai ujian yang nyata. Maka dari itu, perlu dilakukan berbagai upaya memperkuat hal tersebut.

“Kalau kita nggak mau terdampak terlalu kuat, ya harus perkuat pangan lokal. Sesuai arahan Bapak Presiden,” tegasnya.


Bagikan :

GROBOGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong peningkatan produksi jagung sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan nasional. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubenur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, usai menghadiri acara Haflah Khotmil Quran ke-4 dan Haul Masyayikh di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah, Desa Brabo, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan pada Kamis, 26 Juni 2025. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang dirilis pada Maret 2025, luas panen jagung di Jateng pada tahun 2024 mencapai 0,41 juta hektare atau mengalami peningkatan sebesar 0,04 juta hektare (11,13%) dibandingkan tahun 2023.

Sejalan dengan bertambahnya luas panen ini, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% pada tahun 2024 mencapai angka 2,43 juta ton, atau meningkat sebanyak 0,25 juta ton (11,59%) dibandingkan tahun 2023. 

Produksi jagung pada tahun 2024 itu, menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan produksi jagung terbesar kedua secara nasional, setelah Jawa Timur.

Wagub mengatakan, potensi yang dimiliki Kabupaten Grobogan sebagai daerah strategis penghasil jagung dan kedelai perlu terus didorong. Maka dari itu, koordinasi dengan pemerintah pusat harus dilakukan untuk memperkuat posisi Kabupaten Grobogan sebagai sentra produksi jagung. 

“Beberapa minggu lalu, kita bertemu pemerintah pusat. Kita ingin mendorong (produksi) jagung, dan Grobogan ini termasuk unggulan. Kita juga harus koordinasi antarprovinsi,” ujarnya.

Tak hanya jagung, ia juga menyoroti potensi kedelai di Grobogan. 

“Saya masih ingat waktu masih di DPRD, saya kunjungan ke Grobogan, kedelainya itu kualitasnya lebih bagus dari kedelai Amerika. Nah ini harus kita hidupkan lagi,” tegasnya.

Di tengah isu global dan perlambatan ekonomi dunia, Wagub menyebut bahwa ketahanan pangan sebagai ujian yang nyata. Maka dari itu, perlu dilakukan berbagai upaya memperkuat hal tersebut.

“Kalau kita nggak mau terdampak terlalu kuat, ya harus perkuat pangan lokal. Sesuai arahan Bapak Presiden,” tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu