Follow Us :              

Wagub Dorong Penambahan Pompa untuk Optimalkan Penanganan Banjir Semarang

  27 October 2025  |   10:00:00  |   dibaca : 177 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Dorong Penambahan Pompa untuk Optimalkan Penanganan Banjir Semarang

27 October 2025 | 10:00:00 | dibaca : 177
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meninjau operasional rumah pompa di Kali Sringin dan Kali Tenggang, Kota Semarang pada Senin, 27 Oktober 2025. Tinjauan dilakukan untuk memastikan pompa-pompa yang ada berfungsi dengan baik, sehingga air dapat dialirkan ke kolam retensi di kawasan tersebut.

Berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, total kapasitas pompa yang dikerahkan di 4 titik utama penanganan banjir di Kota Semarang, yakni Kali Sringin, Terboyo, Kali Tenggang, dan Pasar Waru mencapai 30.360 liter per detik.

Adapun di Rumah Pompa Sringin, ada 2 pompa eksisting dan 2 pompa hasil peremajaan berkapasitas masing-masing 2.000 liter/detik, serta 1 pompa apung berkapasitas serupa, dengan total kapasitas pompa mencapai 10.000 liter/detik.

Penanganan di Kawasan Terboyo dilakukan oleh BBWS, dengan total kapasitas pompa mencapai 6.570 liter/detik. BBWS yang terlibat dalam penanganan banjir ini, meliputi BBWS Serayu Opak, Cimanuk Cisanggarung, Bengawan Solo, Brantas, dan Ciliwung Cisadane.

Sementara itu, Kawasan Kali Tenggang memiliki pompa eksisting dan pompa apung berkapasitas besar, ditambah bantuan mobile pump dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, dengan total kapasitas 10.250 liter/detik.

Penanganan banjir di Pasar Waru dilakukan dengan 1 pompa eksisting berkapasitas 2.000 liter/detik, 1 pompa submersible, serta beberapa mobile pump dari DPU Kota Semarang, dengan kapasitas total 3.540 liter/detik.

Wagub mengatakan, saat ini Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan sudah berfungsi, tetapi masih belum optimal. 

“Memang sudah berfungsi, namun belum maksimal karena pompanya belum terpasang,” jelasnya. 

Ia mengungkapkan, banjir di Kawasan Kaligawe dan sekitarnya menjadi pekerjaan rumah sejak Mei 2025. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk mempercepat pengadaan pompa.

Sembari menunggu pengadaan tersebut, langkah cepat untuk mengurangi genangan air dilakukan dengan meminjam pompa di sekitar Kota Semarang dan Kabupaten Demak. 

“Kalau memang sangat dibutuhkan, kita bisa minta bantuan dari Demak atau daerah tetangga, untuk meminjam pompa tambahan, agar air bisa segera dibuang ke laut,” ucap Wagub.

Ia menyebut, meskipun kolam retensi sudah mampu menampung air hujan, tetapi pengendaliannya masih harus ditingkatkan.


Bagikan :

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meninjau operasional rumah pompa di Kali Sringin dan Kali Tenggang, Kota Semarang pada Senin, 27 Oktober 2025. Tinjauan dilakukan untuk memastikan pompa-pompa yang ada berfungsi dengan baik, sehingga air dapat dialirkan ke kolam retensi di kawasan tersebut.

Berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, total kapasitas pompa yang dikerahkan di 4 titik utama penanganan banjir di Kota Semarang, yakni Kali Sringin, Terboyo, Kali Tenggang, dan Pasar Waru mencapai 30.360 liter per detik.

Adapun di Rumah Pompa Sringin, ada 2 pompa eksisting dan 2 pompa hasil peremajaan berkapasitas masing-masing 2.000 liter/detik, serta 1 pompa apung berkapasitas serupa, dengan total kapasitas pompa mencapai 10.000 liter/detik.

Penanganan di Kawasan Terboyo dilakukan oleh BBWS, dengan total kapasitas pompa mencapai 6.570 liter/detik. BBWS yang terlibat dalam penanganan banjir ini, meliputi BBWS Serayu Opak, Cimanuk Cisanggarung, Bengawan Solo, Brantas, dan Ciliwung Cisadane.

Sementara itu, Kawasan Kali Tenggang memiliki pompa eksisting dan pompa apung berkapasitas besar, ditambah bantuan mobile pump dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, dengan total kapasitas 10.250 liter/detik.

Penanganan banjir di Pasar Waru dilakukan dengan 1 pompa eksisting berkapasitas 2.000 liter/detik, 1 pompa submersible, serta beberapa mobile pump dari DPU Kota Semarang, dengan kapasitas total 3.540 liter/detik.

Wagub mengatakan, saat ini Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan sudah berfungsi, tetapi masih belum optimal. 

“Memang sudah berfungsi, namun belum maksimal karena pompanya belum terpasang,” jelasnya. 

Ia mengungkapkan, banjir di Kawasan Kaligawe dan sekitarnya menjadi pekerjaan rumah sejak Mei 2025. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk mempercepat pengadaan pompa.

Sembari menunggu pengadaan tersebut, langkah cepat untuk mengurangi genangan air dilakukan dengan meminjam pompa di sekitar Kota Semarang dan Kabupaten Demak. 

“Kalau memang sangat dibutuhkan, kita bisa minta bantuan dari Demak atau daerah tetangga, untuk meminjam pompa tambahan, agar air bisa segera dibuang ke laut,” ucap Wagub.

Ia menyebut, meskipun kolam retensi sudah mampu menampung air hujan, tetapi pengendaliannya masih harus ditingkatkan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu